Keputusan BTP Terkait Pilkada 2017

6
52

Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memilih maju melalui jalur partai politik pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Hal itu disampaikan Basuki atau Ahok pada acara halalbihalal bersama relawan “Teman Ahok” di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (27/7/2016) petang.

“Saya sudah bilang, kami harus menghargai parpol yang sudah mendukung. Ya sudah, kami pakai parpol sajalah, terima kasih,” kata Ahok sambil tersenyum.

Keputusan Ahok ini langsung disambut para hadirin di acara halalbihalal tersebut. Selain relawan pendukung Ahok, tampak juga pengurus Partai Golkar, Nasdem, dan Hanura yang hadir pada acara halalbihalal itu.

“Nah, yang penting ujungnya itu,” ucap simpatisan salah satu partai pendukung Ahok.

Salah seorang pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastomo, yang juga menjadi pembawa acara, pun menyambut baik keputusan Ahok tersebut.

“Sudah tahu kan jawabannya, ha-ha-ha,” kata Singgih tertawa.

Ahok memilih maju melalui jalur partai politik setelah mengetahui ada tiga partai politik yang bersedia mendukung Ahok tanpa syarat. Adapun tiga partai politik yang mendukung Ahok adalah Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar.

Kursi ketiga partai politik tersebut cukup untuk mengusung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017. [Kompas.com]

Alasan Ahok Pilih Jalur Parpol

Kandidat petahana Pilgub DKI Jakarta 2017 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ternyata memilih jalur partai politik (parpol). Apa alasan Ahok pindah haluan dari jalur independen menuju Pilgub DKI 2017?

“Malam ini saya sudah bilang, kita juga harus menghargai parpol teman-teman seperti itu,” kata Ahok dari panggung halalbihalal di Sekretariat Teman Ahok, Pejaten, Pasar Minggu, Rabu (27/7/2016).

Kepada relawan pendukungnya, Teman Ahok, Ahok mengatakan parpol-parpol yang mendukungnya harus dihargai. Parpol itu adalah Partai NasDem, Hanura, dan Golkar. Akhirnya Ahok mengambil keputusan ini.

“Sudah, saya bilang (ke Teman Ahok), ‘Nanti kita ngobrol. Sudah, kita pakai parpol saja lah’,” kata Ahok disambut tepuk tangan seratusan orang, termasuk para elite tiga parpol pendukung.

Dia menyatakan teorinya terbukti benar, yakni bila seorang pejabat bekerja dengan benar maka pastilah banyak pihak yang akan mendukung. Dan ternyata benar, tiga parpol mendukung Ahok yang semula ingin maju lewat jalur independen.

“Enggak usah keluar duit lah, tenaga saja deh. Itu yang terjadi di saya. Makanya saya mau uji coba ini sudah berhasil, partai sudah membuktikan bukan cuma ngomong,” kata Ahok.

“Yak, jadi sudah ada jawabannya. Sudah ada jawabannya. Kami akan mendukung apapun yang Bapak pilih. Kami akan tetap berjuang, kami akan tetap merawat sejuta KTP dukungan. Kami akan menjaga betul KTP yang dititipkan ke kami, kami akan merawatnya,” tanggap Singgih Widyastono, pendiri Teman Ahok.

Mereka melanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh politisi Partai Golkar Nusron Wahid. Kemudian, mereka semua berfoto bersama di atas panggung. Dan di bawah panggung pula, seperti biasa, Ahok dimintai foto bersama oleh orang-orang yang berkerumun. [Detik.com]

Teman Ahok Siap Jalan Bareng dengan Kendaraan Partai Politik

Calon petahana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama telah menetapkan akan maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI melalui jalur partai politik, tidak lagi jalur independen. Dengan dukungan tiga partai politik, yaitu Partai Golkar, Nasdem dan Hanura serta Teman Ahok, Basuki semakin mantap memilih jalur partai politik.

Juru Bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas mengatakan Teman Ahok menghargai keputusan Basuki. Karena kendaraan partai politik dan kendaraan yang dibangun Teman Ahok melalui satu juta KTP mempunyai tujuan yang sama yaitu mendukung Basuki menjadi Gubernur DKI untuk kembali melanjutkan tugasnya membenahi dan menjadikan Jakarta Baru pada periode 2017-2022.

“Kami menghargai dan mendukung keputusan Pak Ahok, setelah kami melakukan dialog dengan BTP, perwakilan dari tiga partai pendukung Golkar, Nasdem dan Hanura akhirnya, Ahok memutuskan untuk maju menggunakan kendaraan partai politik bersama dengan Teman Ahok,” kata Amalia Ayuningtyas, Juru Bicara Teman Ahok di Sekretariat Teman Ahok, Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (27/7).

Ditegaskannya, Teman Ahok siap bekerja sama dengan tiga partai politik pendukung Basuki. Sikap ini menunjukkan, Teman Ahok tidak anti partai politik. Hanya saja mereka merasa kecewa terhadap partai politik yang tidak mendengarkan suara rakyat.

“Jadi tujuan Teman Ahok didirikan saat itu adalah untuk menunjukkan jika partai tidak mendengar suara kami, maka kami bisa bergerak sendiri. Yakni, kami bergerak menyediakan kendaraan alternatif bagi Ahok lewat jalur perseorangan. Sebuah jalur yang sah diakui konstitusi,” ujarnya.

Dengan adanya 24 kursi gabungan dari tiga partai politik dan satu juta KTP, sudah memenuhi syarat mengajukan calon gubernur. “Artinya, ada dua kendaraan yang bisa digunakan oleh Ahok untuk maju kembali,” ungkapnya. [Beritasatu.com]

Dasar Pertimbangan Ahok Pilih Jalur Parpol ketimbang Perseorangan

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akhirnya memutuskan maju melalui jalur partai politik pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Sebelumnya ia berencana akan maju melalui jalur perseorangan dengan dukungan “Teman Ahok”.

“Dari awal perjuangan Teman Ahok, juga banyak teman-teman dari partai politik yang mendukung dan kasih KTP,” kata Ahok di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (27/7/2016).

Ia melanjutkan bahwa gerak cepat ketiga partai politik pendukung telah membuatnya terpincut. Ketiga partai politik itu, yaitu Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar telah lama menyerahkan surat dukungan resmi kepada Ahok.

Teman Ahok soalnya kurang yakin jika ketiga partai politik tersebut tidak menyerahkan surat dukungan resmi.

“Ini sejarah dalam pilkada, baru kali ini partai politik buat surat dukungan cepat sekali. Kalau saya enggak dapat surat dukungan resmi dari parpol, Teman Ahok kurang yakin,” kata Ahok.

Selain itu, Ahok memuji sikap ketiga partai politik tersebut yang menghargai kinerja Teman Ahok dalam mengumpulkan satu juta KTP.

“Saya betul-betul melihat parpol begitu menghargai anak-anak muda berpolitik dan Teman Ahok menghargai parpol. Ya sudahlah, (maju lewat) parpol saja, mereka juga sama-sama mendukung,” kata Ahok.

Jumlah kursi tiga partai politik itu di DPRD DKI memenuhi persyaratan untuk mengusung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta melalui jalur parpol dibuka pada September mendatang. [Kompas.com]

 

6 COMMENTS

  1. teman ahok, berapa sih umur mu ? bahkan kalau umur masing2 pendiri dirata ratakan, berapa sih umur mu ??? belum seberapa kan !!!
    .
    tapi ketika berhadapan dng urusan prinsip, sikap mu adalah sikap orang dewasa !!! tidak ke-kanak2-kan !!!
    .
    pertama mau pilih emas, gak dapat emas, perak juga masih mending . . . . eh giliran perak juga kagak dapat, loyang pun masih oke . . . . akhirnya, yg paling akhir, yg paling telat, yah cuma kebagian bersih2, wong acaranya sudah usai, alias ya cuma sisa2 nya doang . . . sampah . . .
    lewat jalur apapun yg akhirnya dipilih, . . . kau, wahai teman ahok, kamu tetap adalah suara murni rakyat yg berusaha berdiri tegak, menyuarakan harapan/keinginan, ketika dihimpit segala upaya penghilangan akses, penggarongan hak, dalam sebuah coup de etate real, dng dalih segala macam prosedure para tiang demokrasi !!!
    .
    bangunan demokrasi memang perlu tiang . . . tapi kalau tiang bambunya lapuk, ganti dong dng tiang jati . . . kalau masih lapuk juga, ganti tiang besi dong . . . .
    sampai yang terakhir, ganti dengan tiang baja keinginan baik, adil, dan damai dari segenap lapisan wni . . . .
    .
    yang mulia, teman ahok dan segenap pendukungmu, salut untuk paduka, wahai majikan dari negara ini . . .
    .
    vox populi vox Dei . . . .
    .
    salam,

  2. bahwa cara pragmatis yg akhirnya diambil. . . . substansinya adalah terlaksananya kehendak rakyat terbanyak, dng saksama !!!
    dalam hal ini, ahok masih dikehendaki utk ngurus dan membenahi dki . .. .
    .
    jadi . . . . banyak jalan menuju ke roma, pilih lah jalan yg paling tidak berbahaya dan paling singkat. agar cita-2 rakyat dki secure n sesegera mungkin tercapai !!
    .
    tokh ini juga dunia politik . . .
    .
    salam,

  3. Lewat jalur indenpenden rawan diacak-acak oknum KPU dan kurang adil dalam waktu dan repotnya check faktual, bisa membatalkan karena hal sepele…
    Ini yg harus disikapi pemerintah…

  4. Mau pakai jalur apapun jg sama yg penting calon pemimpinnya jujur, adil, tdk korup, kelihatan hsl kerjanya, track recordnya bagus. Kl lewat jalur parpol yg terpenting kebijakannya tdk ditunggangi kepentingan parpol, parpol hrs usung tanpa syarat apapun.

  5. ditanting
    diguncing
    dibanting
    gulung koming
    gemerincing
    tetep cring
    wuahing
    ide cen cling
    political test case,jebule
    ora apa-apa,yen apik wekasane

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here