Ini Ambisi Pak Basuki Setelah Dilantik Jadi Wagub

4
166

Ahok.Org – Basuki Tjahja Purnama telah terpilih menjadi Wakil Gubenur DKI Jakarta, mendampingi Joko Widodo. Keberhasilannya menjadi DKI-2 membuat Basuki masih punya ambisi probadi yang belum kesampaian.

Dari sekian banyak program Jokowi-Basuki, ada program ambisi pribadi mantan Gubernur Bangka Belitung ini. “Saya ingin melihat nggak ada lagi orang yang sakit minta diut sama orang, orang yang pintar bisa kuliah,” kata Ahok , 4 oktober 2012.

Ambisi ini bisa terwujud melalui progam Kartu Jakarta Pintar serta Kartu Jakarta Sehat. Ia pun yakin, ambisinya itu terwujud setelah menjabat wakil gubernur. “Saya yakin bisa,” katanya.

Setelah terpilih, Ahok mengaku perasaannya biasa saja. Ia justru mendapat tanggung jawab besar karena jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta. “Jujur perasaan saya ya begini-begini saja. Yang terpikir saya ya kerja, kerja ini tanggung jawab yang besar,” katanya.

Jokowi-Basuki menang dalam putara kedua Pemilihan Gubernur DKI Jakarta dengan presentase 53,82 persen, unggul 7,64 persen dibandingkan calon incumbent, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang meraih 46,18 persen. Jokowi-Basuki mengantongi 2.472.130 suara sementara Fazui-Nara mengumpukan 2.120.815 suara.[Tempo.co]

4 COMMENTS

  1. sebenarnya sih kita ga butuh kartu Jak-Sehat dan Jak-Pintar ini kalo negara kita sudah menganut sistem full online nation-wide spt ostrali, tetangga kita yg dekat dan maju – disana klo mo tau no jamsos/tax dan data pribadi lainnya kita tinggal masuk internet dan ketik No ID-card kita plus password – disini DPT aja masih kacau balau, punya KTP belon tentu masuk DPT dan bisa nyoblos, mesti ada undangan KPU(D) dulu – rese binti remponk deh :). ya gitu deh klo blon full Online data KTP kita.
    .
    ‘Sehat’ dan ‘Pintar’ ini kan cuma sebuah tag saja, dan cukup diwakilkan oleh e-ktp yg sedang diproses ini (btw, kapan sih selesainya? koq gue belon dapet kartunya e-ktp ini? padahal dah input data lebih dr 1/2 taon lalu. nunggu panggilan ke Kelurahan lagi ya klo mo bagiin e-ktp? tapi kapan nih?). Siapapun yg punya e-ktp dgn domisili di Jakarta dan tag ‘Sehat’ dan ‘Pintar’ nya tidak ‘dieliminasi’ alias disabled/blocked berarti wajib dilayani oleh seluruh instansi terkait di Jakarta. Gitu aja koq repot. Ya gitulah kalo belon TRUE online, masih butuh kartu2 fisik tambahan yg menghabiskan biaya lagi.
    .
    Koq bisa status tag ‘Sehat’ atau ‘Pintar’ nya di-block/disabled?
    Ya klo ente ‘ga sengaja’ menghina dokternya krn dianggap kurang ‘keren’ ato ‘ahli’ dgn bicara ‘trus gue musti bilang WAW gitu?’ tiap kali sang dokter menjelaskan dgn istilah bhs dewa langit soal penyakit anda dgn pengalamannya yg segudang menangani kasus spt ini. Atau jika anda termasuk calo perkara yg senang ‘cari perkara’ diluar gedung sekolah yg imbasnya kena seluruh siswa sekolah anda utk ikut ‘cari perkara’ juga dgn alasan solidarisme (ga gratis aja masih seneng cari ribut apalagi gretongan, bos).

  2. Sangat bergembira akhirnya Jokowi-Ahok terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.

    Dukungan pasti mengalir dari berbagai pihak untuk menata ulang jakarta !

    Saya pasti juga akan mendukung. Dan tidak tanggung tanggung, namun perlu bertemu dengan pak Wakil.

    Saya kutipkan artikel intl sbb :

    KRATON SURAKARTA HADININGRAT
    MEMBANTU PERJUANGAN BUNG KARNO MELAWAN BELANDA

    One of these royals, a former kingdom in central Java not named here to
    keep their identity secure, was asked by Indonesian co-founding father
    Soekarno in 1935 to assist and back up the revolution and war of
    independence against the Dutch occupying authorities. This king then
    asked his counterpart in The Netherlands to release a given amount.
    The Dutch ruler complied because it did belong to this Javanese king,
    and provided collateral as per the Javanese king’s request. That 1935
    collateral valued in 1997’s terms is the equivalent of US$ 7 trillion, or
    seven thousand billion dollars.
    This $ 7 trillion is also a part of “Soekarno’s Gold”. Soekarno who was
    in power 20 years, was never known as a corrupter or stole from his people.
    The new Indonesian Republic was starting and its government did not have
    any funds to steal from.
    ………………………………..

    Syarat penting :
    To be able to liquidate the principal, or to liquidate its interests, or to use these assets as a collateral in a loan, or to use either the collateral or interests in a hi-yield and roll over investment program, both the holder of the original certificate and its registered owner must appear at the bank where this deposit is held.
    …………………………………………………………………………..
    It is believed all Estate holdings were placed under the control of one ‘committee’ for family members named in a ‘collective leader board’. Further, that Estate funds appear to have not been touched by the appropriate Administrator for the past 35-years because that particular person has not yet claimed the position to do so.

    Jadi International tahu bahwa yang berhak mengurus tidak pernah keluar, dan menurut sinyalnya juga tidak akan keluar ………………………………………..

    Smua sudah dipersiapkan, menunggu perubahan politik besar di Indonesia, untuk pemakmuran rakyat, for sure

    GBU

    Joshua

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here