Ahok.Org – Kondisi korban banjir yang berada di tenda-tenda pengungsian mulai memprihatinkan. Para korban banjir mulai terserang berbagai penyakit seperti batuk, pilek, dan gatal-gatal, dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Untuk memudahkan korban banjir mendapat pelayanan kesehatan, Dinas Kesehatan DKI membangun empat rumah sakit lapangan di daerah yang terkena banjir cukup parah dan banyak terdapat pengungsi.
“Jadi untuk menangani para korban banjir yang mulai terserang penyakit, kita buatlah RS Lapangan,” ujar Dien Emmawati, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Jumat (18/1).
Empat rumah sakit lapangan tersebut dibangun di wilayah yang menjadi kantong-kantong pengungsi. “Kita bangun di Rawajati dan Bukitduri serta dua di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat,” katanya.
Dien mengatakan, fasilitas yang terdapat di RS Lapangan sama dengan yang ada di puskesmas kecamatan. Ada fasilitas rawat inap untuk yang perlu perawatan lebih. “Kita kasih 4 bed untuk yang perlu dirawat. Fasilitasnya sama dengan puskesmas kecamatan,” tukasnya.
Namun begitu, lanjut Dien, jika ada yang butuh penanganan khusus juga akan dirujuk ke rumah sakit besar. “Ya pasti langsung dibawa. Sampai data terakhir, jumlah pengungsi yang mengeluhkan sakit sekitar 8 ribu jiwa,” tuturnya.
Kebanyakan dari pasien, imbuh Dien, mengeluhkan batuk dan pilek. Selain itu gatal-gatal juga banyak diidap oleh para korban banjir. “Mudah-mudahan sehat semua. Saat ini kita sangat konsentrasi untuk memberikan pelayanan dan menjaga kesehatan pengungsi,” tandas Dien.[beritajakarta.com]
Untuk Yang Membutuhkan Evakuasi dan lain-lain di wilayah Pluit dan sekitarnya bisa hubungi Tzu Chi (kontak person: Sudarmo 0888 0110 3872
Mohon agar Dinas Kesehatan memperhatikan KORBAN LANJUT USIA lebih cermat. selain kelompok Rentan lain : Cacad, Balita serta Perempuan Hamil!
Tq,
Kalau perlu ada Team Khusus!
Sudah cukup bagus dibangun RS Lapangan, namun saya pribadi tidak melihat ada sosialisasi yang jelas bahwa BERMAIN DIAIR YANG KOTOR itu untuk politik saja bukan untuk kasus BANJIR.
Pemerintah sebaiknya melakukan sosialisasi melalui media massa seperti TV. Minta pengelola TV memberikan slot tayang gratis untuk mendidik anak-anak melalui karikatur bahwa bermain air kotor/banjir itu tidak bagus.
Yang herannya saya melihat koq para orang tua membiarkan anak-anaknya…
Apa karena ada pengobatan gratis?
Alasan tidak ada air bersih adalah lain kasus. Saya melihat anak-anak sangat senang dan mungkin berharap banjir tidak surut.
Dengan program menyadarkan masyarakat hidup bersih akan mengurangi banyak kerugian diwaktu mendatang.
Dan tentunya Pemerintah juga tetap harus menjalankan program demi masyarakat banyak.
SELAMAT BEKERJA!
utamakan kesehatan masyarakat pak. kalau boleh saya usul juga tidak hanya terfokus untuk menyurutkan volume banjir namun memperhatikan keadaan sekitar banjir. masih banyak anak” kecil bahkan orang dewasa malah memanfaatkan banjir untuk kesenangan (berenang dll) mereka tidak berpikir dampak dan penyakit yg akan muncul akibat hal itu. mohon segera ditanggapi, agar masyarakat lebih memperhatikan kesehatannya. semangat pak!