Jokowi yang Bersahaja

0
115

Ahok.Org – Tidak ada bedanya Ramadan dengan bulan-bulan lainnya bagi Wali Kota Solo Joko Widodo. Calon gubernur DKI Jakarta ini tetap lebih banyak menghabiskan waktu kerjanya di lapangan. Lelaki bertubuh kurus ini memilih mengendarai sepeda untuk menemui warganya.

“Pergi ke tempat-tempat yang ada proyek, ada masalah, ada problem. Sepeda bisa masuk kampung dan gang-gang, kalau mobil kan tidak bisa masuk,” kata Jokowi saat berbicang dengan reporter SCTV, Retno Pinasti, di Solo, Jawa Tengah, baru-baru ini.

Kesederhanaan Jokowi juga terlihat dari mobil dinas yang digunakan. Lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada tersebut memilih untuk menggunakan mobil milik wali kota sebelumnya. “Sudah sepuluh tahun lebih,” kata Jokowi sambil tersenyum.

Pada awal Ramadan, Jokowi menyempatkan diri untuk pergi umrah. “Umrah lima hari,” kata pasangan duet Ahok ini. Umrah ini terasa spesial karena bersama dengan istri dan anaknya. Mengenai haji, Jokowi mengaku sudah melaksanakannya 12 tahun yang lalu.

Jokowi juga menerapkan aturan kepada seluruh pegawai negeri sipil di Kota Solo untuk mengenakan pakaian adat setiap hari Kamis. “Kota perlu identitas dan karakter. Identitas ini yang ingin kita bangun. Solo itu kekuatannya budaya,” kata Jokowi.

Sifat Jokowi yang bersahaja membuat banyak warga yang bersimpati kepadanya. Bahkan seorang warga sampai membuat lagu khusus untuk Jokowi yang sedang memperebutkan kursi nomor satu DKI Jakarta. Walau berat, warga Solo mendoakan Jokowi menang.

Mengenai isu SARA yang dialamatkan kepadanya, Jokowi tetap kalem. “Mestinya jangan ada fitnah, gibah, isu-isu yang menyangkut SARA. Ini kan bulan suci Ramadan,” ucap Jokowi. Apalagi, imbuh Jokowi, warga Ibu Kota sudahbisa menilai mana yang benar dan tidak.

Ia menekankan kampanye hitam atau black campaign tak berpengaruh terhadap kesiapan dirinya menghadapi putaran kedua Pilkada DKI Jakarta pada September mendatang. “Saya mendengar itu senyum-senyum saja,” kata Jokowi.

Jokowi menyerahkan hasil pilkada kepada warga Jakarta, terutama menilai pasangan yang pantas memimpin Ibu Kota. “Terserah warga kok. Kalau saya tidak bermaksud melakukan cara-cara seperti itu (kampanye hitam). Itu tidak mendidik dan tidak memberikan pembelajaran politik,” ujarnya.[liputan6.com]


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here