Sering “Keceplosan”, Basuki Minta Dikoreksi

7
90

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dikenal sebagai salah satu pejabat pemerintah yang suka blak-blakan dalam menyampaikan pendapat. Ia bahkan sering “keceplosan” berbicara ketika menghadapi pertanyaan wartawan yang selalu menunggunya.

Dalam beberapa kesempatan, Basuki kerap membocorkan program unggulan Pemprov DKI, padahal Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo belum membicarakannya ke publik. Pria yang akrab disapa Ahok itu juga mengakui bahwa pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh jurnalis, yang selalu menunggunya di luar ruang kerjanya, tak jarang membuatnya pusing.

“Rutinitas saya ke kantor, sudah ada warga yang berderet menunggu di pintu bawah. Rapat sampai malam dan lepas maghrib, saya baru bisa mandi, makan, dan tanda tangan. Pasti juga ada wawancara dengan wartawan yang harus dijawab. Makanya, saya itu sering ngomong dulu baru mikir. Saat masuk ruang kerja, saya baru pikir, tadi sudah ngomong apa saja ya ke wartawan? Ha-ha-ha,” kata Basuki saat mengunjungi kantor Kompas Gramedia, Jakarta Barat, Jumat (10/5/2013).

Terlebih, saat ini media online sedang menjamur dan jika Basuki berbicara selama tiga menit, maka perkataannya dapat dijadikan menjadi tiga berita. Oleh karena itu, ia memiliki staf pribadi dan pegawai yang selalu dapat menasihatinya untuk mengontrol gayanya yang blak-blakan. Pria yang akrab disapa Ahok itu juga berharap kepada Pemimpin Umum Harian Kompas Jakob Oetama untuk dapat selalu mengingatkan dan memberikan koreksi untuk kinerja Jokowi-Basuki.

“Saya meminta kepada Pak Jakob Oetama yang lebih berpengalaman untuk melakukan koreksi, mana yang kira-kira kurang benar atau kurang tepat. Agar tiga bulan ke depan, kita enggak melakukan hal-hal yang lebih ngaco lagi… ha-ha-ha,” kata Basuki.

Menanggapi hal itu, Jakob Oetama yang turut didampingi oleh CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo dan Pemimpin Redaksi Kompas Rikard Bagun mengatakan bahwa Jokowi dan Basuki memberikan sebuah harapan besar kepada publik. Terlebih lagi, harapan-harapan itu diiringi dengan rekam jejak dan pengalaman Jokowi saat berhasil memimpin di Surakarta ataupun personalitas Basuki yang populer di dunia politik.

Jakob mengatakan, hal itu sangat positif. Namun, di sisi lain, hal itu juga dapat mendatangkan risiko ketika warga bisa menjadi kecewa apabila ekspektasi mereka tidak terpenuhi. Sebagian persoalan di Jakarta adalah karena Jakarta sebagai ibu kota negara dan pusat pemerintahan serta harus berkoordinasi dengan pemerintah pusat.

“Omong kosong kalau pemerintah pusat tidak ikut campur. Cobalah realisasikan, misalnya, Wagub ajak warga-warga keturunan untuk membangun kampung-kampung kumuh, ini kan konkret dan visible,” ujar Jakob.[Kompas.com]

7 COMMENTS

  1. Mudah-2an Pak Jakob bisa menjadi figur ayahnya Ahok yang bisa menjadi panutannya. Masyarakat Jakarta sangat membutuhkan figur seperti Ahok yang tegas dan bersih, jangan sampai terjegal hanya oleh temperamennya. Orang kita masih terbiasa mengikuti perasaan daripada rasio, hanya karena suka orang akan mengikutinya,begitu juga sebaliknya, bukannya memahaminya.
    All the best boss, siap-2 untuk jadi DKI 1.

  2. Pak Ahok, anda dan pak Jokowi saat ini adalah harapan warga untuk perubahan bukan hanya di DKI tapi juga Indonesia… Semoga bapak lebih bisa mengontrol pernyataan yg kontroversial… Setelah waduk pluit, anda juga berkonflik dgn kemendagri dan komnas ham… jangan sampai anda jadi lebih sibuk melayani “serangan” pihak2 yg anda serang darpada mengurusi rakyat…

    • Setuju.
      Seperti yang pak Ahok biasa katakan : pikiran, hati dan perkataan selalu sama.
      jadi tidak usah takut mengungkapkan kebenaran.
      Semua orang tahu, pak Ahok bekerja untuk rakyat dengan sepenuh hati, jiwa adan raga. kami maklum jika yang di usahakan tidak berhasil/lambat.

  3. Kalau membaca keterangan Bp.Ahok diatas ternyata dalam menjawab pertanyaan wartawan ,Bp diliputi oleh suasana kesibukan yang tinggi bercampur kecapaian fisik dan pikiran sehingga dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan wartawan Bp diliputi emosi apalagi kalau pertanyaannya bersifat “panas” dan memancing konflik, maka Bp akan cepat “meledak”. Oleh karena itu Bp diharapkan lebih tenang dengan kepala dingin dalam menjawab pertanyaan wartawan dan untuk hal-hal yang sensitif apalagi yang berhubungan dengan Lembaga/Instansi lain agar berhati-hati. Sukses untuk Bp.

  4. Emang wartawan-wartawan itu selalu cari yang “sensasi” dan “memancing” agar pembaca pada heboh. Maka hati2lah menjawab pertanyaan dan wawancara para wartawan-wartawan itu pak Ahok, kalo tidak nanti jadi bumerang untuk sendiri pernyataan tsb. Ada informasi A1,A2,A3 dstnya yg harus di kaji atau”saring” terlebih dahulu sebelum benar-benar mengeluarkannya, semoga bapak tidak lagi sering keceplosan… wkwkwk

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here