(17/05)—Saya baru saja selesai menghadiri rapat internal Fraksi Partai Golkar DPR RI yang dimulai jam 8 pagi tadi (17/5). Rapat dipimpin oleh ketua FPG Setya Novanto yang menjelaskan posisi terbentuknya Sekretariat Gabungan (sekgab) partai-partai koalisi yang dalam hal ini ketua hariannya adalah Pak Ical ketua DPP partai golkar.
Banyak pihak pengamat dari luar yang berpikir dengan adanya sekgab, maka demokrasi telah habis, artinya para anggota DPR terutama dari golkar sudah harus ikut apa yang digariskan oleh pimpinannya.
Ternyata setelah rapat tadi, kami tetap diberikan hak untuk menyampaikan pendapat sesuai nurani dan suara konstituen yang memilih kami, bahkan saudara Gandung Pardiman, anggota DPR asal DIY “mengancam” kalau sekgab mau membatasi gerak kami anggota DPR, maka bersiaplah akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan oleh DPP, artinya kami di DPR pasti akan melawan jika mau diatur-atur atau dibatasi.
Ketua menutup dengan kesimpulan yang jelas, kami setiap anggota tetap akan berperan sesuai dengan hak dan kewajiban sebagai anggota DPR tanpa bisa diatur atau dibatasi oleh sekgab.
Dan mengenai kasus Bank Century, Fraksi Partai Golkar tetap akan berpegang pada rekomendasi paripurna DPR, dan tetap akan mengusut sampai ke akar-akarnya .
Dengan demikian sampai hari ini saya di DPR, saya masih melihat Partai Golkar adalah masih partai yang terbuka dan milik publik, suara golkar tetap suara rakyat!
BTP