Hasil Lelang Kepsek, Jokowi: Tidak Ada Kompromi

11
85

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan tidak ada kompromi dengan kepala sekolah yang tidak lolos lelang. Sebab, lelang itu merupakan bagian dari kompetisi.

Pria yang akrab disapa Jokowi itu mengakui hasil lelang kepala sekolah sangat tidak memuaskan. Dari tes yang dilakukan, 80 persen tidak lolos lelang.

“Itu faktanya seperti itu, itu kan pakai tes. Itu tes kompetensi. Ya faktanya seperti itu. Itu realita,” kata Jokowi, Minggu (9/3/2014).

Mantan Walikota Solo itu menegaskan, tidak ada kesempatan lagi bagi mereka yang tidak lolos tes pada lelang kepala sekolah. Hasil tes itu sudah final. “Itu kompetensi. Kalau nggak lolos, ya nggak lolos, tegasnya.

Lelang kepala sekolah merupakan cara yang dilakukan Jokowi untuk mendapatkan kepala sekolah yang benar-benar kompeten. Cara ini sudah dilakukan pada jabatan lurah dan camat.

Tapi, isu miring muncul. Lelang kepala sekolah diduga dihiasi dengan berbagai kecurangan. Para kepala sekolah diduga ramai-ramai membeli kunci jawaban agar dapat lolos tes itu. Diduga, akibat buntut kekacauan lelang ini, Taufik Yudi Mulyanto dicopot dari jabatan Kepala Dinas Pendidikan. Taufik kini masuk dalam Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). [Liputan6.com]

11 COMMENTS

    • untuk ente, dgn pola pikir ente yg begitu, moga aje anak cucu ente nanti dididik sama guru kw3 dan kepsek abal2 ye…biar terus melilit turun temurun dalam lingkup ilmu pengetahuan yg segitu2 aje…. siaaap??

    • kok anda sdh berasumsi spt itu?,emg pdip dan gerindra udh deklarasi resmi masing2 capres dan cawaprenya kan belum,jgn mendahului dan berasumsi sendiri lah

    • eh pea, maksd lhu kalw sebntar trus akan diganti sama pemimpin macem apa? yg dulu gitu? dasar anak haram semestinya berpikir untuk membuktikan dia juga bisa berbuat baik, gak kaya lhu! Anak haram dari hasil penilaian kecurangan, itu berarti ANAK HARAM persi gw…

  1. P Basuki yang baik,
    maaf kalau saya benar benar kecewa dengan pernyataan anda dengan kata-kata:”saya priyantokan..” dalam hal jika wakil gubernur tidak berkerja pro rakyat.
    Sungguh berbahaya jika orang seperti bapak membri komentar seperti itu Saya sama sekali ngga kenal bpk Priyanto..tetapi dari yang saya baca di media, beliau bukan diberhentikan tetapi mengundurkan diri karena gubernur saat itu TIDAK sepaham dengan dia

    Sebaiknya, maaf hanya membri saran lebih baik menahan omongan apalagi didepan awak media.

    Salam hangat, maju terus Jakarta Baru

    Moti

    • Berarti Bung Moti kurang jeli atau belum membaca seluruh berita soal pak Prijanto. Terus dasarnya apa bung Moti berkomentar “sungguh berbahaya”? Memang pak Prijanto mengundurkan diri setelah beberapa waktu diabaikan & tidak diberi kewenangan oleh Foke. Apakah Bung Moti sudah menyaksikan wawancara pak Pri dengan Mata Najwa pada episode “Para Nomor Dua”? Jelas & gamblang soal “perseteruan”nya dengan Foke.

      Satu lagi yang perlu digarisbawahi soal pak Pri menurut saya. Pak Pri juga berucap di media massa bahwa dia kecewa dengan Jokowi-Ahok karena tidak menindaklanjuti dugaan kasus korupsi Taman BMW oleh Foke. Halooo??? Sewaktu kasus ini muncul tahun lalu, saya langsung nyeletuk “Eh kenapa tuh orang tidak lapor dari dulu sewaktu menjadi wagub DKI?” Kok lapornya baru sekarang & itupun lewat Jokowi-Ahok? Kalau memang pak Pri tidak legowo dengan Foke, ya laporin sendirilah ke KPK dengan data-data yang ada. Kalau mau “nampar” Foke, jangan pakai tangan Jokowi-Ahok.

      Tapi pak Ahok sudah meminta maaf kepada pak Prijanto soal “di-Prijanto-kan”. Semoga ke depannya pak Ahok lebih mumpuni dalam berbicara tanpa meninggalkan gaya ceplas-ceplos. Sejauh ini, cuma pak Ahok pejabat publik yang gaya bicaranya ceplas-ceplos jujur apa adanya, menurut saya 🙂

  2. Semoga bisa menahan emosi sampai habis masa pemilu, setelah itu brantas lagi yg ga taat hukum di pemprov DKI…cuma ada kata maju atau hilang selamanya…selamat berjuang pak Ahok!

  3. waduh! kejadiankan di merdeka.com senin 10 maret 2014
    berita mantan wagub era foke prijanto nggk terima
    omongannya pahok krn waktu wawancara pahok ada
    keceplosan “dipriyantokan” aja,walaupun sebenarnya
    istilah itu bukan dari pahok tp dari kompasiana dari seorang
    yg punya akun bernama go theng sin walaupun istilah tsb
    bukan dari pahok ttp aja gw mikir ngapain pahok njawab
    wartawan pake istilah2 online yg nggk jelas begitu yg ada
    malah membuat org salah paham ke pahok aja terus terang
    aja cara komunikasi pahok kalau aku pikir mesti “shifting
    gear” deh atau naik gigi yg tadinya gigi lima jadi naik gigi 6
    yg tadinya kasar banget dan ngomongnya hampir nggk ada
    remnya skrg dirubah dikasih rem yg mantap tapi ttp
    transparan yg tdnya gaya aktivis legislatif skrg udh gaya
    eksekutor pemerintahan yg namanya eksekutor ya harus
    lebih hati2 even cuma gaya komunikasi juga sama hrs
    lebih terkontrol tanpa harus jd terjebak gaya ngomongnya
    normatif kyk pejabat2 kebanyakan klo msh belum bisa ya…
    gimana…di kedepannya bisa kejadian blunder kyk gini lagi
    cuma gara2 omongan atau mendingan sewa juru bicara aja
    lebih aman

  4. MOHON PAK JOKOWI DAN PAK AHOK UNUTK DAPAT PERHATIAN YANG SERIUS

    ADA BEBERAPA SYARAT YANG HARUS DIPENUHI UNTUK MENDAPATKAN NUPTK DI TAHUN 2013 MELALUI MESIN APLIKASI PADAMU NEGERI YAKNI:

    Lampiran yang saya sertakan:
    1 Copy Kartu Keluarga
    1 Copy SK pengangkatan dari Bupati/Walikota
    1 Copy SK Penugasan/Pengangkatan/Jam Mengajar di Sekolah
    Induk
    1 Copy I jazah Lulusan Terakhir yang dilegalisir

    PASALNYA SK PENGANGKATAN DARI BUPATI/WALI KOTA AKAN DAPAT MENGHAMBAT UNTUK MEMPEROLEH NUPTK, KHUSUS BAGI GURU NON-PNS YANG MENGABDI DI SEKOLAH NEGERI. BAHKAN MENURUT SUMBER YANG TIDAK DAPAT DISEBUTKAN NAMANYA MENYATAKAN “SK PENGANGKATAN BUPATI/WALI KOTA INI SAMA HALNYA DENGAN MENGGUGURKAN GURU NON-PNS UNTUK SEKEDAR MENDAPATKAN UANG TAMBAHAN SELAYAKNYA ORANG-ORANG YANG MELAKUKAN PEKERJAAN”, DAN DIAKUINYA BAHWA “SK PENGANGKATAN DARI BUPATI/WALI KOTA INI SANGAT MUSTAHIL DIPEROLEH BAGINYA”….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here