Ahok.Org – Berikut rekaman video Rapat koordinasi antara Guburnur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki T. Purnama terkait proyek Mass Rapid Transit (MRT) bersama PT. MRT Jakarta.
rakyat tanpa di wakili ternyata lebih menyentuh persoalan penderitaan rakyat…ini harus direspon Gubernur/Wakil Gubernur DKI Jakarta, sebagai bapaknya rakyat jakarta….
setuju banget rakyat tanpa di wakili ternyata lebih pintar.
sebaiknya jangan dipaksakan project ini. dilihat dari jalur dan jumlah penumpang, saya sependapat dgn pa jokowi, tidak layak.
seharusnya jalurnya timur ke barat, bukan selatan ke utara. karena selatan ke utara tidak akan memberi dampak yang signifikan thd masalah kemacetan.
selatan ke utara perbanyak monorel saja.
maksimalkan BRT, perlebar jalur pedisterian, jadi turun dari busway, monorel atau mrt tinggal jalan kaki ke kantor, baik untuk kesehatan juga. dipasang juga cctv di jalur pedistrian dan tempat”publik untuk keamanan.
ini kelebihan hearing pa, untuk project” yang banyak stake holdernya. kalau project besar itu tidak ada masalah semua pihak pasti langsung menyetujui. dan sebagai pengontrol juga mana yang benar dan mana yang tidak jujur. jadi selanjutnya hearing tentang angkot dan metromini dan bemo pa. biar pa jokowi dan ahok lebih tenang dalam pengambilan keputusan.
Setelah nonton video ini nampaknya kajian dan perencanaan yang sudah lebih dari dua puluh tahun yang mengalami perubahan beberapa kali, seperti kajian bodong yang cuma menghabiskan uang buat bayar konsultan, lebih baik dibatalkan saja lah, proyek MRT ini, gunakan anggaran untuk memperbaiki/ menyempurnakan Busway, tingkatkan frequensi KA Commuter dengan membuat under pass dan fly over ditiap pintu perlintasan KA.
MRT arah Timur Barat…. Tangerang-Bekasi akan lebih baik…yang ke tangerang ada cabang belok ke arah Bandara…
Pusat2 kepadatan ada Sta.MRT..
Baru Arah ke Selatan/Depok/Bogor..interchange di Gambir/monas
angan2 kali yeee
Negara ini adalah negara yang pertama di Asia Tenggara yang menerapkan sistem MRT sejak akhir tahun 1984. Ada 31 stasiun mencakup 31 km dan akan dikembangkan hingga 34,5 km .MRT di Manila mayoritas layang dan hanya ada 1 yang di bawah tanah.
MRT di Filipina ini terdiri dari 2 jalur yakni jalur kuning dan jalur ungu. Waktu tunggu antar kereta (headway) minimum antara 3-5 menit.
Ongkos MRT ini sesuai jarak stasiun yang disinggahi. Semakin jauh, maka semakin mahal ongkosnya. Namun kisarannya antara 12 Peso hingga 20 Peso atau sekitar Rp 2.824 hingga Rp 4.707.
3. Thailand
Di Thailand, MRT ini beroperasi di Bangkok sejak tahun 2004, melayani 18 stasiun dengan panjang jaringan 27 km.
Tarifnya pun dihitung sesuai jarak, berapa stasiun yang akan ditempuh. Bayarnya bisa sekali bisa juga memakai kartu berlangganan. Untuk dewasa dari 16-40 Baht (Rp 5.007 – Rp 12.519), untuk pelajar 14-36 Baht (Rp 4.381 – Rp 11.267) dan untuk anak-anak 8-20 Baht (Rp 2.503 – Rp 6.259).
3. Singapura
Singapore Mass Rapid Transit (SMRT) adalah yang tertua kedua di Asia Tenggara setelah di Filipina, beroperasi pada akhir tahun 1987. Walaupun kedua tertua, namun SMRT ini sudah menjangkau seluruh negara kota ini.
Jaringan SMRT ada 148,9 km dengan 102 stasiun. Aturan di dalam SMRT cukup ketat, tak boleh merokok, makan-minum, membawa durian hingga benda yang mudah terbakar. Kalau tidak, denda SGD 500-5.000 (Rp 3,9 juta – Rp 39 juta) sudah menanti.
Tiket dibeli secara manual dan otomatis. Ongkos tiket SMRT ditempuh sesuai jarak, dari beberapa sen hingga beberapa dolar plus deposit kartu 1 dolar yang dikembalikan bila tiket itu balik ke mesin . Cara bayarnya pun bisa membeli tiket, memakai kartu prabayar dari bank yang sudah diisi ulang atau bila sebagai wisatawan bisa membeli tiket wisatawan.
Tiket wisatawan mulai dari tarif SGD 10 (Rp 78.741) untuk sehari, SGD 16 (Rp 125.986) untuk 2 hari dan SGD 20 (Rp 157.482) untuk 3 hari. Itu ditambah tarif deposit kartu SGD 10. Namun tiket itu sudah terpadu dengan tranportasi bus, sepuasnya.
4. Hong Kong
MRT di Hong Kong beroperasi sejak tahun 1979. MRT ini memiliki sekitar 151 stasiun dengan jaringan jalan rel sekitar 211 km.
Tarifnya berkisar antara HK$ 4-26 (Rp 4.959 – Rp 32.239) sesuai jarak. Ada pula tiket turis, HK$ 55 (Rp 68.199) untuk dewasa yang berlaku selama 1 bulan, bisa tiket terusan untuk bus dan kereta ke bandara, HK$ 25 (Rp 30.999) untuk anak-anak.
5. China
MRT di daratan China sudah ada sejak tahun 1969, hingga kini memiliki jaringan 400 stasiun dengan panjang rel sekitar 372 km, baik bawah tanah dan layang.
Tarif MRT di negara tirai bambu itu sangat murah, berlaku flat untuk semua line dan jurusan serta jarak yakni 2 Yuan (Rp 3.084).
rakyat tanpa di wakili ternyata lebih menyentuh persoalan penderitaan rakyat…ini harus direspon Gubernur/Wakil Gubernur DKI Jakarta, sebagai bapaknya rakyat jakarta….
setuju banget rakyat tanpa di wakili ternyata lebih pintar.
sebaiknya jangan dipaksakan project ini. dilihat dari jalur dan jumlah penumpang, saya sependapat dgn pa jokowi, tidak layak.
seharusnya jalurnya timur ke barat, bukan selatan ke utara. karena selatan ke utara tidak akan memberi dampak yang signifikan thd masalah kemacetan.
selatan ke utara perbanyak monorel saja.
maksimalkan BRT, perlebar jalur pedisterian, jadi turun dari busway, monorel atau mrt tinggal jalan kaki ke kantor, baik untuk kesehatan juga. dipasang juga cctv di jalur pedistrian dan tempat”publik untuk keamanan.
ini kelebihan hearing pa, untuk project” yang banyak stake holdernya. kalau project besar itu tidak ada masalah semua pihak pasti langsung menyetujui. dan sebagai pengontrol juga mana yang benar dan mana yang tidak jujur. jadi selanjutnya hearing tentang angkot dan metromini dan bemo pa. biar pa jokowi dan ahok lebih tenang dalam pengambilan keputusan.
maju terus JB
Setelah nonton video ini nampaknya kajian dan perencanaan yang sudah lebih dari dua puluh tahun yang mengalami perubahan beberapa kali, seperti kajian bodong yang cuma menghabiskan uang buat bayar konsultan, lebih baik dibatalkan saja lah, proyek MRT ini, gunakan anggaran untuk memperbaiki/ menyempurnakan Busway, tingkatkan frequensi KA Commuter dengan membuat under pass dan fly over ditiap pintu perlintasan KA.
MRT arah Timur Barat…. Tangerang-Bekasi akan lebih baik…yang ke tangerang ada cabang belok ke arah Bandara…
Pusat2 kepadatan ada Sta.MRT..
Baru Arah ke Selatan/Depok/Bogor..interchange di Gambir/monas
angan2 kali yeee
harga dr singapura jangan diikuti ya krn GDB nya disana lebih tinggi.
contoh China aja deh atau malaysia aja hanya 1 ringit.
Ini Tarif MRT di 5 Negara Asia
(http://news.detik.com/read/2012/11/30/142311/2106089/10/2/ini-tarif-mrt-di-5-negara-asia991101mainnews)
1. Filipina
Negara ini adalah negara yang pertama di Asia Tenggara yang menerapkan sistem MRT sejak akhir tahun 1984. Ada 31 stasiun mencakup 31 km dan akan dikembangkan hingga 34,5 km .MRT di Manila mayoritas layang dan hanya ada 1 yang di bawah tanah.
MRT di Filipina ini terdiri dari 2 jalur yakni jalur kuning dan jalur ungu. Waktu tunggu antar kereta (headway) minimum antara 3-5 menit.
Ongkos MRT ini sesuai jarak stasiun yang disinggahi. Semakin jauh, maka semakin mahal ongkosnya. Namun kisarannya antara 12 Peso hingga 20 Peso atau sekitar Rp 2.824 hingga Rp 4.707.
3. Thailand
Di Thailand, MRT ini beroperasi di Bangkok sejak tahun 2004, melayani 18 stasiun dengan panjang jaringan 27 km.
Tarifnya pun dihitung sesuai jarak, berapa stasiun yang akan ditempuh. Bayarnya bisa sekali bisa juga memakai kartu berlangganan. Untuk dewasa dari 16-40 Baht (Rp 5.007 – Rp 12.519), untuk pelajar 14-36 Baht (Rp 4.381 – Rp 11.267) dan untuk anak-anak 8-20 Baht (Rp 2.503 – Rp 6.259).
3. Singapura
Singapore Mass Rapid Transit (SMRT) adalah yang tertua kedua di Asia Tenggara setelah di Filipina, beroperasi pada akhir tahun 1987. Walaupun kedua tertua, namun SMRT ini sudah menjangkau seluruh negara kota ini.
Jaringan SMRT ada 148,9 km dengan 102 stasiun. Aturan di dalam SMRT cukup ketat, tak boleh merokok, makan-minum, membawa durian hingga benda yang mudah terbakar. Kalau tidak, denda SGD 500-5.000 (Rp 3,9 juta – Rp 39 juta) sudah menanti.
Tiket dibeli secara manual dan otomatis. Ongkos tiket SMRT ditempuh sesuai jarak, dari beberapa sen hingga beberapa dolar plus deposit kartu 1 dolar yang dikembalikan bila tiket itu balik ke mesin . Cara bayarnya pun bisa membeli tiket, memakai kartu prabayar dari bank yang sudah diisi ulang atau bila sebagai wisatawan bisa membeli tiket wisatawan.
Tiket wisatawan mulai dari tarif SGD 10 (Rp 78.741) untuk sehari, SGD 16 (Rp 125.986) untuk 2 hari dan SGD 20 (Rp 157.482) untuk 3 hari. Itu ditambah tarif deposit kartu SGD 10. Namun tiket itu sudah terpadu dengan tranportasi bus, sepuasnya.
4. Hong Kong
MRT di Hong Kong beroperasi sejak tahun 1979. MRT ini memiliki sekitar 151 stasiun dengan jaringan jalan rel sekitar 211 km.
Tarifnya berkisar antara HK$ 4-26 (Rp 4.959 – Rp 32.239) sesuai jarak. Ada pula tiket turis, HK$ 55 (Rp 68.199) untuk dewasa yang berlaku selama 1 bulan, bisa tiket terusan untuk bus dan kereta ke bandara, HK$ 25 (Rp 30.999) untuk anak-anak.
5. China
MRT di daratan China sudah ada sejak tahun 1969, hingga kini memiliki jaringan 400 stasiun dengan panjang rel sekitar 372 km, baik bawah tanah dan layang.
Tarif MRT di negara tirai bambu itu sangat murah, berlaku flat untuk semua line dan jurusan serta jarak yakni 2 Yuan (Rp 3.084).