Uji Coba Ganjil Genap Kurangi Kepadatan Kendaraan

3
81

Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menilai penerapan sistem ganjil genap yang dilakukan selama satu bulan ini dinilai relatif mampu mengurangi kepadatan kendaraan.

“Saya kira sudah relatif cukup baik. Polisi bilang bisa kurangi 20 persen volume kendaraan,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (25/8).

Diakui Basuki, jika tidak dijaga oleh petugas beberapa kendaraan masih nekat menerobos. Menurutnya, kebijakan ganjil genap ini, bukan solusi utama untuk mengurangi kemacetan di Ibukota.

Ini menjadi kebijakan transisi, sebelum sistem electronic road pricing (ERP) diterapkan. Saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih melakukan lelang ERP. Diharapkan tahun depan sistem jalan berbayar ini sudah bisa beroperasi.

“Ganjil genap ini bukan solusi sebetulnya. Ini hanya kebijakan untuk menjelang ke ERP. Tapi secara evaluasinya memang relatif agak longgar nih jalan,” tandasnya.

Seperti diketahui, Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta bersama dengan Polda Metro Jaya melakukan uji coba ganjil genap selama satu bulan. Yakni dari 27 Juli sampai 26 Agustus.

Selama uji coba, pengendara yang melanggar tidak dikenakan sanksi. Karena uji coba ini juga merupakan bagian dari sosialisasi kepada masyarakat. Pengendara hanya diminta untuk keluar dari jalan yang diterapkan ganjil genap. [BeritaJakarta]

3 COMMENTS

  1. Rakyat mengusulkan pak Ahok pilih pak Nusron Wahid saja untuk menjadi wakil gubernur bapak.

    Pak Nusron Wahid orangnya baik dan tegas cocok sebagai wakil gubernur bapak di pilkada DKI 2017.

    • Setuju kalau memang PDIP susah diajak maju bareng….padahal mereka akan kuasai Jakarta kalau Bpk maju jadi wapres di 2019…biarin bodohnya merekalah….salam…go JB

  2. Sehubungan dengan wacana kenaikan biaya parkir off road jadi 10 rb, saya yAkin warga Jakarta akan sangat keberatan dan akan maki maki anda tidak peduli dg kesusahan warga dalam cari duit yg tidak mudah saat sekarang ini…..maksud untuk memindahkan warga agar menggunakan transportasi umum dengan biaya parkir, hendaknya jadi pilihan urutan yg kesekian dari yang terakhir..masih banyak alternatif lain yg bisa dilakukan agar masyarakat “tertarik” untuk Mau gunakan….seperti perusahaan swastalah pak, kok orang mau naik dipasangi ke Bandung, kan bisa naik mobil sendiri, ternyata bisa diantar sampai ke tujuan/rumah…nah bus way juga harus dipikirkan demikian, contoh mau naik bus way dari pool ini, parkirnya free dan banyak tempatnya, dijamin aman dan bisa seharian penuh misalnya..trik trik marketing lainnya lah….dan yang paling utama membatasi kendaraan yg masuk ke jakarta, motor maupun mobil,dsb nya. Ikut menyumbang kemacetan di jakarta…tolong diingat pak, kebijakan biaya parkir bukan cuma satu satunya cara,dan cara ini tidak terlalu populer saya rasa…kalau macet, rakyat Jakarta sudah maklum, yg penting ada petugas di perempatan yg bisa ngatur dan mengurai macet yg attack alias ngak jalan itu yg utama..Salama ini kan petugasnya ngak ada…kalau razia aja atau A salah jalan, ngak lihat ada petugasnya tahu tahu kita disemprit suruh stop, hal ini yg harus dibicarakan dg pak TITO atau kapolda,dsb

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here