Lanjutan Laporan Reses Beltim (Ds Batupenyu- Ds Sukamandi)

1
158

Ahok.Org – Tue, Dec 27, 2011, Pukul 15:15:20 Kami berangkat ke Desa Batupenyu yang masih satu kecamatan dengan rumahku, 15:21:48 tiba di lokasi. Kantor desa Batu Penyu Kecamatan Gantung kab Belitung Timur. Hadir juga camat Gantung disamping kades, BPD dan tokoh masyarakat.

15:25:49 kata sambutan pak kades, dilanjutkan sambutan dari bapak Camat dan pada pukul 15:38:39 giliran saya memberikan sambutan.

Tanya Jawab:
1.Kades, menyampaikan soal pembangunan jalan,lampu jalan dan dermaga nelayan agar bisa dilakukan dengan dana APBN.
2.Pak yudi (mantan kades), menyampaikan soal kondisi Sosial, Budaya, ekonomi dan politik, Panjang sekali paparan dan pengaduannya.

16:34:18 Minta detasemen Brimob di Beltim harus ditiadakan, karena banyak oknum Brimob yang melakukan pungli ke pengusaha tambang rakyat dan soal kapal isap, sosialisasi harus kepada rakyat yang langsung terkena dampat dari kegiatan tersebut.

16:37:32 kades, terpaksa minta mic untuk klarifikasi pendapat dan kritikan mantan kades sebelum pemekaran.
16:41:05 pak camat merasa perlu klarifikasi soal ijin kebun sawit, katanya bukan klarifikasi tetapi tambahan jawaban pak kades saja

3.Toni priyono, ketua RT, mau bahas PT BIA (investasi tambak udang), beliau yang membantu mensosialisasikan dan belum ada sosialisasi sudah ada oknum masyarakat yang teriak tolak saja investor ini tanpa alasan, mengeluh banyaknya oknum rakyat yang suka jadi provokator tolak investor.

4.Bachtiar, banyak PNS non job, padahal sudah eselon 2. sekarang tidak ada jabatan, kan kasihan?
Masalah rumah dinas bupati tidak ada yang berdiam disitu? Kasihan habiskan uang negara untuk operasional rumah dinas.
5.Ibu RT.  Soal PLN yaang hidup mati terus, tidak sesuai, udah mahal, pelayanan lebih buruk.
Pernah saksikan ibu yang menangis di kantor pos bayar tagihan pln dari 40 ribuan naik sampai seratusan ribu, akhirnya tidak bisa bayar pln, karena tagihan menjadi Rp 500 ribuan, padahal sebelumnya hanya 80 ribuan.

6.Dastriana, cerita pengalaman pelayanan di RSUD tgl 6/11/2011, ayahnya masuk RSUD, ada keteledoran, sakitnya tensi, pertama masuk puskesmas Gantung, langsung dikirim ke RSUD.
Terus ayahnya koma, panggil perawat buat nolong, perawat bilang hanya tidur bukan koma, pukul 21 malam dokter bertanya apa tidur ? Kami jawab sejak siang tidak bisa bangun? Ternyata bapak saya mengalami koma bukan tidur (perawat sembarang jawab), mau ke ICU, kondisi penuh. Akhirnya pinjam alat dari icu, bapaknya akhirnya meninggal.

7.Dahniar, suaminya sudah meninggal sudah 40 hari .pertama bayar tagihan listrik Rp.62.000, terus menjadi Rp 300 ribuan, yang naik kena penambahan daya dan pasang baru.

8.Pani (sekdes), masalah pelayanan RSUD Beltim. Karena waktu datang ke RSUD, mereka minta bayar peralatannya.dan tidak bayar uang. Karena tidak ada uang, maka alat yang harus dibayar tidak ada dan tidak dipasang.

9.Toni sampaikan soal pelayanan balai kesehatan jiwa, ternyata, askes minta kembali dan tdk berlaku rujukan dr bkjm, sering sekali obatnya tdk ada, itu yang terjadi warga saya, banyak petugas tidak bernurani, pasien bisa meninggal dunia gara-gara urusan admin saja.

10.Yudi ,tambahan masalah pln. Masyarakat sudah setor dana untuk pemasangan baru, sampai hari ini tidak terpasang dan telah berlalu hingga tujuh bulan.

17:36:38 selesai jawab dan janjikan solusi ke PLN hari Kamis.

Pak kades minta bantuan 4 mesin tebas.
11. Kader Golkar, mengeluh DPRD dari Golkar tidak tanggapi permohonan bantuan operasi warga yang sakit? Ada askes.
17:42:32 acara kami akhiri setelah dijawab

Kami kembali ke rumah untuk mandi dan makan malam. Baru berangkat lagi ke desa Sukamandi dengan jarak tempuh 45 menit.

19:49:20 tiba di desa Sukamandi kecamatan Damar, kami berangkat dari rumah, 19:09:46
19:54:47 kata sambutan bpk wakil bupati yang dulu adalah kades di desa Sukamandi ini sebelum jadi anggota DPRD kab.beltim dari fraksi partai Golkar.

20:00:43 kata sambutan diakhiri,selanjutnya pak kades kasih kata sambutan.
996 kk, dan 4300 jiwa. Penduduk di desa ini.
20:05:15 akhiri kata sambutan, selanjutnya giliran aku
20:26:31 selesai sampaikan paparan.

Tanya Jawab:
1.Sarmen Said, buruh harian, tugas di pemdes,urusan org meninggal. Tokoh agama, Soal gaji/honor, urusan orang meninggal, petugasnya tidak jelas honornya.
2.Pak Bur, dukun/tetua adat turun temurun.
Bernaung di komisi berapa di dpr? Tugas pokoknya apa?
3.Zarkani (wabup Beltim, pengurus DPD Golkar). Dana di desa sudah tidak cukup buat bayar honor karena sudah melebihi proporsinya biaya rutin. Jelaskan kondisi tukang mandikan mayat, bagaimana menghargai farghukibayah (tukang mandikan mayat secara agama Islam), tidak mudah tugas ini, banyak jenazah dalam kondisi tidak baik dan ada penyakit,jadi ada yang jijik. Bantuan tidak boleh terulang ulang ke orang yang sama kalau dia sakit. Permendagri akan memberatkan bansos rakyat yg benar2 sakit dan 1 thn berkali kali. ADD (alokasi dana desa) sudah tdk bisa diambil buat honor mereka, karena sudah ad apos posnya.

4.Huzarni, anak didik di kecamatan ini sudah ada SD dan SMP, kurangnya di kecamatan ini tidak ada smu, kapan smu bisa didirikan?
5.Ibu Mega, jarak sekolah dari kampung ke lokasi SMU terdekat di desa Ngarawan. Apakah daapt diusahakan bis sekolah. Biaya transport sampai Rp.275,000/bln, akhirnya beli motor lebih ekonomis, resikonya anak-anak dibawah usia ini bisa kebut-kebutan.

6.Ruwah surbakti, kaitan dengan ekonomi, Belitung sangat tergantung dengan timah, harga timah turun, ekonomi lesu, ketika harga timah Rp.100 ribu/kg, maju.begitu udah turun langsung lesu. Apakah ada kajian mendalam di Belitung pasca timah, Mindset tambang ke non tambang.

Soal pendidikan, pendidikan gratis di Beltim adalah karya pak Ahok sendiri, dan kini se Indonesia mengikuti, apakah ada kajian mendalam, sudahkah ada hasil yang positif dari pendidikan gratis, ada mindset semua gratis, UU pendidikan harus ada partisipasi masyarakat. Seolah-olah mau minimalkan peran masyarakat, apakah sudah ada kajiannya?  Keberhasilannya di Belitung ? secara kasar sudah berhasil, banyak orang bisa sekolah, karena timah mahal, mereka putus sekolah.

21:29:50 selesai menjawab

7.Pak Dukun kembali bertanya, karena tahu bisa nyebar ke semua komisi. Kasus sangat kompleks, termasuk di Beltim. Kasus SIM, pasar ikan Manggar sudah hancur, hal seperti ini yang ingin kami laporkan. Ingin pak Ahok selesaikan tugas Bupati, harapan adik pak Ahok punya nyali seperti pak Ahok yang berani tindak PNS, soal proyek GOR jangan sampai seperti pasar ikan Manggar.

Mudah-mudahaan kedepan, muncul Ahok-Ahok lain yang dapat diandalkan dan berani dari seluruh Indonesia.
Soal praktek pungli SIM diluar harga resmi. Tidak pernah nikmati sbg sesepuh golkar, walau tetap konsisten,ada resiko dibenci bagi kita yg tetap melawan kelaliman, saya doakan pak ahok agar nyalinya tdk berunah,suarakan suara masyarakat Beltim dan tegakkan keadilan, tampunglah aspirasi masyarakat dan turun sendiri, masyarakat takut sampaikan, plat motor juga lambat. Saya harap pak Ahok maju terus pantang mundur.

21:42:35 pak Wabup bantu jelaskan, setelah saya jelaskan.
22:02:35 pak Bur, dukun, jelaskan lagi, soal SIM tembak karena masyarakat juga yang mau karena kalau ujian tidak lulus juga. Serba salah, sogok 2 jam selesai, kalau ikut test secara jujur bisa berbulan bulan.
Tidak perlu cari pelapornya, ini sekedar biar pak Ahok tahu.
22:05:14 acara mau ditutup oleh moderator.
22:06:37 resmi tutup.
22:11:05 kami jalan mau pulang setelah ngobrol dgn beebrapa org di luar.

BTP

1 COMMENT

  1. Pak Ahok,
    Melihat ke depan akan menghadapi kemungkinan kekurangan pangan yang besar, dan adanya kecenderungan menggantikan petani dengan mesin-mesin. Maka pak Ahok agar jangan melupakan jasa-jasa petani selama ini yang sudah menjual makanan kepada rakyt dengan harga murah.
    Walaupun kita membutuhkan mesin-mesin tersebut, dan mungkin akan dimiliki oleh perusahaan-perusahaan, tapi pikirkanlah sistem pembagian yang mendukung manusia.
    Kalau bisa kebutuhan dasar semua rakyat dulu diutamakan, baru kemudian kapitalisme boleh dipraktekkan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here