Ahok.Org (14/01) – Kesepakatan penguasaan lahan Dolphin Island dalam Memorandum of Understanding (MoU) sebesar 40 persen menjadi milik Pemkab Belitung dan 60 persen milik PT Mekar Mulia Mandiri (MMM), mendapat kritikan Basuki Tjahaja Purnama, anggota DPR RI asal Bangka Belitung.
Kesepakatan penguasaan lahan ini dinilai berbahaya. Menurut Basuki, pemegang saham mayoritas proyek Dolphin Island yakni PT MMM, bisa saja menjualnya ke luar negeri. Bila demikian, akan terjadi penguasaan Dolphin Island oleh negara lain, yang berakibat terjadinya negara dalam negara.
“Dalam MoU yang ditandatangani bupati dan PT MMM tentang penguasaan lahan Dolphin Island 40 persen pemda dan 60 persen PT MMM, itu namanya menjual Belitung,” kata Basuki kepada Grup Bangka Pos via telepon, Rabu (5/1) lalu mengomentari rencana proyek Dolphin Island yang berkembang selama ini.
Mantan Bupati Beltim yang akrab disapa Ahok ini menyarankan agar Pemkab Belitung berkaca dari kasus pemberian hak guna usaha (HGU) lahan kepada investor di kawasan Pantai Tanjungtinggi. Hal yang sama juga dilakukan pemkab pada lahan kawasan Pantai Tanjungkelayang Kecamatan Sijuk. Ternyata lahan itu ditelantarkan investor, dan pemkab tidak bisa berbuat apa-apa.
“Kemarin saya bertemu wagub, beliau mengatakan bahwa soal Dolphin Island baru sebatas MoU. Namun bila berbicara soal Dolphin Island, kita mesti melihat, apakah sebenarnya Belitung membutuhkan Dolphin Island? Kalau memang proyek itu jadi dilaksanakan, kepemilikan lahan Dolphin Island harus 100 persen milik pemda dan disertifikatkan. Setelah ada sertifikat, baru investor bisa membangun berbagai infrastruktur di atas lahan pemkab,” kata Ahok.
Ahok mengaku heran, bila memang investor tersebut benar-benar akan membangun obyek wisata baru, mengapa pembangunan tersebut harus menggunakan hasil dari menambang timah. Pemkab Belitung harus mengkaji hal ini lebih mendalam.
Dan yang menjadi pertanyaan lagi, apakah dengan cara seperti ini akan menguntungkan Belitung? Padahal bila akan mengembangkan obyek wisata, kawasan Pantai Tanjungtinggi dan Tanjungkelayang masih banyak lahan yang bisa digunakan.
“Apa hebatnya Dolphin Island dibandingkan Tanjungtinggi atau Tanjungkelayang? Kalau niatnya mau mencari timah menggunakan kapal isap, jangan mengarang-ngarang alasan akan membangun obyek wisata baru. Ini kasusnya hampir sama dengan proyek Water Front City di Pangkalpinang,” kata Ahok.
Ahok menegaskan bahwa tidak ada alasan membangun Dolphin Island di Belitung, karena masih banyak obyek wisata potensial yang bisa dikembangkan. “Ngomong jujur sajalah bahwa proyek ini untuk mengeruk timah. Jangan niatnya menambang timah, namun dibungkus dengan proyek membangun obyek wisata baru,” tegas Ahok.
Ahok juga mengkritisi adanya sumbangan pihak ketiga Rp 1.000/kilogram timah dari beroperasinya kapal isap dalam proyek Dolphin Island. Menurut Ahok, proyek Dolphin Island ini terkesan dipaksakan.
“Kita mengacu pada UU keterbukaan, berani tidak bupati membuka berapa jumlah kekayaannya kepada publik. Apakah jumlah kekayaannya saat ini masih wajar bila dibandingkan dengan penghasilannya sebagai bupati?” ujarnya.[Pos Belitung]
hati hati dengan mou ujung ujungnya merugikan negara
teruskan perjuangan Pak Ahok…suara kami adalah amanat mu…jayalah pejuang Pulau Belitung !
Bener tuh…
masa membangun obyek wisata mggunakan hasil dri pngerukan timah,
logikanya seorang investor yg bner” niat psti ngg’ bkalan minta lebih dri 20% dri hak kuasa lahan karna dia bisa dapat keuntungan dri fasilitas yg dia bangun & ngg’ perlu hak kuasa lahan,dan memberikan kekuasaan terbesar pada pemda setempat,
bisa jadi stelah timahnya habis dikeruk lahan itu dijual lagi ke pihak luar negeri yg ingin membangun obyek wisata atau yg lebih parah ada kerjasama antara 2 atau 3 pihak yang ad dibalik layar untuk mengeksploitasi timah di pulau belitung..
tolong perjuangkan pak, jdi anak cucu kita ngg’ sedih klau naik pesawat melintasi bangka belitung yang udah hampir tenggelam
terimakasih…
yang nama nya tempat tambang di manapun negara manapun pasti terdapat bekas nya.realnya gara gara timah belitung jadi di kenal masyarakat luar,saya sihhh setujunya nanti kita buka wisata menambang aja itu lebih cocok.saya pikir untuk wisata bahari kayak nya mustail dehh,kan umum nya karang-karang di pulau belitung kan uda pada rusak akibat pengeboman liar dari sejak dulu hingga sekarang,masalah pantainya belitung memang bagus,tapi kyak nya bali masih tempat yang favorit untuk berwisata.
upppssssttt belitung mau tenggelam gara2 aktifitas penambangan,emmmmmm nonsense…
kalau yg mikir anak tk emang bisa.Ehhhh iyaaaa,kalaw banyak lahan untuk tanaman sawit itu bisa-bisa belitung import air dari luar dong.soal nya batang sawit itu kan paling jago minum nya.hahahaaaaaaa
kami mohon pak Ahok itu tdak boleh trjadi dblitung timur
Bupati belitung barat tlah menegaskan bahwa tidak ada izin KP (kuasa penambangan)didaerahnya???
lalau dmana lagi kapal isap itu akan beroperasi???????????
jawabannya kami mohon tidak dibelitung timur
smoga harapan dan asoirasi msyarakat beltim dapat terealisasikan
AHOK
harapan babel …….
maju truss AHOK!!!