Ahok.Org – Lima orang anggota Indonesian Corruption Watch (ICW) menyambangi kantor Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. Mereka meminta agar APBD DKI 2013 digunakan secara efisien.
“Ini masukan untuk APBD 2013. Kita ICW mendorong efisiensi anggaran di DKI, karena Jokowi Ahok ini ada program-program baru sementara APBD disusun sejak Januari kemarin, artinya kan program gubernur lama, perlu perubahan,” kata koordinator ICW, Danang Widoyoko kepada wartawan di Balai Kota Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (22/10/2012).
Danang menilai, dengan adanya program baru yang digagas oleh Jokowi maka harus dilakukan realokasi anggaran. Danang mencontohkan belanja untuk kepentingan birokrasi seperti gedung baru pemerintah, pengadaan IT, dan kendaraan dinas agar bisa ditunda setahun dua tahun ke depan. Menurutnya anggaran tersebut bisa dialihkan untuk kepentingan publik.
“Misalnya soal pembangunan rumah susun, peremajaan bis kota itu kan belom ada budgetnya,” ucap Danang.
Menurut Danang pembangunan gedung baru yang menghabiskan dana hingga 600 M dirasa belum perlu, “600 M itu bisa dipakai untuk pengadaan busway dan rusun lebih dari cukup,” ujar dia menyarankan.
Danang mengatakan, wakil gubernur Basuki menerima rekomendasi dari ICW dan akan mendiskusikan lebih lanjut dengan pihak terkait.
“Beliau akan mendiskusikan itu dengan pihak terkait. Semangatnya Pak Basuki kan positif agar program Pak Jokowi jalan,” ujarnya.
Pantauan detikcom, ICW datang ke balai kota pukul 16.45. Mereka langsung menuju ruang kerja Basuki dan melakukan diskusi yang berlangsung sekitar 2 jam.[Detik]
Betul,pak.Lha wong Paklik berdua minta spy kantor dinas Pemprov dijadikan satu, bukan malah bangun gedung baru buat kantor Pemprov.Itu kan uang rakyat, ya harus dikembalikan ke rakyat berupa sarana & prasarana publik.Ayo ICW, kita kawal Paklik berdua, supaya mereka tidak keluar jalur, dan tetap berorientasi ke publik.