Laporan Kunker Komisi II ke Propinsi NTB

0
157

Ahok.Org – Mon, Oct 31, 2011 pukul 11:50:09 (wib) kami “take off” dari Jakarta dengan pesawat Garuda menuju Ampenan Nusa Tenggara Barat (NTB).

13:21:25 (wib) Mendarat di Bandara International Lombok NTB yang baru selesai diresmikan Presiden SBY.
14:44:17 (wib) kami menunggu di ruang vip yang baru 1 bulan diresmikan. Sayangnya tidak ada aliran listrik yang optimal, karena PLN setempat sedang bermasalah, jadi cukup terasa cukup panas, ketika SBY datang ruangan ini dibantu genset agar ac bisa beroperasi.

14:59:43 (WITA) kami dalam bis menuju rumah Dinas Bupati Lombok Tengah yang berasal dari Partai Golkar untuk makan siang.

15:47:30 kami bersiap berangkat sambil melihat gedung IPDN yang sedang dibangun.
15:54:22  (WITA) masih menunggu dalam bis,rekan-rekan ada yang sholat terlebih dahulu.
15:57:39 kami bergerak menuju Hotel Sheraton dalam perjalanan kami sempatkan kunjungi IPDN dan Kantor Camat.

15:59:54 Tiba di kantor Camat guna mengecek kesiapan pelaksanaann program e-KTP. Hanya ada 2 alat buat merekam, maksimal 310 e-Ktp sampai pukul 21:00, minimal yang pernah dilayani berjumlah 158 penduduk. Masalah lainnya adalah soal daya listrik yang tidak mencukupi. Prinsipnya selama masyarakat masih antre akan dilayani hingga malam gari, selama 13 hari baru selesai 3973 e-KTP, dimana program ini baru dimulai pada 1 Oktober lalu.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kab Lombok Tengah menyatakan tidak bisa mencapai target dengan konidisi alat dan daya listrik yang demikian.

16:14:53 Kami kembali melanjutkan perjalanan, secara Nasional program e-KTP telah dimulai Agustus, Di Lombok baru dimulai pada Oktober ini jelas target tidak bisa tercapai, kenapa tidak menggunakan sistem pengajuan seperti ATM Bank saja? penuh rekayasakah? dan ada permainan proyek e-KTP?

16:20:28 Kami tiba dilokasi yang diperuntukkan untuk bangunan IPDN yang baru, bangunan diatas lagan eks perkebunan dan perumahan PT Kapas. Luas lahan yang dipakai 24,5 hektar, lahan milik Pemda. Rencana 2012 selesai, dan 2013 beroperasi, prajab 153 ,maret 150, kapasitasnya yang baru 600, untuk seluruh siswa asal dari seluruh Indonesia.
Dulu lahan 140 hektar, Kementerian Kehutanan minta RP 14 milyar , pak Harun al Rasyid sebagai Gubernur yang melakukan negosiasi dengan meminta kepada Presiden, akhirnya Pemprov NTB hanya membayar Rp 800 juta saja guna pembebasan lahan.

16:27:21 kami meninggalkan lokasi menuju Hotel Sheraton Lombok. Butuh 1,5-2 jam sampai hotel ?
17:25:49 tiba di htl sheraton Senggigi Lombok.

19:14:50 Kami menuju rumah Gubernur NTB buat makan malam dan rapat dengan Muspida setempat.
19:41:01 kami tiba di ruang serba guna ,rapat dengan muspida, makan malam dulu.
20:07:25 selesai makan malam , kami bersiap mulai rapat di kantor BKD propinsi NTB bersama pak Gubernur dan jajarannya.

20:09:04 (WITA)  rapat di mulai. Ketua pak Hakam sampaikan bahwa sudah dilakukan ketok Palu APBN 2012 untuk pembangunan IPDN (Institut Pendidikan Dalam Negeri) di Propinsi NTB yang akan didirikan di kab lombok tengah, bandara internasional lombok juga ada di kabupaten yang sama.

Termasuk cerita sistem penerimaan CPNS secara komputerisasi. DNA cerita soal e-KTP, target nasional harus selesai 2012.

Di NTB khususnya di kecamatan praya kab lombok tengah bisa tdk capai target,karen amulainya saja pertemgahan oktober ini.

20:27:24 Sedang diperkenalkan oleh Ketua, termasuk para pendmaping kami dari Sekneg, Seskab, Kemendagri, Arsip Nasional, KPU, BPN, dari sekretariat komisi 2 DPR.

Ada berita pak Chairuman Harahap (ketua Komisi II) baru mendarat, sdr Mahfud staf komisi menjemputnya, jadi ketua tidak bisa hadir dalam rapat malam ini.

20:30:09 Paparan dari pak Gubernur, tuanku doktor (gelarnya), baru dapat gelar doktor, lulusan Suma cum laude dari Univeristas Kairo.

Perkenalkan Muspidan, Kepolisian, kejaksaan, pimpinan IPDN, KPUD, Satker2 hadir. Komisi II sangat serius kerjanya, minta pertemuan di ruang rapat BKD bukan di pendopo rumah Gubernur, jelas komisi II ingin efektifkan Kunker yang hanya 3 hari dan 2 malam ini.

Karena beliau (Gubernur) Mantan anggota DPR RI komisi X sebelum menjadi Gubernur. Minta ijin tidak perlu jelaskan lagi paparan malam ini, karena besok di lapangan akan sangat padat dan capek.

Walau bukan atasan langsung gubernur, tetapi tetap mau melaporkan kondisi Kepegawaian di NTB, punya 10 kab/kota. (3 hasil pemekaran), semua berjalan dengan baik.

Masalah batas wilayah Lombok Utara dengan Induknya Lombok Barat. Tahun 2010 adalah tahun pemilukada NTB (ada 7 yang laksanakan).

Masalah e ktp di kota Bima belum menerima alat dari konsorsium. Evaluasi daerah Otda baru, pelaksanaan pembinaan, pembangunan dan pelayanan masyarakat cukup bagus.

Hanya 4 kabupaten/kota yg di proyeksi e-ktp di tahun 2011, kota Mataram, kab Lombok Tengah, kota Bima dan kab Bima.

Pemprop dorong Pemkab/Pemkot mencabut lahan-lahan yang telantar, ketika diajukan ke PTUN (pemerintah kalah di tingkat pengadilan), usahakan ada payung hukum, agar kab/kota bisa optimalkan tanah-tanah terlantar tersebut.

Masyarakat tidak prioritaskan soal sertikasi lahan mereka. Gubernur dukung soal Pronas, agar masyarakat bisa mudah dapat sertifkat tanah.

20:46:36 Gubenrur akhiri paparannya dan ucapkan terima kasih atas perhatian, info dan dukungannya :), Gubernur siapkan seluruh staf buat menjawab dan merespon tanya jawab dari anggota DPR RI.

20:47:27 pak Hakam menawarkan siapa yang mau bertanya,  Ibu Eddy Miharti, menanyakan soal perbatasan hasil pemekaran, Kenapa sudah melibatkan Bakorsutanal dalam buat RUU Pemekaran, kenapa masih ada masalah?

Masalah Pilkada ada apa? Sampai ada daerah yang berlarut larut tidak selesai.

20:53:00 Pak Rusdi bertanya, soal kebutuhan pegawai ada berapa kebutuhan sesungguhnya, kesalahan Menpan? Tidak ada analisa jabatan. Di NTB sudah tahu berapa jumlahnya. Soal honorer di e-ktp yang tahun 2012 akan habis, kenapa tidak siapkan kelebihnan PNS di NTB dilatih untuk menangani e-ktp.

20:55:52 pak Malik Haramain, persoalkan soal waktu untuk selesaikan soal e-ktp, kalau menurut hitungannya tidak akan selesai tahun 2012 di NTB. Kenapa telat mulainya , bukan Agustus, melainkan oktober.

Hermanto mempersoalkan soal pelayanan publik, Ramadhan pohan, persoalkan e-ktp lagi.termasuk soal larasita dan prona.

Isu pungli dalam Larasita dan Prona?

Harun al Rasyid, sampaikan soal pemekaran Lombok Selatan yang sudah di ttd oleh pak Gubernur termasuk kota Sumbawa, semua hanya bahan dan belum ada proses.

21:14:15 saya menanyakan soal apakah ada survey kepuasan masyarakat soal pelayanan publik? Dibandingkan dengan laporan ke Ombudsman, propinsi NTT dan NTB dilaporkan kinerja pelayanan publiknya, yang banyak disoroti adalah ttg mal-administrasi.

21:15:55 pak Gubernur mulai jawab: Masalah tanda batas kabupaten, ternyata di lapangan penetapan koordinat tidak tepat. Kalau Gubernur hanya perpanjangan pusat, sebaiknya diangkat saja setingkat menteri/dirjen yang membidangi teritorial. jangan seperti sekarang ada 2 kaki, mekanisme pemilihan adalah turunan dari konsep fungsi gubernur itu sendiri.

Ada kelebihan 1500, tetapi kekurangan tenaga kesehatan dan fungsional seperti tenaga penyuluhan.
Ada 3 aspirasi pemekaran, gubenur ttd karena masalah menghargai aspirasi masyarakat. Yang pasti ada dasar-dasarnya.

Soal e-ktp biar kepala Satker yang menjawab,
Soal semua PNS bisa dipindahkan ke seluruh wilayah NKRI, bagus azas ini untuk RUU Aparatur sipil negara.
Survei pelayanan publik dan Ombudsman, kalau ada kajian, mestinya sampaikan ke Pemprop, jangan ke DPR RI, sampai saat ini belum menerima laporan soal ORI, dan namanya jangan Ombudsman, tetapi menggunakan nama Melayu.

KPUD NTB: soal kasus berlarut larut putusan KPUD. Kab.Lombok tengah, padahal telah dilantik, ada 9 pasangan calon, yang lakukan gugatan 5 pasangan calon, ptun mennagkan tuntutan, Mendagri tetap melantik inilah yang jadi masalah pun putuskan hal yang bukan wiyahnya dalam UU.

Satker Dukcapil: masalah keterlambatan pemgiriman mesin dari konsorsium yang dijanjikan sampai bulan Agustus, ternyata sampai saat ini belum sampai.

21:28:11 ada yamg menambahkan (pak gubernur jelaskan ini Kadin Sosial), jadwalnya Agustus, 2 minggu didrop udah bisa dipakai. Yang datnag tidak sama komponennya (karena konsorsium itu terdiri dari banyak peruasahaan, jadi tidak datang bersamaan) disamping daya listrik sangat lemah, PLN sudah dihubungi, ada yang sediakan gendet, operasionalnya mahal, jadi masalah baru lagi, rencana besok, 1/11 akan di launching di kota Bima.

Rencana tgl 10/11 akan diberikan tambahan alat, seperti kecamatan praya, akan nambah 2 alat baru,jadi ada 4 alat, yang akan dipasang di titik lain. karena 93,000 yang mau dicetak.

Soal ruangan yang kecil, menunggu APBD-P di 2011. Soal ruangan , AC teganting daya listriknya. (Saat ini tidak ada AC di ruangan komputer laporan Pukul 22:00 pasti mati karena komputer yang digunakan panas.)
21:33:12 Malik Hharamain, bertanya soal kapan beroperasinya e-ktp di tiap kab/kota.
21:33:43 (pak Gubernur minta cukup,) karena ada acara, dan pak Malik bisa bantu Istiqosah agar e-ktp mulus (hadiri pada ketawa).

Persilahkan asisten 1 bicara soal prona.
BPN tetap meminta biaya buat mengukur di lapanangan untik prona, dibebankan Rp.100 ribu per prona dan desa juga diminta dana untuk operasional, padahal BPN sudah menyatakan tidak ada biaya lagi sampai soal pengukuran, yang penting rekom2 dari desa yang meminta uang untuk  dapatkan dana, kalau perangkat desa tidak jalan dan bantu tentu susah untuk menjalan prona.

21:41:45 pak Hakam bilang besok pukul 5:oo sudah hrs jalan ke bandara.
Akan serahkan RUU Apaatur sipil negara ke Gubernur.(Ruu inisiatif komisi II dan berharap mendapatkan masukan dari gubernur).

21:42:20 penyerahan cinderamata.
Penjeasan lambang NTB, katanya biar pak Harun yang jelaskan di mobil.

21:44:03 acara ditutup pembawa acara.
21:47:55 kami berangkat kembali ke hotel, besok pagi pukul 5:00 (WITA) pukul 4:00 pagi kebiasaan waktu WIB, kami sudah siap karena akan berangkat menuju bandara. Ke bandara dari Hotel Sheraton jaraknya 70 km .
22:16:35 tiba kembali ke kamar Hotel.

Hotel Sheraton Senggigi Lombok

BTP

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here