Ahok.Org – Pemprov DKI sedang mematangkan sistem penarikan pajak online. Mulai dari pajak hotel, hiburan, hingga parkir akan ditertibkan guna mencegah kebocoran.
Dari sekian banyak komponen penarikan pajak, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyoroti pajak parkir. Sebab angka kebocorannya cukup tinggi.
“Yang pasti kita ini tekor. Kita ini Rp 22 miliar on street ya, yang masuk cuma Rp 20 miliar, tidak sesuai kan? Nah ini yang mesti kita kaji,” kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (10/12/2012).
Dengan sistem online, maka penarikan pajak bisa lebih transparan. Potensi kebocoran pun bisa diminimalisir.
“Parkir juga sama, omsetnya kita ingin tahu, nah itu yang ingin kita pasang. Makanya dari cash register itu diusahakan ada,” imbuhnya.
Khusus untuk parkir on street, Ahok akan membagi tarif parkir per wilayah. “Siapa yang mau pegang, setorannya berapa, nah itu yang lagi kita hitung,” jelasnya.[Detik]
maaf pak Wagub tolong dijelaskan bedanya pajak parkir dan tarif parkir on street? terutama jukir liar yang banyak di jalanan ibukota, kita semua tau, mau ambil duit di atm yg mana parkir di halaman kantor banknya sendiri musti bayar parkir, makan warteg juga bayar parkir, potong rambut juga bayar parkir, dll.
Itu pajak ya, bukan tarif parkir? Kalo uda online masih ditagih ama yang nongkrong boleh kita gebukin ga pak wagub yg minta duit? Mohon dijelaskan dan disosialisasikan sebelum dilaksanakan, krn jukir itu kebanyakan anggota preman.
Hahaha itu uang sedekah kayanya.. sebenarnya kalo jukir jalanannya itu mengemban tugasnya dengan baik dan ikhlas, bener2 ngejagain kendaraan, panas ditutupin, mo keluar/masuk parkir di tuntun.
sih g ikhlas2 aja.
yang bikin keki itu udah cuma nongkrong duduk2 doank, begitu mau keluar, eh tau2 di priwitin minta parkir, kampret tadi kemane kaya hantu aja.. ga dikasih ngambek.. jutek.. cemunguttttt
hadeehhh palm face 2x