Tentang Ahok – Melawan Arus Seperti Ikan Salmon

12
180

Ahok.Org – Salmon mengarungi arus sungai sejauh 1.400 km dan mendaki setinggi 2.100 km dari lautan menuju tempat mereka dilahirkan sesudah menaruh telur-telur buat regenerasi, salmon itu mati.

Demikiann pula Basuki. Ia meninggalkan zona nyaman sebagai pengusaha untuk memasuki dunia politik.  Perjalannya melompat-lompat melawan arus, seperti ikan salmon.

Di Indonesia, jadi pejabat (salah satunya sebagai bupati), mau tidak saya berhadapan dengan budaya dan kebiasaan sekitar yang korup. Pilihannya: mau ikut arus atau melawan? Kadang memang saya berpikir; untuk apa melawan arus karena kelihatannya hampir tidak mungkin bisa. Tapi kalau teringat mengapa saya berpolitik, sadar atau tidak, mau tidak mau harus melawan arus,” tandas Ir. Basuki Tjahaja Purnama, MM yang tenar dengan panggilan Ahok.

Sebagai pengusaha di tahun 1995, Ahok mengalami sendiri pahitnya berhadapan dengan politik dan birokrasi yang korup.”Pabrik saya ditutup karena melawan kesewenang-wenangan pejabat. Saya sempat berpikir mau hijrah ke luar negeri. Tetapi dicegah oleh Ayah yang mengatakan bahwa satu hari rakyat akan memilih saya untuk memperjuangkan nasib mereka.”

Almarhum, ayahnya, Indra Tjahaja Purnama (Zhong Kim Nam), dikenal sebagai dermawan di kampungnya, Gantung, Belitung Timur. Ayahnya pernah memberi intruksi kalkulasi politik,”Jika seorang ingin membagikan uang Rp 1 Miliar kepada rakyat masing-masing Rp 500 ribu, itu hanya cukup dibagi untuk 2.000 orang. Tetapi jika uang Rp 1 miliar tersebut digunakan untuk berpolitik, bayangkan jumlah uang di APBD yang bisa dikuasai untuk kepentingan rakyat.”

Inspirasi lain didapat Ahok dari ajaran Kong Hu Cu,”Orang miskin jangan lawan orang kaya dan orang kaya jangan lawan pejabat.”

Didorong keinginan untuk membantu rakyat kecil dalam skala besar tetapi secara pribadi tidak mampu, ditambah rasa frustasi terhadap kesemena-menaan pejabat, akhirnya tahun 2003, Ahok memutuskan untuk masuk ke dunia politik. Tujuannga adalah menguasai APBD untuk menyejahterahkan rakyat.

Di tahun-tahun awal karir politiknya sebagai anggota DPRD Belitung Timur kemudian menjadi Bupati Belitung Timur, APBD 2005 kabupaten itu Rp 200 miliar.

“Ikan mati adalah ikan yang ikut arus. Ikan Salmon adalah ikan yang mahal karena berani melawan aurs.  Menguasai APBD bukan untuk mengkorupsinya melainkan demi menolong dan mensejahterakan rakyat,” Ahok bertamsil.

Minta diutus ke Jakarta

Hanya satu tahun duduk sebagai wakil rakyat (DPRD Beltim) lewat Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PIB) pimpinan Dr.  Sjahrir (alm), ‘suara’ prefesis mendorong Ahok untuk maju pada pemilihan Bupati  Belitung Timir,  berpasangan dengan calon dari PNBK, Khaerul Efendi, dia merebut 37,13% pemilih, pasangan pelangi – Ahok adalah bupati keturunan Tionghoa pertama yang dipilih rakyat – di negeri Laskar Pelangi itu dilantik pada 5 Agustus 2005.

“Saya juga heran kenapa seorang warga keturunan Tionghoa seperti Pak Ahok bisa terpilih di Manggar yang mayoritas suku Melayu Muslim,”  komentar Andi Noya, host Kick Andi di Metro TV pada episode yang menghadirkan Ahok sebagai tamu.

Apakah itu indikasi faktual konfugurasi pemilih rasional? Ataukah Negeri Laskar Pelangi memang sudah sanga berspirit pelangi? Nurhayat Arief Permana, seniman yang lama berdiam di Bangka Belitung berkata,”Keterpilihan Ahok menjadi bukti rakyat memilih figur yang bersih dan mampu memimpin mereka menuju kesejahteraan dan bukan memilih berdasarkan suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).”

Selama menjabat sebagai bupati, rakyat Beltim merasakan kesejahteraan dalam makna yang nyata. Siswa SD hingga SMA bersekolah gratis sedang warga yang sakit berobat gratis atau kalau harus membayar biayanya sangat murah. Ahok bekerja sama dengan PT Askes dalam memberikan asuransi bagi seluruh warganya. Dia tak segan-segan menotong tunjangan dinasnya untuk keperluan rakyat.

Gebrakan populis inilah yang kemudian ditiru oleh para kandidat atau para Kepala Daerah lain dalam rangka pencitraan. Kursi empuk bupati yang oleh kebanyakan orang dibela-belain, kalau perlu dua periiode, ditinggalkan oleh ahok demi melompat ke posisi gubernur agar bisa menguasai APBD lebih besar,”Namun oleh kecurangan politik, posisi gubernur belum saya raih walau 63 % rakyat Babel memilih saya,” kata Ahok setelah gagal di pemilihan Gubernur Babel 2007-2012.

Kemudian Ahok melompat ke Partai Golkar untuk merebut kursi DPR RI. Dengan slogan kampanye sederhana “Utuslah Ahok ke Pusat”, kembali rakya Babel memilih dan mengantarkan dia menjadi anggota DPR RI.

Hidup bersih, tidak gila kunjungan kerja untuk mengumpulkan uang namun menggunakan biaya secara at cost dan mengembalikan sisanya ke bendahara DPR RI, serta suara-suara vokalnya membuat Ahok cepat dikenal dan menjadi perhatian. Ia termasuk Anggota DPR RI yang tidak lupa pada kulitnya dan punya jiwa nasionalisme yang sangat kuat.

Pada Pemilukada Bangka Belitung awal 2012, Ahok mengulangi niatnya maju menjadi kandidat Gubernur Negeri Laskar Pelangi, Bumi Serumpun Sebalai.  Takkala semua pintu partai yang akan dijadikan kendaraan politik ditutup rapat, Ia mengirimkan SMS,”Realitanya saya tidak maju di Babel. Mereka semua sepakat hadang Aku.”

Terhadap lompatan politik yang dikesankan orang sebagai “Kutu Loncat” demi kekuasaan itu, Ahok punya penjelasan.” Buat saya, manusia perlu punya ambisi untuk bisa sukses. Pertanyaannya apakah ambisi itu untuk kebaikan orang atau kepentingan sendiri?”

“Tuduhan bahwa saya politisi oportunis menurut saya salah alamat. Secara logis, kalau tujuannya pegang jabatan untuk mengeruk uang sebanyak-banyaknya dan menikmati hidup, lebih enak jadi bupati dulu 10 tahun (dua periode) dan DPR/DPD 10 tahun. Ini artinya melawan hampir semua elit.”

“Jika saya tidak maju merangsek dan terus melawan ke atas, hari ini saya mungkin sudah sama seperti bulati-bupati lain karena sudah takut kehilangan jabatan.”

Di dala pikiran Ahok, orang-orang idealis harus menguasai eksekutif, legislatif seperti DPRD dan DPR harus dijadikan batu loncatan untuk menunjukkan integritas. Karena itulah dia tidak mau berlama-lama di DPR dan maju merebut DKI. Tuduhan terus muncul meski jika menggunakan logika politik pragmatis dan egoistis, lebih baik dia kembali ke Babel jadi gubernur karena berbagai hasil survei menunjukkan dia kandidat terkuat.”Pertanyaan saya, apakah ada politisi seperti saya yang siap melepas jabatan tinggi yang sudah hampir pasti ditangan untuk sesuatu yang tidak jelas – bahkan menurut sebagian orang mustahil” Silahkan nilai ambisi saya dan silahkan nilai apakah saya oportunis.”

Kalau kepala lurus, bawahan tidak berani bengkok

Di masa kampanye, singakatan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) dipakai untuk branding menjadi Bersih,  Transparan dan Profesional. Alih-alih menerima suap dan pelicin, ketika menjadi bupati ia memotong biaya pembangunan yang melibatkan kontraktor sehingga pemerintah daerah memiliki dana untuk kesejahteraan masyarakat. Soal kepemimpinan, Ahok bersandar pada nasihat Kong Hus Cu,”Kalau kepala lurus, bawahan tidak berani tidak lurus.”

Atas kegigihannya menentang korupsi, Ahok pernah menerima penghargaan Tiga Pilar Award dari Menteri Komunikasi dan Informasi (waktu itu) Sofyan A. Jalil.

Orang mungkin bertanya, apa tidak mungkin seorang kepala daerah dijatuhkan atau dibuat repot bawahannya? “Jika kita berpolitik tanpa cacat, maka tidak ada yang bisa menyandera kita. Sementara itu, bawahan yang korup dan suka ber-KKN akan berpikir dua kali untuk macam-macam ketika ada ancaman pemecatan dan logikanya sederhana: lebih baik dapat sesuatu tapi sedikit dari pada tidak dapat apapun, yang pasti sebagai kepala, perlu menangkan hati rakat. Ketika rakyat di belakang kita, maka kita punya fondasi yang kuat untuk berhadapan dengan siapapun yang merugikan rakyat.”

Kembali soal ambisinya merebut kursi wakil gubernur DKI Jakarta,”Saya kira bisa dinilai logikanya. Apakah logis bagi serorang politsi melepas jabatannya di DPR (gaji dan tunjangan besar dan secara hukum legal sambil tetap bekerja  di perusahaan) untuk mencoba merebut DKI bersama Pak Joko Widodo (Jokowi) dan berhadapan dengan ‘gajah-gajah’ politik, dimana peluang kami betul-betul kecil.”

Selain ingim membuat model baru kepemimpinan (orang tidak KKN, tidak dibebani kepentingan, dsb) Ahok juga ingin menunjukkan kepemimpinannya bisa menyelesaikan persoalan, mulai dari birokrasi sampai persoalan yang paling sederhana,”Saya tidak pernah curi uang dan berbagai dana fiktif di DPRD, ketika menjadi bupati, jika anda cek kekayaan saya, mungkin saya bupati pertama  yang harta kekayaannya setelah menjadi bupati malam menurun!”

Ahok menjelaskan, jika Ia korup selama menjadi bupati, ia tidak mungkin bisa menggunakan Rp 200 milyar APBD Beltim untuk melakukan program-program yang dianggap orang tidak mungkin: pendidikan gratis 12 tahun, mengasuransikan semua warga Beltim (sampai operasi caecar, obat-obatan, ambulans bahkan santunan kematian), pengaspalan jalan hingga pedalaman (silahkan datang ke Beltim dan lihat sendiri), bantuan untuk puluhan bahkan ratusan rumah yang hampir roboh dan masih banyak lagi.”

Sambil memimpin ia selalu terinspirasi kata-kata bijak pemimpin hak-hak sipil AS Martin Luther King, Jr,”Belas kasihan sejati lebih dari sekedar melemparkan koin untuk pengemis.”

Sebagai wakil gubernur atau tidak, salmon Ahok akan terus berenang melawan arus politik kotor, arus korupsi yang menghanyutkan, serta terus setia melawan primodialisme yang membelenggu bangsa ini.[*]

*Diambil dari Majalah INTISARI edisi “Kisah Para Penerobos Kebuntuan”

12 COMMENTS

  1. Saya salut dengan bapak Ahok, Saya berpikir tidak ada lagi pemimpin yang berintegritas seperti bapak.
    Teladan ini mesti diikuti dan diteruskan.

    Salam…..Semoga Sukses…

  2. Yth Pak Ahok, salut atas keberanian bpk, luar biasa..
    saya hanya mau share sedikit, semoga di baca.. saya tidak mengerti dengan bangsa ini, disisi lain kita di tuntut untuk bersatu dalam kebersamaan dan perbedaan sebagai kesatuan bangsa indonesia, namun di sisi lain beberapa komunitas kecil dianggap tidak layak dan tidak pantas menjadi pemimpin bangsa ini.
    2 hal yg mengganggu dalam benak saya;
    1. Perlu ketegasan, apakan menjadi pemimpin hanya utk golongan tertentu.
    2. Kalau benar, lebih baik untuk memisahkan diri dari golongan tersebut di atas, agar perbedaan itu bener2 terlihat, dan kita kaum minoritas bukan menjadi kaum nomor 2, yg tidak dianggap sebagai warga negara yg berhak memperbaikki bangsa utk menjadi pemimpin. dan kita buat negara/bendera sendiri, kalau kita masih di anggap bukan bagian dari bangsa ini.

    anehnya pemimpin kita tidak berbuat apa2, terhadap ormas2 yg membuat keruh suasana.. fitnah dan isu sarah seperti anak kampung yg tidak bisa bersosialisasi.

  3. Salut untuk Pak Ahok, karena semangat dan dedikasinya sungguh-sungguh untuk membangun dan menyejahterakan rakyat. Semoga perjuangannya untuk merebut DKI 2 bersama Pak Jokowi terwujud. Maju terus Pak. Jangan takut, kalau Anda tulus dan ikhlas untuk mengayomi dan melayani rakyat DKI pasti niat tersebut akan terkabul. Ingat Pak, jangan lupa untuk berserah total kepada Yang Mahakuasa sesuai dengan iman dan agama yang Bapak anut. Selamat sukses untuk Bapak dan Pak Jokowi!

  4. saya termasuk salah seorang yg pernah ke kampungnya pak ahok di beltim. dengan mata kepala sendiri, saya lihat jalan raya di beltim sampai pelosok lebih bagus daripada tol jagorawi. salut buat koh ahok. maju terus kohh…

  5. Selamat kepada Pak Jokowi dan Pak Ahok terpilihnya sebagai GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR maaf kalo saya ikut berpendapat bukan ingin menggurui ato sok pintar saya adalah warga tionghua juga yg makan dan minum ditanah tercinta Indonesia ini sangat merasa terdiskriminasi! disinetron yg ada hanya org tertentu saja,dipemerintahan juga sama saja,kita dianggap org yg tdk sosial dan nasionalis! apakah kita perlu bertanding siapakah yg pribumi/tionghua yg nasionalis? saya membaca semua yg dikatakan Pak Ahok saya sangat bangga masih ada org yg begini! saya juga ingin mengatakan bahwa saya mendapat suatu ide tentang penanganan banjir yg bisa dibuktikan dengan perancangan simtim pengaliran air yg spti kita tau air selalu mengalir dr atas kebawa dengan km perdetik tp kalo keatas itu hal yg nihil dan saya punya cita2 membuat mesin yg bs menghilangkan air dari 20ml bs tgl 2ml umpama rumusnya saya adalah putra kalbar dulu org minum air hujan sknrg minum agua sebagian! setiap penduduk mandi berapa liter air perhari dan selalu mengalir kesungai! jkt hujan 3jam sudah banjir apalagi 1hari dengan derasnya! salam kenal Pak Ahok GBU N FAMILY SALAM BUDHA MAITREYA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here