Ahok.Org – Berkali-kali Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memantau lokasi banjir. Bahkan, dia pernah langsung ‘menceburkan’ diri kedalam genangan air yang merendam berbagai wilayah di Ibu Kota.
Berkali-kali pula saat ditanyakan oleh wartawan apa tindak lanjutnya sebagai Gubernur DKI untuk mengatasi permasalahan yang telah menjadi langganan kota metropolitan tersebut, Jokowi menjawab akan melakukan normalisasi kali untuk antisipasi jangka panjang.
Sementara itu untuk antisipasi jangka pendek, kata Jokowi, akan melakukan evakuasi. Namun, ternyata untuk antisipasi jangka panjang pencegahan banjir, Jokowi merencanakan untuk mengajukan sebanyak 10.000 sumur resapan.
“Tahun depan kami akan ajukan kurang lebih sepuluh ribu sumur resapan. Itu real,” kata Jokowi, seusai melayat korban pengungsian banjir Kampung Pulo, Jakarta, Selasa (25/12/2012).
Karena menurut Jokowi, pencegahan banjir, selain melalui proyek kanal dan normalisasi kali, maka tidak akan sempurna penyerapan airnya. “Kalau tidak ada sumur resapan, ya serapan air ke bawah enggak bagus dan kualitas air tanah akan menjadi semakin tidak baik,” kata Jokowi.
Namun, ia mengatakan prioritas antisipasi banjir di 2013 mendatang adalah normalisasi kali, yaitu Kali Pesanggrahan, Angke, dan Sunter (PAS) yang diyakini dapat mengurangi 10 titik banjir. Melalui kanal banjir, dari 78 lokasi rawan banjir dapat terkurangi sebanyak 16 lokasi rawan banjir. Sehingga sisanya tinggal 62 lokasi rawan banjir yang secara bertahap akan ditangani Pemprov DKI.
Tiap tahunnya, Jokowi menargetkan untuk mengurangi 8-12 titik rawan banjir. “Progressnya mesti harus ada seperti itu. Jadi jangan harap, saya baru menjabat satu atau dua bulan bisa menghilangkan semua, ya enggak lah. Saya bukan Superman, dewa, tukang sulap, yang membalikkan tangan bisa langsung hilangkan banjir,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mengharapkan adanya partisipasi warga untuk dapat menumbuhkan kesadaran diri berbudaya hidup bersih sehingga daerah rumahnya pun tidak terkena banjir. “Nanti Wali Kota bisa menggerakan masyarakatnya untuk perbaikan drainase, selokan dan lain-lain. Semuanya memang pengen kami gerakkan, begitu APBD diketok, ya jalan,” kata Jokowi.
Jokowi juga akan meminta bantuan kepada Marinir dan Kopassus untuk membersihkan gorong-gorong agar tidak tersumbat dengan sampah-sampah sehingga air dapat mengalir dengan lancar dan tidak mengakibatkan banjir, terutama tidak menggenangi jalan protokol Ibu Kota yang dapat melumpuhkan aktivitas dan kegiatan ekonomi masyarakat Jakarta.[Kompas]
Wow.. salut Pak… Memang kita perlu banyak sumur resapan. Jakarta di mana2 sudah seperti hutan beton. Air hujan tidak bisa menyerap ke tanah.
Selanjutnya adalah Mendisiplinkan masyarakat agar tidak buang sampah sembarangan. Kemudian pengerjaan Pengolahan limbah rumah tangga dan Sewage Treatmentnya. Saya yakin Pak Jokowi dan Basuki sudah memikirkan semua ini.
Siap mendukung Usaha Bapak untuk Jakarta yang lebih baik!
Bagus…. Tapi jangan menunggu tahun depan lah. Segera dieksekusi kalau ada duit. Seberapa dulu, yang penting dimulai. Satu lagi.. Segera tebang pohon-pohon yang ringkih dan sudah tua. Musim hujan banyak angin. Jangan nunggu sampai ada korban. Dinas pertamanan harus bergerak!!!
Ini pekerjaan yang gampang-gampang susah, buat sumur resapan itu gampang, tapi 10000 itu banyak sekali, perlu desain yang baik dan aman, jika masih pakai desain konvensional yang ada di DKI, jika ada orang masuk kedalam sumur, Pemprov DKI bisa disalahkan.Secara teknis memang dinas Perindustrian & Energi yang bertugas membuat Desain yang aman sekaligus mengawasinya, pelaksanaan pembuatan serahkan pada Lurah-Lurah yang menguasai lapangan dengan supervisi teknis dan pengawasan Dinas Perindustrian & Energi berikut perangkatnya.Jika dibagi 267 Kelurahan di DKI, +/- tiap Kelurahan punya kewajiban membuat 40 buah sumur resapan
Sumur resapan maksudnya biopori ya om, kalo bio pori diameter 4-6 inchi dan di beri bahan organik gak akan celakain orang la.
Sy sering bikin biopori kalo mau saya sumbang 1000 lubang gratis, tapi baha organiknya tolong sediakan.
@isa iawan, Sumur resapan beda dengan biopori, fungsinya untuk meresapkan air hujan kedalam tanah, diameter sumur antara 80 s/d 100 cm dan dalamnya sekitar 5 s/d 8 meter