Ahok.Org – Majunya Joko Widodo (Jokowi)- Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilkada DKI Jakarta menjadi fenomena baru. Kekuatan media sosial antara lain Twitter, Facebook, Youtube dan Blackberry Messenger ternyata memberikan kontribusi yang besar dalam kemenangan putaran pertama.
Hal itu menjadi bagian yang terjadi dalam buku “Kartu Sukses Jokowi-Ahok Melangkah Pasti Menuju DKI Jakarta” yang ditulis oleh Wawan Fahrudin dan Ardi Nuswantoro.
“Kemenangan Jokowi-Ahok dapat dikatakan merupakan anomali. Gejala ketidakwajaran politik terutama publik Jakarta mampu meruntuhkan kuasa uang dikalahkan rasionalitas pemilih,” ujar Wawan Fahrudin di Warung Solo, Kemang, Jakarta, Minggu (16/9/2012).
Selain itu, Wawan mengatakan biaya demokrasi setelah runtuhnya Orde Baru semakin tinggi. Hal itu diakibatkan tidak terbangunnya kelas menengah yang kuat. Kelas tersebut biasanya apolitis dan tidak mau tahu dengan persoalan politik. Hal itu akhirnya terpatahkan ketika Jokowi-Ahok maju sebagai Cagub DKI Jakarta.
“Ada satu model baru, dukungan masif khususnya dari kelas menengah, sangat otonom, terdidik untuk ikut mengkampanyekan. Produk Jokowi-Ahok mampu merepresentasikan perubahan yang berhasil menggerakkan masyarakat,” katanya.
Dalam buku setebal 188 halaman itu juga membahas analisa terjadinya kemenangan Jokowi-Ahok di putaran pertama dan peluang kemenangan pada putaran kedua nanti.
“Jokowi mampu menggerakkan simpul-simpul relawan tanpa dimobilisasi, semua bergerak dengan otonom, kelas menengah, melalui Twitter, Facebook, Blog. Ini kebangkitan media sosial,” ujarnya
Sementara pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bakti menilai buku tersebut mencoba menganalisa pencalonan Jokowi-Ahok dapat menghadirkan tren bari dalam demokrasi di Indonesia terkait isu primordial.
“Bila Jokowi menang ini sangat fenomenal, orang yang mendampinya double minoritas dan ternyata bukan kartu mati dalam pencalonan politik. Ini sudah dibuktikan di Belitung Timur,”katanya.
Buku yang ditulis oleh Wawan Fahrudin dan Ardi Nuswantoro diterbitkan lembaga survei Neo Pollster Indonesia & Polite. Penerbit mencetak 2000 eksemplar untuk distribusi Jakarta dan Solo.[Tribunnews]