Ahok: Tukang Cuci Dosa? Emangnya Gue Diterjen!

38
917

Ahok.Org – Dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta siap bertarung dalam putaran kedua September ini, diantara semua isu seputar pemilu DKI Jakarta itu, nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, calon wagub pendamping Joko Widodo (Jokowi) menjad pusat perhatian tersendiri.

Ahok dibahas jauh lebih sering ketimbang pasangan lawannya, bukan hanya soal rekam jejak politiknya semata-mata. Kehadiran pria keturunan Tionghoa beragama Kristen yang mendadak di pentas politik ibukota memicu penyebaran isu SARA dari mereka yang tidak siap.

Ahok alias Zhong Wan Xie secara blakblakan menjawab berbagai isu yang menerpanya, berikut hasil wawancaran Ahok bersama Majalah Tempo:

Menjelang putararan kedua pemilihan Gubernur DKI Jakarta, beredar Isu SARA yang ditujukan kepada Anda yang berlatar Kristen dan Cina, Tanggapan Anda?

Isu yang sekarang berkembang persis sama dengan yang dipakai 2005 sewaktu saya ikut Pilkada Bupati Belitung Timur. Belitung itu 93 persen Islam dan sejak 1955 adalah basis Masyumi. Toh, mereka percaya memilih saya. Sekarnag katanya saya dapat sumbangan Rp 72 M dari Vatikan. Padahal saya Kristen bukan Katolik.

Itu Sebabnya Anda mengadakan “Silaturahmi Ulama dan Habib di DKI dengan Calon Wakil Gubernur Basuki T. Purnama” di Condet, Jaktim, Mei lalu?

Saya memenuhi undangan Habib Mahdi Alatas. Sebelum menjadi pengkhotbah, dia pengusaha di Belitung, Dia pernah mengajukan ijin tambang 640 Hektar di Belitung, seaktu suratnya masuk, saya cek ke masyarakat dan mereka setuju (dengan pembangunan tambang itu), ya saya kasih izin. Saya tidak kenal siapa dia, sampai kemudian akhirnya kami bertemu di Hotel Borobudur, Jakarta, Ternyata dia anggota Gerakan Muslim Indonesia Raya (Gemira). Dia bilang,” Saya tahu Ahok ini bupati jujur,” lalu dia undang saya makan-makan dengan para habib untuk menjelaskan berbaga paham yang berkembang tentang diri saya.

Apa yang Anda sampaikan dalam forum itu?

Yang bicara justru Habib Mahdi. Dia bilang,”Saya jalan ke mesjid-mesjid di Belitung, ternyata yang membangun adalah bapaknya Ahok,”Bapak saya memang ngajarin, kalau mau membantu Masjid, bantulah pembangunan fondasinya. Kalau masjidnya dipakai terus, berarti pahalanya akan mengalir terus.

Menjelang putaran kedua, Jokowi-Ahok dikeroyok, partai-partai besar yang sudah berkoalisi  ke kubu lawan, Persiapan Anda?

Kalau Koalisikan urusan DPP Partai. Saya dan Pak Jokowi kerja tidak pernah pakai hitung-hitungan. Kami bukannya pengejar target.

Kalau tidak mengejar target, bagaimana bisa menang melawan Foke-Nara yang sangat siap dengan koalisi partai?

Rakyat Indonesia tidak melihat partai, tapi melihat Jokowi dan Ahok. Kami menjadi simbol standar baru: partai yang ikut kami bukan kami yang ikut partai. Kalau partai mau menang di 2014, mereka harus taro orang-orang dengan gaya kami. Kalau ternyata nantinya partai menempatkan orang yang tidak bisa dipercaya, rakyat tentu tidak akan memilih. Termasuk ibu Megawati dan Pak Prabowo, Jika mereka dipersepsikan tidak seperti Jokowi dan Ahok, orang juga  tidak mau pilih.

Bagaimana menjawab kekhawatiran orang bahwa Anda nantinya akan didikte oleh Gerindra dan Jokowi oleh PDIP?

Sekatu deklarasi setelah pendaftaran, Gerindra berani mengumumkan bahwa tidak ada kontrak apapun antara saya dan partai. Jadi tuduhan itu tidak mendasar. Gerindra dan PDIP tahu karakter Jokowi-Ahok ini tidak bisa diatur.Memang, sewaktu mereka “memakai” kami sebagai calon, jelas ada asas manfaat, tapi bukan dalam arti negatif. Pencalonan Jokowi-Ahok membuktikan partai bisa mendapatkan kembali kepercayaan rakyat. Tentu orang akan lebih percaya kepada PDIP dan Gerindra karena kedua partai ini berani memajukan calon yang baik dalam persepsi orang. Partai bisa bagus kalau ada figur bagus yang dicalonkan. Belum tentu rakyat akan langsung memilih siapapun yang dicalonkan PDIP atau Gerinda.

Kilas balik sedikit, bagaimana awalnya Anda dipasangkan dengan Jokowi?

Saya pikir, kalau kita bicara idealisme partai, yang berani idealis adalah PDIP dan Gerindra, Kalau mau lebih dalam lagi, ide pertamanya justru dari Gerindra, yang langsung berani menetapkan Jokowi-Ahok sebagai calon mereka. Gerindra iklas mencalonkan dua orang yuang bukan kadernya, satu PDIP, satu lagi Golkar.

Tawaran itu yang membuat Anda meninggalkan Golkar?

Golkar meminta saya berhenti, padahal seharusnya bagi Golkar merupakan satu kebanggaan kalau ada kadernya di lirik oramg lain. Tapi karena ada peraturan baru, yang mungkin sengaja dibuat untuk menghalangi saya naik lagi di Bangka Belitung, ya sudahlah. Lalu saya ditawari masuk Gerindra, Pak Prabowo bilang, PDIP punya Jokowi, dan karena perjodohan ini ide Gerindra, kalau boleh Gerindra juga punya Ahok, dong. Kalau mau mengubah nasib sebuah bangsa, ya, Anda harus berpolitik. Artinya, menjadi anggota partai, ya. Saya putuskan menerima kartu anggota Gerindra.

Benarkah Hashim Djojohadikusumo sempat menolak Anda?

Pak Hashim tidak bisa terima saya karena ada sedikt salah paham antara saya dan orangnya di Tanah Merah (Tanjung Priok).

Salah paham soal apa?

Jadi, Pak Hashim punya yayasan yang membantu orang-orang susah disana untuk membuat KTP dan akta kelahiran. Sebagai anggota Komisi II DPR, saya datang kesana. Saya bertemu dengan warga Tanah Merah yang mengaku tidak bisa masuk sekolah karena tidak punya akta. Saya turun membantu, rupanya orang Pak Hashim-namanya Ricardo-kesal karena merasa lahannya di ambil. Mungkin dia pikir, kalau proyek ini selesai, dia ngapain lagi. Dia bilang ke saya,”Elu tahu engga gue ngurus yayasan siapa? Ini punya Hashim Djojohadikusumo,” Saya bilang:”Emang gue pikirin? Dia ngga ada urusan sama gue. Saya juga pejabat, anggota Komisi II DPR.”Ricardo menyampaikan omongan saya ke Pak Hashim, yang berpikir saya melecehkan beliau.

Bagaimana sikap Prabowo soal “pelecehan’ ini?

Pak Prabowo justru suka sama saya karena saya orangnya terus terang dan tampa tedeng aling-aling. Tapi pak Hashim ilang,”Saya mau dia (Ahok) klarifikasi dulu soal itu (Tanah Merah), kalau enggak beres, saya menolak,”Saya bilang, saya tidak pernah menghina, dan pak Hasyimjuga bukan kayak anak kecil, kok, dia kemudian baik terhadap saya.

Hashim, sempat menolak, tapi mengapa Gerindra tetap memajukan nama Anda?

Pak Prabowo bilang ke Pak Hashim bahwa ini hasil survei Gerindra, seperti apapun dia (Ahok) harus dimajukan. Tapi, ke saya, Pak Prabowo ngomong,”Hashim yang sama-sama kristen dengan kami saja tidak mau terima kamu, karena dia bilang mana mungkin Ahok laku.”Tapi Pak Prabowo punya keyakinan bahwa penelitian Gerindra sudah menghasilkan 25 calon terbaik yang bisa mengalahkan Foke. Jadi perlu klarifikasi, bukan Prabowo sengaja mengincar Ahok.

Bagaimana cara Gerindra sampai mendapatkan 24 nama itu?

Wah, saya tidak tahu. Yang jelas, untuk calon Gubernur ada nama Jokowi, Faisal Basri, Chairul Tanjung dan Sandiaga Uno. Saya di nomor 11, sedangkan untuk wakil gubernur, saya nomo dua sesudar Dedy Mizwar.

Terlepas dari pencalonan Anda sebagai cawagub, sebenarnya bagaimana awalnya Anda mengenal Prabowo?

Saya kenal dengan Pak Anshori (Mayor Jenderal Anshori Tadjudin). Saya tidak tahu apakah ada hubungannya antara Pak Prabowo dan Pak Anshori. Mereka sama-sama tentara dan Kopassus. Kalau omongan Pak Anshori benar, ada tentara-tentara tidak resmi yang ingin menyelamatkan negeri, dengan menyiapkan orang-orang yang dipercaya rakyat untuk diorbitkan di tingkat nasional, mungkin saya masuk radar mereka.

Pendekatannya seperti apa?

Saya diundang bicara di Lemhanas, sekitar Januari atau Februari lalu, padahal saya tidak ada hubunganya dengan lembaga itu. Saya sebenarnya mau di-fit and proper test, supaya saya engga tahu, ya diminta jadi dosen tamu.  Temanya: Indonesia dalam Menghadapi Persaingan Global, disitu saya bicara tentang Cina dan sebagainya. Kalau jadi dosen tamu kan semua divideokan.  Apakah semua ada hubungannya dalam mereka meneliti kita, itu yang seharusnya diungkap. Jadi, kalau dibilang Prabowo mengincar Ahok yang Cina untuk “mencuci dosa”, saya kira enggak, memangnya kita Rinso, tukang cuci dosa”

Banyak yang khawatir Anda menjadi batu loncaratan Prabowo menuju 2014…

Memang banyak yang bilang: Kalau elu sukses, nanti yang dapat nama juga Prabowo. Menurut saya (kemungkinan) itu tipis. Keberhasilan Jokowi-Ahok tidak membuat otomatis memilih Megawati apalagi Prabowo, sebaliknya, hanya karena anda engga suka Prabowoo, lalu Anda menolak figur-figur yang baik yang dia dukung. Itu namanya Anda mengorbankan kepentingan yang lebih besar.

Tapi Prabowo banyak beriklan di media memanfaatkan Anda dan Jokowi?

Nah, itu yang kami keberatan, seolang-orang memilih Jokowi-Ahok karena Prabowo. Terus kami datang protes ke bagian marketing (Gerindra) mereka ngomong,”Dalam iklan itu, Pak Prabowo Cuma minta masyarakat memilih kalian, kan kenapa tidak boleh?”

Prabowo banyak disorot dalam soal pelanggaran hak asasi, penculikan aktivis, dan sebagainya di masa lalu. Anda sebagai ‘bawahannya’ di Gerindra tidak terpengaruh?

Orang bilang dia labil, emosional. Tanpa melihat masa lalu beliau, setiap saya berjumpa dia ngga kasar dan ketawa-ketawa sja, menurut saya Pak Hashim bisa lebih pemarah dari pada pak Prabowo. Saya pernah diajak ke lapangan polo milik Prabowo di Gunung Putri. Saya kaget semuanya milik Prabowo, saya diajak naik kuda, ternyata sakit,hahaha…

Berapa uang uang sudah Anda keluarkan untuk maju sebagai cawagub DKI Jakarta?

Pertaa tidak sampai Rp 10 juta, terakhir akuntan saya masukin Rp 80 juya ke rekening saya. Dia bilang mana cukup buat uang saksi. Pak Jokowi saja keluar Rp 500 juta untuk saksi. Saya bilang duit dari mana, bisa-bisa gue jual rumah. Akuntan saya bilang cari pinjaman saja, akhirnya saya mau menjual saham saya, dulu Hashim bilang semua biaya akan dicari bersama, tapi dia yang biayain besar.

Anda keberatan Hasim keluar biasa banyak untuk Anda?

Pak Hashim berkomitmen mengeluarkan dana untuk kamim tapi ternyata dia lebih banyak keluar uang untu promosi Prabowo di Televisi, kami protes dan susana sempat tegang, eh kemudian Bu Mega mengeluarkan billboard sejenis, tapi pak Jokowi memang dekat dengan ibu Mega.

Anda pernah membantu PDIP, lalu ke Partai PIB, Partai Golkar dan kini Gerindra, tak takut dianggap kutu loncat?

Di PDIP saya dianggap anak badung oleh bu Mega dan  pak Taufik Kiemas. Saya membantu dana pada 1999 tapi tidak pernah menjadi anggota. Pak Taufik meminta saya jadi Ketua PDIP Belitung Timur,saya  tidak mau, saya jusru menjadi Ketua Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PIB), ini yang membuat Pak Taufik sempat enggak suka karena saya ngga bisa diatur, Saya pindah Gerindra juga karena dipecat Golkar.

Ada yang menganggap Anda ambisius: belum kelar masa jabatan sebagai Bupati Beltim sudah mencalonkan diri untuk Gubernur Babel, belum selesai masa jabatan sebagai anggota dPR sudah maju sebagai Wakil Gubernuyr DKI Jakarta…..

Pernah enggak ketemu pejabat y ang rela berhenti demi tanggung jawab untuk menyejahterakan rakyat? Pejabat yang salah aja tidak mau berhenti, apalagi yang kaga salah. Selain itu, kalau kita berpolitik, pastinya maunya (menjabat) lama, dong. Saya bisa 10 tahun dijabatan bupati, tapi memilih mencalonkan diri jadi gubernur, itu karena saya mentok dengan para kepala dinas, saya bilang: kalau saya jadi gubernur, semua kepala dinas yang brengsek akan saya ganti. Di DPR juga saya bisa tenang-tenang, tapi saya memilih maju sebagai cawagub yang resikonya banyak dan belum jelas juga. Tapi, demi orang banyak demi contoh demokrasi Indonesia, saya memilih mundur.

Jangan-jangan, kalau Anda terpilih sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anda memilih melompat lagi sebelum kelar masa jabatannya?

Tergantung. Kalau saya mentok dengan para Menteri, saya mau mencalonkan diri jadi Presiden, ha-ha-ha…[Majalah Tempo]

38 COMMENTS

  1. Wah pak, jujur amat jadi pemimpin!! Bersilat lidah dan korup dong sekali-kali kayak warung sebelah, hehehe.

    Apapun, mantap banget pasangan Jokowi-Basuki ini, sukses membawa jakarta ke arah yang baru pak!

  2. Ane tiap ari cari suare tambahan keliling pelosok kampung dan tetangge supaye Bang Jo dan Bang Ahok menang di Putaran Dua ini semua ini Ane lakukan Supaye Jkt brubah dan Rakyetnye Kagak Ketipu lagi ama Warung Seblah He he he

  3. maju terus pak ahok… saya jadi bermimpi ingin menjadi seperti anda pak… semoga berhasil menjadi DKI1.. 🙂 saya mendukung anda wlaupun bukan warga jakarta… maju terus pak jokowi – basuki

  4. wah namanya aja basuki kan orang betawi juga tuh walopun aslinya china wkwkwk…so knp mesti di SARA-in sm org jakarta??? dsr org2 goblok…pokoknya gw dukung sesama suku ahok dan berlainan suku jokowi ….GW YAKIN KALIAN BS MUSNAHKAN SI KUMIS NAZI FOKE FUKK haahahaha

  5. Tetap harus ada dan meminta perlindungan Tuhan, karena politik di Indonesia sangat rawan dengan segala cara… Tetapi kalau kita minta pertolongan Tuhan, Dia pasti membela…………….(Setiap senjata yang ditempa terhadap engkau tidak akan berhasil, dan setiap orang yang melontarkan tuduhan melawan engkau dalam pengadilan, akan engkau buktikan salah. Inilah yang menjadi bagian hamba-hamba TUHAN dan kebenaran yang mereka terima dari pada-Ku, demikianlah firman TUHAN.)……..sukses ko Ahok

  6. Salut banget untuk Pak Ahok! Asli! Pemimpin yang bertanggung jawab ya orang kayak gini nih, to the point dan punya komitmen menyejahterakan rakyat, luar biasa! Sukses untuk Pak Ahok dan doa tulus untuk anak negeri masa depan bangsa agar punya jiwa kepemimpinan layaknya Pak Ahok. TUHAN memberkati!

  7. Saya prnh dgr di MetroTV, kt istri Pak Basuki, “Pak Basuki itu orgnya coboy, blak2an” Membaca uraian diatas, trnyta Bpk. Basuki bnr2 coboy hha
    Maju trs Pak!!!
    Pemimpin sprti kalian lah yg dibutuhkan di Indonesia
    CERDAS dan BERANI!
    Smga Tuhan melancarkan kerjaan kalian aamiin

  8. biasanya pejabat itu kalau bicara pakai bahasa diplomatis,, kalau Pak A hok benar – benar beda..sepanjang pengetahuan saya baru kali ini ada pejabat yang seperti beliau… semoga akan terus tumbuh dan berkembang a hok – A hok yang lainnya….Bravo pak A hok..

  9. gw setuju sama ahok, kalau mentok ngga bisa berantas kepala dinas yang brengsek susah untuk mengubah aturan, maka dia harus jadi diatasnya..dan untuk statement terakhir menurut gw itu wajar, ngga usah munafik lah siapapun yang berpolitik pasti kepikiran jadi presiden..

  10. Pak Ahok bisa tegas, pasti didikan dulu waktu kuliah di teknik geologi trisakti ya yang terkenal kampus keras,hehehe…piss pak sesama alumnus teknik geologi

  11. wah keren..
    salut dah kepada bapak..
    benar2 blak-blakan dan apa adanya.
    ternyta memang masih ada politikus yg jujur dan bersih.
    pertahankan pak..
    bangsa ini membutuhkan sosok yang sprti anda

  12. Bagus sekali paparan dan penjelasan dari Bung Ahok..
    Semoga Ahok menjadi contoh pemimpin bangsa..
    Semoga Jakarta menjadi contoh bagi ke32 provinsi lain, sehingga pemimpin lain mampu memberi lebih dari ahok untuk bangsa ini

  13. Gileeeeeeeeeeee.. Suk ahok ini mantab jaya..
    Kesejahteraan rakyat Indonesia merupakan yang terutama..
    Semoga sistem jaminan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi yang beliau impikan dapat segera terwujud.
    Jangan pernah anggap keturunan tionghoa itu egois, licik, dan individualis.. Ras itu hanya fisik, hati jauh lebih penting.. Mau cina pribumi islam kristen dll yang penting rakyat makmur

  14. saya sangat terberkati dengan hadirnya seorang pemimpin politik seperti anda. saya akan berdoa selalu untuk koh ahok. krn pasti lebih banyak lagi orang2 dursila yang gak ingin sosok pemimpin yang benar krn kepentingan pribadi. seandainya saya dapat membantu. 1000% saya akan berikan dukungan untuk seorang pemimpin yang benar seperti anda.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here