Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengajak aparat pemerintahan untuk rajin menemui warga dan merespon keluhan warga yang mengalami masalah. Menurut Jokowi, kehadiran pejabat untuk mendengar langsung keluhan mereka sudah menyelesaikan lebih dari separuh masalah.
“Baru didatangi itu masalahnya sudah selesai 60 persen. Jadi, jangan sampai ada masalah tidak direspon,” kata Jokowi di hadapan aparat pemerintahan lingkup Kota Jakarta Selatan, Jumat (28/12/2012).
Dia menjelaskan, persepsi masyarakat tentang mentalitas dan perilaku pegawai negeri hingga saat ini masih saja negatif. Penyebabnya tak lain dari mental bos aparat yang enggan melayani dan merespon masalah warga.
Jokowi menegaskan, sebagai pemegang kontrol ia tidak akan segan mencopot pejabat bermental bos. Ia ingin para pegawai negeri menyadari bahwa tugas mereka adalah melayani masyarakat.
“Dengan sistem manajemen kontrol, kalau ada yang tidak mau kerja, saya gampang saja. Yang malas-malasan saya copot,” tegas Jokowi.
Dia mengajak aparat pemerintahan untuk menengok tanggapan warga di media sosial seperti Twitter dan Facebook manakala terjadi masalah. Berbagai kritik yang disalurkan melalui media sosial diharapkan dapat memicu kinerja pegawai.
“Kalau saudara-saudara baca komentar-komentar warga di Twitter dan Facebook waktu banjir di Bundaran HI, kalau Anda merasa memiliki tanggung jawab, Anda pasti tidak bisa tidur. Kalau bisa tidur, yah itu artinya tidak bertanggung jawab,” kata Jokowi.
Ia berharap para pejabat menyesuaikan diri dengan perubahan dalam proses demokrasi. Mengambil contoh jatuhnya pemerintahan Mesir dan Libya di Afrika Utara, Jokowi mengingatkan para bawahannya proses demokrasi telah membangun kesadaran di kalangan masyarakat untuk menuntut hak mereka. Imbas jika amanat rakyat ditanggapi secara benar adalah jatuhnya rezim yang otoriter sekalipun, sebagaimana Libya di bawah kekuasaan Moamar Khadaffi, ulas Jokowi.[Kompas]
Berita Lainnya: