Ahok.Org – Kedatangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyambangi Kelurahan Pademangan Timur, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, pada Selasa (16/10/2012) lalu, dilakukan sembari mengecek kondisi kali di pemukiman padat di sekitar RW 01 daerah tersebut. Sambil berjalan keliling di pemukiman, orang nomor satu DKI meminta agar kali tersebut segera dibersihkan.
Dari penelusuran di sepanjang kali yang dijajaki Jokowi saat kunjungannya, sampah yang bertumpuk kini sudah berkurang. Di beberapa titik, terutama di sebuah jembatan kecil yang sempat menjadi perhatian Jokowi kala itu, sampah yang ada tidak sebanyak sebelumnya, meski kumpulan kecil sampah masih terlihat di lokasi tersebut.
Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono yang ditemui terpisah, sebelumnya mengatakan sudah melakukan upaya pengerukan dibantu warga di lokasi tersebut.
“Di Pademangan (Timur) itu sudah diminta pada masyarakat, Pak Gubernur minta untuk kerja bakti. Kita juga kerja sama dengan PU Tata Air untuk melakukan pengerukan lumpur,” kata Bambang,saat acara Upacara Penutupan Revitalisasi Program KB Nasional Tahun 2012 dan TMMD ke-89 di wilayah Kodam Jaya, Sunter, Jakarta Utara, Selasa (30/10/2012).
Menurutnya, untuk upaya maksimal memang membutuhkan alat. Pihaknya mengaku sudah mempersiapkan hal tersebut.
“Sudah dilakukan tapi efektivitas proses maksimalnya memang harus pakai alat. Kalau manual bisa, tapi lama, tapi masyarakat sudah kerja bakti dibantu Sudin PU Tata Air. Dan nanti dinas PU sudah menyediakan alat untuk mengeruk itu,” ujar Bambang.
“Karena cukup dalam (lumpurnya). Untuk menggunakan alat keruk memang membutuhkan waktu. Artinya memang harus pakai alat,” jelas Bambang.
Sementara itu, Soekidjo (57), ketua RT 16 di wilayah RW 01 mengungkapkan bahwa kerja bakti warga dan juga dari Dinas PU diakuinya sudah berlangsung semenjak kunjungan Gubernur.
“Sejak kemarin memang warga istilahnya bantu. Dikeruk secara manual, kadang yang dangkal sekali itu memang (perlu) dikeruk. Kemarin enggak sempat saya hitung, kurang lebih dari Dinas ada 10 orang, kalau dari warga ya sekitar 50 persen warga,” ujar Soekidjo.
Ia juga mengungkapkan adanya bantuan dari Dinas PU berupa peralatan kebersihan kepada warga melalui RT dan RW.
“Setahu saya ada penyerahan simbolis dari Pak Camat Sama Pak Lurah berupa cangkrang, sekop, pacul, karung, sama alat angkut,” kata Soekidjo memaparkan.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta meminta agar lokasi pada kali tersebut segera dibersihkan. Gubernur meminta peran serta masyarakat, selain Dinas PU yang bertanggung jawab, untuk turut serta mengambil bagian dalam proses membersihkan kali yang terletak di Pademangan Timur itu.[Kompas]
ah, pengin liat sungai bersih aja, musti nunggu berpuluh-puluh tahun, sampai ada gubernur bernama Jokowi-Ahok! nyang bener aja donk! gubernur nyang sebelomnya pada ngapain aje???????????
sukses selalu PAK JOKOWI DAN PAK AHOK
MAJU TERUS…
dan benahi DKI menjadi yg lebih indah.
Yang sebelum2nya ngurusin yang “lebih penting”.
Gak jia gak penting..
makanya serahkan dong sama ahlinya…inimah buakan janji tapi bukti..jangan kaya si itu tuh..katanya ahli buktinya…???? tau sendiri dah..
kemarin di priok banjir selutut lho.. pas ujan kemarin..
Permulaan yang baik…semoga sungai / kali yg lain pak ….kali kali aja bisa dimanfaatkan jadi transportasi air
Wah keren nih.., sebenarnya gak perlu gubernur turun tangan. Karna kan masih ada Dinas terkait yang harus menyelesaikannya, terutama ni buat warga setempat kalau mau sehat ya adakanlah gotong royong rutin sebulan sekali dengan memilih hari minggu gitu. Kampung bersih, wargapun sehat.
Semoga dikepemimpinan JOKOWI, DKI lebih berkembang maju dengan baik. dan rakyatnya juga ikut berpartisipasi demi kelancaran.
pgn liat gambar sungai sebelumnya
Semua y kembali kpd partisipasi aktif dari masyarakat y jg, walau pemda sdh berusaha tp budaya masyarakat y masih menganggap bahwa sungai adalah tempat sampah ya percuma saja……
Paklik Jokowi & Paklik Ahok, saya usul, bagaimana kalau ada yang ketahuan buang sampah, sampah apapun, kertas, plastik, sisa makanan, perabotan bekas, dimanapun, di got, kali,atau di jalan raya,diDENDA. Besarnya denda tergantung sampah yang dibuang. Atau sudah ada Perdanya mungkin? Kalau sudah ada Perdanya, berarti hukumannya sudah bisa dijalankan. Dan harus disosialisasikan. Jadi tidak hanya jajaran Pemda yang bertanggung jawab. Kalau ada yang melihat ada yang membuang sampah sembarangan, bisa lapor, dan bisa ditindaklanjuti.
nggak usah di denda deh kasian kalo kena orang yang nggak punya uang mending dihukum buat ngebersiin sampah di daerah itu …..ya kaya sangsi sosial gitu
Kalo dikasihanin ga bakalan kapok. Tp kalo dipaksa denda uang sementara mereka mungkin tdk punya uang, sangsi sosial boleh juga sih. Misalkan minta mereka sendiri yg langsung bersihkan, dipotret dan dipajang di Mading dgn kata2 sindiran halus utk jadi contoh spy ga ada yg ikutan melanggar. Well, just an idea
Betul2, yg buang sampah lagi harus di denda atau harus KERJA BAKTI selama 1 minggu untuk bersihin sungai tanpa gaji. Jadi gak ada alasan untuk tidak tertib. Semoga Jakarta semakin indah dan bersih. Sukses pak Jokowi dan pak Ahok.