Laporan Perjalanan GKSB Maroko

70
10344

Ahok.Org (28/09) – Hari Jumat, 24 September 2010, Keberangkatan ke Dubai, berangkat dari Jakarta menuju Dubai jam 18.30 WIB. Tiba di dubai jam 22.30 (waktu setempat), waktu Jakarta jam 02.30 (WIB). Kami harus menunggu sampai jam 07.35 waktu Dubai atau 11.35 WIB waktu Indonesia untuk berangkat dari Dubai menuju Casablanca, Morocco.

Sabtu, 25 September 2010, Akhirnya pada pukul 00.51 pagi waktu Dubai saya menerima uang sisa tiket yang hanya US$ 122 saja. Uang perjalanan dinas sebear US$ 220 x 4 hari dipegang ketua delegasi untuk biaya makan dan hotel di Maroko. Padahal biaya paket selama di Maroko dan Spanyol (saya harus ikut bayar walau tidak ikut,karena hitungannya satu kelompok/group, saya dikenakan US$ 1,350), perincian potongan terlampir.

Tiba di Dubai jam 22.30, berangkat lagi ke Maroko dari Dubai jam 7.35 (waktu Dubai). Seharusnya Maskapai Emirates kasih penginapan gratis buat yang transitnya lama, kemana jatah ini ? Padi Tour yang mengelola perjalanan DPR, mengapa seperti bisa monopoli perjalanan DPR ? Atau ini akibat anggota DPR memang suka menghemat uang dengan cari yang termurah agar bisa membawa istri dan anak jalan jalan bahkan untuk bisa ke negeri tetangga?

Tiba jam 13.00 waktu setempat di Casablanca, nunggu di VIP room sampai naik bis jam 14.08 siang, menuju Maracas. Perjalanan butuh 3 jam. Menginap di Maracas alasannya karena pusat budayanya Maroko/karena ibukota lamanya Maroko.

Pukul 20.37 malam kami sampai ke restoran untuk makan malam. Bukankah menurut jadwalnya masuk hotel dulu, karena dari tempat makan ke hotel butuh 1 jam lagi? Ini menunjukan pelaksanaan jadwalnya ngaco. Harusnya sesuai jadwal jam 17.30 sudah masuk hotel dan makan malam jam 19.30.

Jadwal ini mengutamakan jalan-jalan bukannya tugas?
Akhirnya sampai di hotel Kenzi Farah bintang 5 (www.kenzitowerhotel.com) pada jam 21.06 malam. Seorang Ibu, salah satu anggota rombongan perjalanan, jatuh sakit karena kecapaian. Inikah kebersamaan? Padahal rakyat membiayai para anggota DPR dan pejabat dengan tiket kelas bisnis agar bisa tetap sehat dan konsentrasi dalam bertugas dan juga karena sadar adanya perbdaan waktu yang sering menyebabkan gangguan kesehatan/kecapaian akibat “jetlag“.Acara menanti minggu sore dan senin pagi sampai siang, sementara tenaga,pikiran dan kesehatan telah terkuras karena duduk di kelas ekonomi dan perjalanan yang panjang. Semua ini demi penghematan uang buat jalan-jalan atau buat bawa oleh-oleh?

Apakah salah ada jalan2 selama di Maroko? Bagi saya tidak masalah selama sekitar kota Rabat tempat acara pada waktu tidak ada acaranya. Yang jadi masalah kalau sengaja diatur jalan-jalan diawal, dan akibatnya rombongan sudah kelelahan buat acara intinya. Kalimat yang sama yang saya dulu dengar sewaktu menjabat anggota DPRD kabupaten, “ini yang penting kebersamaan”, ternyata di DPR juga sama saja.

Sampai saat ini saya masih belum mendapat buku panduan dan jadwal acara finalnya. Penghematan-penghematan agar dapat jalan-jalan ke Spanyol jelas sangat keterlaluan apalagi uang harian juga dihitung termasuk selama di Spanyol dengan uang rakyat (APBN) (Lihat tulisan “BTP bunuh diri?”)

Minggu, 26 September 2010, kami berangkat pukul 8.44 pagi waktu setempat dari hotel menuju Rabat. Setelah melewati penjelasan yang panjang lebar, akhirnya uang per diem saya di Maroko 4 hari saya terima pagi ini, total terima US$ 685, dari harusnya $ 992. Kekurangan ini karena ketua delegasi minta $250 lagi buat dana tatktis. Alasannya dana taktis dari DPR untuk rombongan US$ 2.000 digunakan untuk souvenir US$ 1,000, dan buat dana tambahan untuk staf dan tenaga ahli US$ 1.500 (US$ 500 per orang untuk 3 orang).

Pukul 12.06 masih di perjalanan. Ini benar-benar keterlaluan. Acara di Rabat jam 16, kata supir menuju rabat butuh 4,5 jam. Mana keburu?  Sungguh malu acara jam 16 sampai terlambat, padahal sudah dari kemarin siang tiba di Maroko. Pukul 12.35 kami makan siang, menunggu “main course“. Bagaimana keburu jam 16 acara di Rabat? Ada yang usul minta acaranya di Rabat diundur saja, dan mereka akan maklumlah karena kami dari DPR. Mungkin maksudnya maklum payah; urus selalu jalan-jalan yang utama sementara acara resmi ogah-ogahan?

Saat ini sudah jam 16.08, baru lihat petunjuk ke Casablanca 32 km, ke Rabat 120 km, untuk apa ke Marrakech? Jelas ini niatnya jalan-jalan dari pada ketemu parlemen Maroko. Apa semua GKSB DPR RI dengan parlemen seluruh dunia seperti ini? Atau memang niatnya sekedar agar anggota DPR RI pernah keluar negeri jalan jalan? Dan yang jelas-jelas manipulasi data, adalah seperti yang terlihat di buku panduan. Dari Marrakech jam 11 menuju Rabat akan tiba jam 13.30 (stop makan jam 12 di restoran), artinya seolah olah hanya 1 jam atau 1,5 jam perjalanan, ternyata butuh 4,5 jam! Jelas-jelas manipulasi data alias kami kena tipu! Kena tipu siapa? Ketua delegasi, travel tour atau staf?

Saya akhirnya baru menerima buku panduan perjalanan siang hari, dan lucunya pada hari senin (27/9)  dibuat langsung check out hotel jam 8.30, baru acara sampai 13.30, lalu jadwal kosong. Selasa jam 8.00 sarapan pagi, sementara faktanya rombongan senin sore menuju Casablanca dan terbang ke Spanyol. Dalam acara tidak ditulis acara ke Spanyol. Jadi ,sampai tanggal 29 dibuat seolah olah masih di Maroko kegiatannya, dan ditulis 13.20 berangkat dari Casblanca menuju Jakarta.

Jadi jelas ketua delegasi dan pimpinan BKSAP tahu tidak boleh ke Spanyol tetapi masih nekad, dan bukan hanya bohong ada di Maroko, tapi uang perjalanan juga termasuk uang di Spanyol yang notabene hampir dua kali lipat uang di Maroko. Bukankah kalau diaudit BPK dengan memeriksa uang perjalanan, auditor, BPK akan tahu kejanggalan ini karena sistem at cost. Wajar hasil audit BPK atas perjalanan DPR selalu “disclaimer” (bermasalah). Kenapa tidak ditindak? Karena ada masalah anggaran yang dikuasai DPR sehingga BPK tidak berani mengutak-ngatik DPR?

Yang menarik dalam buku panduan ada tertulis extand khusus untuk ketua delegasi dan istri tanggal 3 Oktober 2010 Dubai-Zurich, 7 Oktober 2010 Zurich – Dubai dan 8 Oktober Dubai-Jakarta. Apakah ini artinya beliau ada perjalanan acara DPR lainnya di Zurich karena beliau juga pimpinan BKSAP? (yang isunya sering ke luar negeri). Kalau iya, dengan sistem tiket yang lump sum artinya beliau mengantongi selisih tiket Dubai – Jakarta dari kunjungan ke Maroko (+Spanyol) dan tiket kunjungan ke Zurich dari Jakarta – Dubai.

Kalau ini benar terjadi sungguh pencurian yang luar biasa atas uang rakyat, siapa yang bisa mengauditnya ? BPK? Hasil “disclaimer” juga tidak ada sanksinya? (Keterangan dari staf kepada saya, ketua delegasi ke Zurich untuk acara DPR lainnya, jadi beliau gunakan SK perjalanan lain, artinya semua dugaan saya benar, ada penghematan uang tiket yang masuk kantong pribadi karena sistem lump sum).

Pukul 17:49 waktu setempat tiba di hotel La Tour Hassan (lokasi Rabat Morocco,  www.LaTourHassan.com). Masalahnya acara kemerdekaan sudah sangat terlambat. Kami sibuk ganti baju batik untuk ke acara. Jam 18.36 baru menuju ke acara yang sesungguhnya telah usai, tinggal ramah tamah saja ke Wisma Duta. Pukul 19.01 tiba di Wisma Duta, bagus dan udah milik sendiri.

Ternyata masyarakat Indonesia sudah pada pulang (mungkin kecewa) dan merasa tidak perlu ketemu anggota DPR yang sudah ada di Casablanca sejak sabtu siang masih tetapi tidak bisa capai Rabat jam 16 hari minggu buat acara lndonesia Day yang dihadiri dubes-dubes negara lain di Rabat. Dubes Amerika juga hadir. Dubes sampaikan seharusnya 7 hari di rabat. Nyatanya pada memilih jalan-jalan ke Spanyol dan jalan-jalan dulu sampai acara jam 16 menjadi terbengkalai (terlambat datang).

Senin, 27 September 2010, Pukul 9 pagi kami berangkat dari hotel menuju kuburan raja Muhammad 5 , setelah itu kami ke gedung parlemen. Kami hanya seperti tour saja saat ini (jam 10.13), dan yang diajak masuk keruang Wakil Ketua parlemennya hanya ketua delegasi dan dubes kita saja. Kami lihat-lihat ruangan sidang diantar Sekjen parlemen mereka.

Pukul 10.54 siang dimulailah pertemuan “seminar” dengan pihak parlemen dan pengusaha Maroko . Pakai bahasa Arab dengan bantuan penerjemah. Problem bahasa sangat terasa sekali, Kalau pemerintah bisa siapkan mahasiswa-mahasiswa untuk kuliah disini akan sangat membantu untuk hubungan kedua negara. Sayangnya untuk menjadi mahasiswa/i sering harus test bahasa inggris dan perancis, kita harus siapkan. Mereka sudah buka test dengan bahasa inggris saja buat mahasiswa yang tidak punya latar belakang perancis dan spanyol. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah mahasiswa Indonesia di Maroko.

Parlemen maroko mengharapkan lain kali bisa tinggal lebih lama dan bisa kunjungan kelapangan untuk melihat peluang-peluang yang bisa dikerjasamakan, termasuk apa-apa yang dapat dibenahi bersama kedua Negara. Yang sangat memalukan adalah siang ini rombongan sudah buru-buru ke Casablanca untuk “nyebrang” ke Madrid Spanyol. Mereka tidak ikut acara lagi karena takut tertinggal penerbangan pulang Jakarta via Dubai jam 13.20. Sore ini tinggal saya sendiri di Hotel, mungkin dengan mahasiswa indonesia yang ambil S3. Saya mau lihat barang-barang produk asli Maroko terutama dari bahan kulit asli. Mereka menawarkan kerjasama kelautan, kemaritiman dan pelabuhan. Mereka tertarik soal kehutanan di Indonesia. Ada anggota parlemen Marokoyang bicara penuh semangat tetapu distop ketuanya agar jangan kelamaan karena waktu yang terbatas. Anggota ini  agak marah dan bilang “bagaimana ini masak datang jauh-jauh hanya ketemu sebentar saja?” Penterjemah kedutaan kita tidak mau terjemahkan, untung ada mahasiswa S3  kita yang ambil kuliah disini duduk sebelah saya , jadi bisa saya minta artikan kenapa dia agak protes. Setelah selesai  berbicara orang tersebut kemudian pergi meninggalkan ruangan karena mungkin merasa ini hanya “dagelan” semata.  Datang jauh-jauh bukan mau kerja tetapi plesiran saja anggota DPR RI ini?

Dalam hati saya sependapat dengan orang tersebut. Harusnya seminar seharian dapat digunakan untuk menuntaskan apa hambatan hubungan ekonomi dan politik antar dua negara yang pernah begitu bersejarah dipelopori dan dibangun oleh Bung Karno

Sekarang giliran pengusaha maroko yang ngomong (jam 12:24). Namanya Ismael Hasan mewakili pengusaha Maroko. Mereka butuh banyak karton kertas buat bungkus tomat-tomat mereka untuk ekspor.

Kebutuhan benih2 pertanian dari Indonesia, termasuk plastik-plastik untuk rumah pertanian dan buat packaging. Transportasi laut yang menghubungkan langsung Indonesia dengan Maroko belum ada.(Mereka tawarkan penghapusan pajak berganda bagi negara2 sahabat). Ada lagi wakil rektor Universitas Marrakech berbicara kurangnya Indonesia mengirim mahasiswa padahal gratis biaya kuliah disini. Alangkah kurangnya waktu, karena ketua delegasi sudah tergesa ke Spanyol. Seharusnya setiap kunjungan GKSB harus gunakan pertemuan seharian atau 2 hari. Hubungan 2 negara mana bisa dibicarakan dalam 1-2 jam? Jelas tidak bisa, buat apa buang waktu jauh-jauh kesini dan habiskan uang rakyat yang banyak?

Selanjutnya Dubes kita pak Tosari Wijaya mendapat giliran bicara. Intinya semua yang disampaikan akan beliau dorong pemerintah dan DPR untuk lakukan. Keterlaluan akhirnya ketua delegasi mengatakan: ”karena keterbatasan waktu,maka kami sebagai anggota tidak diberi kesempatan untuk berbicara,bisa dilanjuntkan sambil makan siang saja” (siapa yang suruh ketua nyimpang ke Spanyol? Jelas pelanggaran kalau diperiksa BPK!). Sungguh keterlaluan. Kalau pertemuannya di Indonesia udah aku semprot, tetapi aku diam menahan diri demi menjaga wajah DPR jangan sampai kami beradu mulut depan parlemen Maroko.

Jam 12.52 Ketua teruskan bicaranya. Ketua intinya ingin sebagai negeri muslim Maroko di Barat dan Indonesia di Timur bisa jadi perangkai negara-negara muslim yang terletak diantaranya.

Saat ini kami sedang menunggu mau makan, duduk di meja makan, setelah tadi foto dan tukar kado. Dari meja makan anggota parlemen Maroko yang duduk semeja dengan saya menanyakan soal gaji. Kalau mereka sebulan Rp.40 juta per anggota, dan begitu kami katakan Rp56 juta/bulan, dia katakan masih besaran kalian gajinya padahal pendapatan perkapita Maroko sudah US$3.700,menurutnya, dan Indonesia belum capai US$2000 pendapatan perkapitanya. Sekedar info, nominal pendapatan perkapita Indonesia menurut data tahun 2008 adalah sebesar $ 1.420.

Gedung parlemen Maroko untuk ukuran kita seperti kantor DPRD propinsi saja. Saya nyeletuk DPR kami sudah besar kantornya masih mau bangun lagi, padahal anggota DPR tidak kerja di ruangannya, melainkan hanya di ruang paripurna, komisi dan badan saja.

Ada crew TV lokal maroko yang minta untuk mewawancara saya. Tetapi langsung dari kedubes kita melarang, alasannya hanya ketua delegasi yang berhak ngomong. Ini gila benar. Haknya sama, takut aku cerita di media Maroko rombongan kerja sama habiskan 7 hari dan buru-buru ternyata jalan2 ke Spanyol? Parah juga “konspirasinya”.

Akhirnya sampai di hotel, jam 14.27, kawan-kawan dengan bis balik ke Casablanca menuju Madrid. Saya diantar pak Dubes dengan Mercedes S 350 type baru pulang ke hotel. Aku menunggu mahasiswa S 3 Indonesia yang belajar soal Syariah, untuk lihat peluang bisnis yang mungkin ada dan bisa mahasiswa kerjakan antara Maroko dan Indonesia. Beli voucher internet buat kirim email dan hidupkan layanan Blackberry saja, 1 jam 50 Dirham Maroko (50 ribuan rupiah).

Waktu sudah menunjukan pukul 17.39 sore, saya menunggu mahasiswa Indonesia yang mau mengajak saya melihat produk-produk asli Maroko yang mungkin bisa kita jual atau masukan dari Indonesia. Namun mereka belum muncul di hotel,  janjinya sore, memang diluar matahari masih panas. Maka saya pun menunggu saja. (Mahasiswa ini anak tokoh Partai Golkar  dan pengurus DPP di masanya Akbar Tanjung dan anggota DPR beberapa periode). Telepon masuk pukul 19.09, ternyata dari mahasiswa S3 baru datang ke hotel mengajak jalan-jalan.

Saya diajak jalan ke pasar rakyat bersama istrinya yang orang Irak (sudah fasih bahasa Indonesia), sewaktu makan ketemu pak Dubes bersama istri yang baru selesai nonton film Itali atas undangan Dubes Italy di Rabat. Saya sempat berfoto dengan supir pak Dubes yang sudah 26 tahun kerja di KBRI dan sudah fasih berbahasa Indonesia.

Demikian laporan perjalanan GKSB maroko, besok pagi jam 9 rencana menuju Casablanca untuk kembali ke jakarta via dubai jam 13.20 waktu casablanca (GMT 0)

Rabat, Mon, Sep 27, 2010
22:35:25

BTP

70 COMMENTS

  1. makasih pak. Seneng banget bacanya masih ada anggota dewan yang bener-bener punya kehormatan dan komitmen kepada tugasnya. Kalau boleh usul, orang-orang yang jabatannya bapak sebut diatas di tulis aja namanya, jangan terkesan dianonimkan.

    Majukan terus bangsa ini pak.. Terima kasih dan wassalam.

  2. Bravo pak! sering2 menulis begini supaya ada feedback untuk perbaikan ke depan. Sebetulnya tidak hanya DPR saja, kalau birokrat studi banding ke luar negeri ya sama saja, jadi korban travel agent. Acara2 yang dpentingkan adalah kunjungan ke pusat2 suvenir (yang mungkin travel agent tsb punya koneksi dgn mereka), dan mereka tidak paham bahwa kita pergi pakai duit rakyat jadi harus ada hasil. Kalau acara2 utama harus buru-buru dan di-organize seadanya saja. Tapi… mungkin in jg warisan dari generasi terdahulu ya, jadi mereka sudah terbiasa begitu.

    • Ente pasti salah satu anggota dHewan alay, ato temen deket, kerabat ato simpanan anggota dHewan alay ya? Kok jadi travel agent yg disalahin, emang yg ngatur jadwal kunjungan anggota dHewan itu travel agent.. mbok ya ngeles itu pake mikir to le. Disekolahin sampe SD kok omongan kaya anak TK, kesian bapak si mbok mu..

  3. “Ada crew TV lokal maroko yang minta saya wawancara, langsung dari kedubes kita melarang, alasannya hanya ketua delegasi yang berhak ngomong, gila benar?”… mohon diperiksa, bahwa yang meminta agar wawancara hanya dengan ketua delegasi adalah anggota delegasi sendiri. Si anggota ini tidak bisa bahasa Inggris, hanya berbicara bahasa Indonesia dan crew TV bertanya kepada staff Kedubes dan dia hanya menterjemahkannya.

  4. Ini sepertinya sakit hati saja….. yang namanya perjalanan tour seneng2 kayak gini pasti dah diprogram lahh pak… transit berapa lamanya dimana ada hotel ato tidak…. kurang sosialisasi saja yang itu yang urus….

    • Setuju, sepertnya ini tak jauh dari rasa sakit hati….. kalau sama2 senang, disini senang di sana senang apa iya tulisan ini akan keluar ???  patut dipertanyakan, sejauh mana kontribusi masing2 anggota delegasi dalam memanfaatkan kunjungan ini dan menindaklanjuti hasil2nya. Untuk menjadi anggota Dewan yang terhormat, sebaiknya punya kemampuan dasar berbahasa inggrislah, jadi kalau presentasi di luar negeri pakai bahasa Inggris, tidak usah mengandalkan penterjemah. 

  5. tapi baru kali ini ada yg berseberangan …. mantapppp sekali pak jangan hanya menurut ketua saja.. buktinya ketua nyleweng ke zurich segala .. perlu di petanyakan pak

    • Kalau BTP diajak juga ke Zurich, apa iya akan teriak2 seperti ini…. jangan sok sucilah jadi anggota Dewan. Lakukan sesuatu yang konstruktif Bung BTP…. Tidak ada yang lebih membanggakan bagi diri dan keluarga bahwa kita bisa berbakti kepada bangsa dan negara, orang-orang yang merugi sesungguhnya adalah orang-orang yang hanya bisa membesar-besarkan masalah dan tidak menawarkan solusi. Orang yang terbaik adalah orang yang menjadi solusi bagi lingkungannya, bukan orang yang membawa masalah….

      • Saya tullis Dan sediakan website karena di dpr menjadi wakil rakyat yg transparan bukan ndak kebagian, saya adalah mantan bupati Dan anggota dpr yg mendorong pembuktian terbalik harta pejabat publik dgn bukti spt pajak disesuaikan dgn harta kekayaannya. Sdr. Erwin kalau Ada kenalan staf di dpr bisa cek sikap saya soal perjalanan dinas dalam negeri juga. Ke luar negeri yg pertama dalam setahun tugas di dpr, saya lakukan agar tahu kejadian di dlm. Dan tentu saja saya juga siap diperiksa termasuk harta kekayaannya saya. Solusinya adalah bersih, transparan Dan profesional. Bukan korupsi munafik berlindung di balik Firman Tuhan. Melanggar sumpah jabatan di hadapan Allah utk tidak languor gratifikasi.

      • Dear Bung Wignyo dan Bung Dinoerwin, perlu bapak2 ketahui. Seorang BTP sudah sangat fasih Berbahasa Inggris. Lalu masalah Zurich, BTP sudah Bosan ke Zurich kalo hanya buat jalan2. Adik kandung beliau saja Kuliah S1′nya di Zurich Kok. Jadi martabat BTP bukan diukur dari sudah berapa kali ke luar negeri. Kami Masyarakat Belitung Timur inilah yang tau bagaimana sosok seorang BTP. Salam.

      • Bung Dinoerwin, bila yg jeleknya tidak dibuka, bagaimana bisa dilakukan perbaikan ?? Niscaya akan tetap seperti itu terus, karena sapu yg digunakan tetap sapu2 kotor…

        • hanya orang yang bodoh yang tidak memberikan dukungan kepada bang Ahok. Bung Dinerwin dan Bung Wgyono saya tunggu saudara untuk diskusi dengan saya sebelum anda mengkritik bang ahok/PERUBAHAN BESAR HANYA AKAN TERCIPTA DITANGAN ORANG BERANI DAN TEGAS “BUKAN PENJILAT”

          saya tidak kenal bang ahok tapi saya simpatik? RIKI SUSANTO BENGKULU/082177787567

  6. waaaah kaget sekali baru baca info ini,ada yah wakil rakyat yang kerjanya haya ingin jalan-jalan saja,subhanallah semoga hati dan pikiran para wakil rakyat terbuka lebar untuk melihat rakyat2nya…
    dan semoga jatah mahasiswa ke marko di tambah biar indonesia pada bisa prancis juga amin..

  7. saya antara sedih dan marah membaca tulisan ini. sungguh tidak menyangka kalau para anggota DPR seperti itu. rasanya memang keterlaluan. tapi saya senang Bapak menuliskan hal ini. setidaknya bisa menjadi “catatan alternatif” yang menunjukkan masih ada anggota DPR yg bersih. semoga Bapak tetap bersih dlm menjalankan amanat rakyat.

  8. @ Wignyo dan Dinoerwin, perlu bapak2 ketahui. Seorang BTP sudah sangat fasih Berbahasa Inggris. Lalu masalah Zurich, BTP sudah Bosan ke Zurich kalo hanya buat jalan2. Adik kandung beliau saja Kuliah S1’nya di Zurich Kok. Jadi martabat BTP bukan diukur dari sudah berapa kali ke luar negeri. Kami Masyarakat Belitung Timur inilah yang tau bagaimana sosok seorang BTP. Salam.

  9. trima kasih untuk ceritanya pak. bener2 bisa capek hati denger cerita2 begini. semoga maju terus untuk memperjuangkan bersih transparan dan profesional.

  10. Saya Tunggu berita dari bapak selanjutnya, yang jelas Nama-nama orang diatas, akan saya cari dan bongkar perjalanannya. Semoga orang DPR yang jujur dan berdedikasi tinggi lebih banyak dari pada orang2 munafik yang menghabiskan uang rakyat dan meninggalkan tugas dan amanat dari Rakyat.

    • Sesuai dengan informasi di buku diplomasi DPR di Website DPR, berikut nama-nama delegasinya :
      1.Ir.M.Muhammad Najib M.sc – FPAN (Ketua)
      2.H.Jazuli Juwaini, Lc, MA – FPKS (W.Ketua)
      3.Darizal Basir – FPD anggota
      4.Mayjen(Purn) Salim Mengga- FPD anggota
      5.Ir,Basuki Tjahaya Purnama- FPG anggota
      6.Dewi aryani Hilman – FPDIP anggota

      Dikutip dari Laporan Kinerja Tahunan BKSAP DPR RI 2009-2010 Hal.5 (www.dpr.go.id)

  11. Bagaimana memperbaiki kebobrokan Dewan yg terhormat ini Pak? Saya selalu gemas dengan tingkah polah anggota dewan sekarang yang sama sekali tidak terlihat hasil yg bisa dibanggakan. Cuma bisa mengumpat…

  12. Dear Pak Basuki,
    Terima kasih atas info perjalanannya.
    Terlepas dari sikap anggota DPR yang memalukan, masih ada catatan2 penting yang diberikan oleh Pak Basuki di tulisan ini, seperti pemerintah Maroko yang terbuka untuk menerima mahasiswa Indonesia belajar di sana.
    Untuk yang satu ini adakah info lebih rinci atau contact person bila saya tertarik belajar di Maroko? Thanks in advance.

  13. Pertama2x Saya ucapkan terima kasih kepada Penulis atas info yang secara narasi cukup kronologi dan detail. Saya senang ternyata masih ada anggota DPR kita yang punya kehormatan seperti Penulis. Meski sangat mengiris hati dan terasa sesak di dada ketika dibaca. Seharusnya Penulis membawa hasil tulisan ini ke forum yang lebih tinggi agar dapat dibahas secara professional. Ini tantangan bagi Penulis. JANGAN BERHENTI DI SINI, JIKA MEMANG PEDULI!!!
    Akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih.
    Saya adalah salah satu putera bangsa yang bekerja di Malaysia, di perusahaan ICT peringkat ke-3 terkemukan di Dunia.

  14. Kalo ditotal berapa kerugian rakyat setiap perjalanan ke luar negeri atau setiap anggota DPR kebagian berapa duit. Semua pake dana APBN alias duitnya rakyat. Seharusnya DPR adalah muka rakyat bukan beban rakyat. Saya harap tulisan ini bisa dilihat dari komisi anti korup. Politik seharusnya harus dibuat lebih transparan supaya rakyat dapat melihat duitnya lari kemana. Saya mau kasih saran kepada bapak Ahok untuk membuat laporan keuangan dalam perjalanan ke maroco ini jadi kita lebih jelas berapa banyak uang yang perlu dikeluarkan untuk sekali perjalanan dengan hasil yang tidak memuaskan.

  15. Parah wakil rakyat mental anak jalanan…. Selama ini nga ada yang transparan. Baru Bpk. yang sanggup. Saya angkat topi buat Bpk.. Maju terus… Tuhan Memberkati..

  16. kenapa kaga diusut ke bpk atau kpk..klo cuma cerita doang,berarti pepesan kosong..klo ini nyata dan anda berani,coba audit dan usut dan anda saksinya..klo benar ini terjadi anda akan jadi pahlawan dimasa sekarang.

  17. Terima kasih sekali atas laporan ini. Seandainya hal-hal seperti ini ada yang menindak tegas dengan diberi hukuman yg keras maka sikap anggota dpr kita yg memalukan seperti ini tidak akan terjadi lagi!

    Terima kasih atas informasinya dan semoga anggota dpr yang lain bisa meniru tindakan Bapak dengan memberi laporan ke publik

  18. IYA KITA LIHAT ANGGOTA DPR YANG BERASAL DARI KALANGAN ARTIS,semula mereka Idealis,PRO RAKYAT,TAPI STLAH 1 TH MANA KELUAR LAPORAN BOROK2 GINIAN YAAH TERNYATA MEREKA HANYA INGIN MENERUSKAN DAN MELANJUTKAN PENGHASILAN BESAR DAN HIDUP MEWAH BERLANJUT,KARENA TERNYATA JADI ANGGOTA DEWAN ITU FASILTASNYA WAH MEWAH WAH…MEMANG SAYA SDH MENDUGA BAHWA STUDY BANDING ITU NAMA LAIN UNTUK JALAN JALAN ANGGOTA DEWAN

  19. masihkah bangsa besar Indonesia ini membutuhkan lembaga DPR yang sepanjang jaman sepertinya semakin tambah bobrok, merekalah yang dengan munafiknya menginterogasi para “koruptor” di ruang sidang terhormat DPR, ternyata sejatinya merekalah malingnya (konteks testimoni BTP)….bubarkan saja lembaga DPR melalui amandemen UUD/UU dan ganti dengan Dewan Rakyat yang lebih bermartabat…berazaskan murni UUD 1945 & PANCASILA.

  20. Biar miskin tapi gaya. Yah, itulah istilah yang pantas untuk negeri tercinta kita ini. Negeri yang dipenuhi dengan orang-orang munafik yang hanya memikirkan perutnya sendiri, sedangkan rakyatnya kelaparan, yang tidur di kasur yang empuk sedangkan rakyatnya tidur di kolong jembatan. Sungguh, sungguh, sangat ironis sekali. Negeri yang kaya dengan sumber daya alamnya, tapi rakyatnya miskin dan banyak hutang. Menyedihkan dan memalukan!!! AHHHHHHHH……………

  21. Pak Ahok Yth.
    Kalau hasil kunjungannya cuma segitu sih, ke depannya lebih baik contact “silaturahmi” orang-orang di Marokonya lewat email aja Pak. Atau chating saja. Sekarang kalau hanya untuk mendapatkan informasi seperti itu bisa lewat internet saja. Atau beli buku on line mengenai negara/ tempat tersebut.
    Lain kali kalau ada rencana kunjungan ke luar negeri, coba dipikir-pikir lagi Pak. Nanti setelah dipikir-pikir dan cenderung untuk berangkat, coba dipikirkan kembali Pak. Terus setelah mikir-mikir lagi,coba searching lewat internet dulu, setelah itu pikirkan lagi : Yakin nih perlu berangkat ke sana ???

    Kami tunggu gebrakan selanjutnya Pak.

  22. bung AHOK…ini sekedar masukan dari saya, walaupun sekarang anda bukan anggota DPR lagi, tetapi sebentar lagi anda akan menjadi DKI 2, coba anda terapkan hal yg baik2 untuk DPRD DKI, misal untuk kunjungan kerja anda ganti dengan tele conference, jadi tdk terlalu membuang tenaga dan uang, dan untuk melihat langsung dilapangan, gunakan juga teknologi yg mumpuni,…

  23. Keberanian bapak menuliskan ini menunjukan bapak tidak suka menghambur-hamburkan uang rakyat demi hura-hura (jalan-jalan). Saya yakin orang seperti bapak bisa menjadi DKI 1, bahkan RI 1 sekalipun.

  24. Tulisan ini dibuat di Rabat, Mon, Sep 27, 2010 22:35:25.
    Pertanyaan saya: apakah BPK memeriksa kunker tsb berdasarkan tulisan Ahok? Bagaimana perkembangan pemeriksaannya?
    Jangan sampai tulisan Ahok “Jelas pelanggaran kalau diperiksa BPK!” hanya jadi sekadar ungkapan di hati saja, tapi benar2 jadi ancaman bagi anggota Dewan yang “nakal”.

  25. Bang Ahok,
    Terima kasih ceritanya. Ceritanya akan lebih mengalir bila tidak disertai dengan kalimat tanya. Kalimat bertutur yang dipakai oleh Pak Dahlan Iskan adalah contoh yang bagus. Dengan cara bertutur, cerita Bang Ahok akan lebih enak dibaca serta dicerna.
    Salam hangat.

  26. ini baru catatan perjalanan kunker ke LN oleh para anggota Dewan yang terhormat, sungguh menyesal memilih mereka-mereka yang tidak mempunyai hati nurani dan merasa bersalah menghamburkan uang rakyat…

    Kedepannya, bisa diambil hikmah, yang namanya pengawasan dilembaga rakyat ini juga hanya slogan dan buang waktu dan uang…untuk DKI Jakarta Baru, efektifkan pengawasan relawan kotak-kotak mengawasi kinerja perangkat pemda disegala sektor, dari tingkat di Gubernuran (suku dinas nya), Walikota, Camat, Lurah sampe RW/RT!!! Mereka memang harus diawasi kinerjanya…

  27. assalamualaikum,
    Catatan perjalanan ini menunjukan transparansi dari seorang pak Ahok yg sesuai dgn prinsip2 islami dan agama2 lainnya.
    Sangat sulit sekali mencari seseorang yg sifatnya dan cara berpikirnya seperti pak Ahok ini yang tidak takut (maap) ‘dikucilkan’ karena bertindak jujur dan berani bertindak.
    Teruskan dan perbaiki jakarta dan seluruh jajarannya bersama pak Jokowi pak.
    Kami dukung.

  28. Bung Basuki, seekor kambing putih ditengah ratusan kambing hitam memang kelihatan aneh,sering kali malah dimusuhi bahkan berusaha untuk disingkirkan.Sekarang anda berada ditengah birokrasi DKI Jakarta yang tidak kalah hitamnya dengan mantan sejawat anda di DPR.Saya hanya bisa berdoa semoga anda bersama pak Jokowi berhasil membawa pencerahan di DKI , berhasil memberikan contoh ttg Clean Government dan Pemerintahan yang melayani rakyat. GBU bung Basuki/pak Jokowi.

  29. Pak Ahok,
    Saya suka dengan integritas anda, Semoga anda tidak pernah terpana dan terhasut atas silaunya harta Dunia, karena Anda lebih indah dari itu. Teruskan berjuang.. Yang benar katakan benar , yang salah katakan salah. Luruskan yang salah, bina yang tidak benar, binasakan jika sudah tidak bisa di bina.. salam

  30. Kita dukung pak… Setelah selesai mengabdi untuk Jakarta kita doakan pak Ahok untuk jadi ketua BPK biar bisa audit dewan dan pejabat lain dan harus berani kasih sanksi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here