Ahok.Org – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta rencananya pada 1 Desember nanti akan membagikan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Ini merupakan salah satu program unggulan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) saat kampanye lalu.
“Iya, ini (KJP) persiapannya sudah matang tapi tunggu saja sampai tanggalnya nanti keluar,” kata Jokowi di Balaikota, Selasa (27/11/2012).
Nantinya penerima KJP ini akan diawasi bahwa penggunaan kartu tersebut digunakan untuk keperluan sekolah atau tidak. “Jika ada penyelewengan bakal dicabut, ada aturan mainnya karena kartu ini fungsinya seperti ATM,” kata Jokowi lagi.
Sementara itu, Taufik Yudi Mulyanto, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengatakan bahwa KJP tahap awal ini akan dibagikan kepada 3.000 siswa SMA seluruh Jakarta termasuk Kepulauan Seribu.
Taufik menyatakan lewat KJP ini akan terpenuhi beberapa kebutuhan mulai dari transportasi, sepatu, baju, hingga kebutuhan gizi yang kesemuanya diurus oleh Bank DKI.
Taufik bilang setiap peserta didik pemegang KJP akan mendapat sekitar Rp 240.000.[Tribunnews]
Usul Pak! sebaiknya kartu ini tidak berfungsi sebagi ATM, sangat gampang untuk terjadi salah penggunaan, meskipun ada ancaman CABUT, rakyat yg sulit dalam hal keuangan/kepepet akan mengambil dana tersebut, apalagi urusan perut. Sebaiknya kartu ini tidak bisa untuk penarikan tunai tetapi seperti pulsa pra bayar, setiap kali terjadi transaksi untuk urusan sekolah maka saldo akan terpotong, tentunya harus dibangun sistem secara komputerisasi oleh Bank DKI atau sistem smart card yang memang sudah diterapkan oleh bbrp bank di Indonesia. Rakyat kita masih belum ‘wise’ dalam menggunakan dana/uang, contoh kartu kredit 🙂
saya cukup setuju dengan pendapat diatas. tapi saya yakin pasangan Jokowi-Ahok pasti uda punya sistem sendiri, dan pemikiran mereka juga pasti lebih panjang. kita liat aja dulu gmn nanti.. 😀 salam damai.
semoga warga DKI tidak ada lagi yg putus sekolah dan juga digunakan sesuai kebutuhan sekolah,semoga juga pemda DKI membuat trobosan baru dimana semua transaksi melalui Bank/tdk ada lagi transaksi tunai,seperti bayaran seolah semua hanya bukti/slip transaksi.