Ahok.Org – Survei terkait elektabilitas pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang dilakukan oleh Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menunjukkaan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) memiliki tingkat elektabilitas sebesar 47,22 persen.
Disusul oleh pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) dan Hidayat Nur Wahid-Didik J. Rachbini (Hidayat-Didik) yang masing-masing memiliki tingkat elektabilitas sebesar 15,16 persen dan 10,28 persen.
Bakal calon wakil gubernur yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Didik J. Rachbini, menilai hasil survei yang dilakukan oleh Puskaptis tersebut sangat distortif. Hal ini, sebut Didik, terlihat dari tingkat elektabilitas Foke-Nara yang mencapai 47,22 persen. “Elektabilitas incumbent itu sejak dahulu mentok di titik 30an persen,” tuturnya kepada Republika, Ahad (15/4).
Didik menambahkan, hasil survei tersebut termasuk ke dalam golongan politik afiliatif. Tujuannya, sebagai alat strategi untuk memengaruhi opini publik. “Bukan hasil riset akademik yang independen,” tegas Didik.
Bakal calon wakil gubernur yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengaku senang dengan hasil ini.
Menurutnya, hal ini patut disyukuri karena deklarasi dirinya bersama Jokowi belum menginjak satu bulan. “Artinya kami bisa mengimbangi Foke yang sudah lima tahun menjadi gubernur DKI Jakarta,” tuturnya.
Ahok pun menyampaikan rasa terima kasihnya terhadap Puskaptis. Hal tersebut disebabkan, secara tidak langsung dirinya bersama Jokowi mendapatkan data terkait tingkat elektabilitas tanpa repot-repot mengeluarkan biaya.[Republika]