Kegiatan Reses Di Beltim (23/4/11)

1
156

Ahok.Org – Sabtu, Apr 23, 2011, Pukul 08:57:43 masih menunggu para mahasiswa Paramadina untuk bersama-sama berangkat ke desa Burung Mandi, membantu melihat peluang lintasan sepeda gunung dan tempat memancing ikan laut dari batuan alam yang rata dan luas.

Pukul 10:03:48 Kami tiba di Bukit Batu ,menelusuri bukit membantu masyarakat yang memiliki kebun-kebun yang merupakan warisan orangtuanya dimana kebun-kebun tersebut sampai saat ini belum diberi Surat keterangan tanah dari Pemdes, sementara kalau ada yang mau menjual ke orang-orang tertentu, justru dibuatkan suratnya? Bahkan luas tanahnya bisa dipermasalahkan, ada sisanya bisa dicaplok? Saya sudah mengajari bagaimana cara mengklaim sisa tanahnyan, hari Senin saya minta staf saya beserta petugas BPN untuk meninjau ke lapangan dan melakukan pengukuran.

Pukul 12:028:01 kami tiba di Manggar untuk makan siang.
13:07:12 Kami selesai makan siang di restoran tepi teluk akibat penambangan timah tempo dulu, Sambil makan siang kami berbincang dengan kawan yang juga merapakan wartawan di Pos Belitung, soal beda dan bahanyanya kapal isap dibandingkan kapal keruk yang tetap jaga ekosistem, semua ini hanya karena mau untung besar? para mahasiswa Paramadina juga ikut diwawancarai oleh wartawan tersebut.
14:26:28 Sambil nunggu acara di desa Lalang jam 15 Saya menjawab pertanyaan dari mahasiswa/i Paramadina, mulai dari soal reses, biayanya, jumlah harinya, termasuk apa mungkin ada niat pindah partai dan juga Soal Gedung baru DPR.

14:50:44 Kami mau berangkat ke acara desa
15:08:12 Tiba di kantor desa, kami mulai acara, pak kades Lalang, Paeran mulai membuka acara dengan menyatakan bahwa desanya memiliki luas 3250 hektar, 4906 jiwa, 1333 kk, kadus ada 8, RT ada 35. (termasuk padat, karena letaknya masih dalam kota) Kades menghimbau warganya yang hadir dalam pertemuan ini menyampaikan aspirasinya.

15:14:53 moderator acara Marwansyah (mantan Ketua KPUD Beltim 2005)
15:45:56 selesai sampaikan paparan. Sekarang menanti penyampaian aspirasi. Marwansyah masih memberikan pengarahan cara bertanya.

15:48:34 penyampaian aspirasi dimulai:
1.Bustaman, Berobat tidak dapat penggantian, masyarakat ke Jakarta atas inisiatif sendiri, sudah 1 tahun belum dapat penggantian biaya berobat.
2.Mukni, dusun Sawah, Kesejahteraan guru-guru honor ada 500 lebih se-Beltim, bantuan BOS tidak mencukupi kebutuhan, para guru honorer ini sebaiknya diusulkan menjadi PTT Pemkab.
3.Machmudin, soal rumah dinas eks Timah di Samak, sudah banyak yang manula, PT Timah masih menggantung kasus ini. PT Timah menjual ke pihak ketiga (PT GMB) dengan cara yang menyalahi prosedur. Edaran Menkeu perihal Rudin sudah dianggap tidak layak dijual ke eks penghuninya. penghuni yang manula sudah tidak kuat dari sisi finansial dan kekuasaan. (Harusnya lokasi perumahan Samak ini jadi heritage/Cagar budaya).
16:40:10 selesai jawab.
4.Haji muhammad, dusun Sawah, mengatakan bahwa banyak pengunjung ke pantai Lalang dari luar daerah bertindak seenaknya, kendaraan berisik dengan knalpot di modifikasi keras, dari segi moral anak-anak gadis tidak sopan. Diharapkan dibuat peraturan agar tidak bisa sembarangan kebut-kebutan.
5.Ketua BPF, Rizal ST, Bingung soal kapal isap yang sudah dapat rekomendasi, rakyat sudah disusupi ,Bupati dalam coffe morning nyatakan sedang dikaji IPB amdal pantai lalang untuk kapal isap.
Apa kontribusi secara langsung dari bapak di DPR? Apa manfaat buat kami yang di bawah di desa?
6.Suharli, nelayan, dinas pariwisata, dan dinas perikanan tidak pernah perhatikan nelayan makanya dijinkan kapal isap. Padahal kalau koordinasi Pemkab dan nelayan kuat, kapal isap tidak bisa masuk.
17:31:03 selesai paparan, pak Kades kasih kata penutup karena waktu sudah mau memasuki maghrib.
Pak kades jelaskan soal rekomendasi pembuka dalam muara sungai, harus fakta asli nelayan ada lampiran sebagai nelayan asli atau bukan.
Pak kades akan kasih rekomendasi sesuai kebutuhan nelayan, kalau kurang sempurna akan disempurnakan. Pemdes tidak akan menghalangi jika untuk kepentingan nelayan.
17:45:50 acara ditutup (yang menghadiri acara ini berjumlah 80 orang)

18:20:39 tiba di rumah.
Setelah kami makan malam, saya memberikan prinsip-prinsip dalam berpolitik kepada teman-temana mahasiswa Paramadina yang menanyakan bagaimana prinsip dalam persepsi politik agar tidak terombang ambing pengaruh seseorang seperti dosen yang terus menerus mempengaruhi mereka dalam menilai politikus.
Saya jawab pertama adalah standar terhadap kita sendiri yakni Bersih, Transparan, dan Profesional, dan dalam berbicara/berpidato antara nurani, otak/pengetahuan dan mulut harus sama. Dan yang terakhir kita lakukan suara “nabi” dalam mendidik masyarakat dalam berpolitik sekalipun kalah, bukan suara politik yang halalkan segala cara yang penting menang.
21:03:52 kami akhiri untuk istirahat dan saya masih mau menyelesaikan laporan reses hari ini dan melanjutkan membalas SMS-SMS dan BBM yang belum sempat terbalaskan.

21:47:01
BTP.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here