Jokowi: Perbaikan Tanggul Latuharhary Sudah 60 Persen

5
197

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terus memantau pengerjaan perbaikan tanggul Banjir Kanal Barat (BKB) yang jebol akibat curah hujan sangat tinggi di beberapa hari belakangan ini.

Pria yang akrab disapa Jokowi itu, pada Jumat (18/1/2013) sore ini mengatakan pengerjaan perbaikan tanggul sudah 60 persen berjalan.

“Ini masih kurang 40-an. Jadi sekarang sudah 60 persen,” kata Jokowi, di lokasi, Latuharhary, Jakarta, Jumat (18/1/2013).

Berdasarkan pantauan di lokasi, bantuan selalu berduyun-duyun datang ke lokasi. Baik itu berupa bantuan alat berat, batu kali, pasir, karung, bronjong, dan sebagainya.

Sementara itu para pekerja mulai dari Satpol PP, Dinas Pekerjaan Umum, Kodam Jaya, Kopassus, TNI AD, TNI AL, Marinir saling bergotong royong untuk memperbaiki tanggul tersebut, seperti mengangkat batu, mengangkat karung, ataupun mengangkat kayu.

Bantuan dari pihak swasta pun, kata Jokowi, terus berdatangan. Seperti salah satu contohnya pihak swasta yang ingin membantu pelat beton. Namun Jokowi enggan menyebutkan siapa pihak swasta yang membantu tersebut.

“Saya meninjau lapangan. Saya enggak mengerti material dari mana. Yang paling penting, material datang, material datang. Itu saja,” kata Jokowi.

Jokowi pun terus memantau para pekerja agar semuanya dapat bekerja memperbaiki tanggul jebol sehingga dapat cepat selesai dan jalan protokol Ibu Kota tidak lagi tergenang oleh banjir.

“Oleh sebab itu perlu ditungguin. Tungguin terus. Kayak tadi malam. Ya… semoga hari ini rampunglah,” kata Jokowi.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Imam Santoso mengatakan pihak Kementerian PU sudah menyiapkan alat berat 3 dari Kementerian PU dan satu dari Dinas PU DKI.

“Penanganan kami akan bersama TNI, Pemprov DKI, masyarakat, dan Kementerian PU. Karung 5.000, 2.000 lagi tambahan. Kawat bronjong sudah diberikan juga. Kantong plastik sebanyak 2.500. Kami juga membantu crane alat berat untuk reklame,” kata Imam.

Dalam tinjauannya kali ini, Jokowi turut didampingi oleh Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup DKI Wiryatmoko, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Ery Basworo, Senior Manager PT KAI Mateta Rizalulhaq, Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah, dan Camat Menteng Bondan Dyah.

Tanggul BKB tersebut diketahui jebol sejak Kamis (17/1/2013) pukul 10.00 WIB pagi. Tanggul jebol sepanjang 30 meter di sisi Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat. Akibat jebolnya tanggul, air yang ditampung BKB melimpah, tumpah ruah ke Jalan Teluk Betung dan Tosari. Aliran air akan sampai ke Jalan Thamrin dan Jalan Sudirman.

Tanggul jebol tersebut merendam rel kereta api arah ke Stasiun Tanah Abang dan Manggarai. Akibatnya, kereta api Tanah Abang-Depok, Tanah Abang-Manggarai, tidak dapat beroperasi.

Selain itu jebolnya tanggul tersebut juga berdampak pada Jalan Teluk Betung menuju Tosari, belakang Bunderan Hotel Indonesia, Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin yang tergenang oleh air.[Kompas]

Berita Lainnya:

5 COMMENTS

  1. Untuk Yang Membutuhkan Evakuasi dan lain-lain di wilayah Pluit dan sekitarnya bisa hubungi Tzu Chi (kontak person: Sudarmo 0888 0110 3872) – Ahok.Org

  2. Pak JB

    Tanggul tsb kan kabarnya dibawah wewenang Kementerian PU
    dan masyarakat awam kebanyakan pasti tahunya itu urusannya Pemprov DKI

    Kalau masalahnya spt itu maka kesannya Pemprov kurang melakukan managment pengawwasan

    sehingga sebaiknya semua prasarana dan infrastruktur yg ada di wilayah Pemprov DKi dimintkan untuk menjadi wewenang Pemprov DKI
    pengolahannya

    spt: Kali
    jembatan
    Jalan raya
    jalan Toll
    Waduk
    Tanggul
    Keamanan
    Penangulangan Bencana

    Jadi otonomi khusus yang luas

    Sebab kalau hal seperti ini terjadi ibaratnya
    Sapi punya susu kambing punya nama

  3. Bener kan kata ane juga ape berulang kali…
    Tanggul kali/Sungai itu penting, harus selalu dicek kekuatannya (dan desainnya klo perlu).
    Coba kalo ammpe jebol, bikin musibah dimane2, termasuk korban tenggelam akibat banjir dadakan.
    Yg di latuharhari itu jebol 30 meter panjangnye, ampe bunderan HI ikut kelelep, yg di Bekasi, tanggulnya robek hampir sama 30 meter juga, kelelep dimana2. Di tangerang juga sama, di aliran sungai Bengawan Solo kena tanggul jebol sama ajeh epeknya: kelelep mendadak disekitarnya.
    makanya sbg warga jakarta yg baik ane ingetin terus soal tanggul ini tanpa henti, dan terus berusaha agar pa JoW tetap fokus ke proyek tanggulisasi/normalisasi sungai/kali ini, krn memang penting sekali. Tapi ternyata yg bisa ingetin dgn efek ‘berasa banget tjiwirannya’ cuma Sang Pencipta itu sendiri :).
    ———-
    ———-
    Nanti bikin tanggul barunya yg desainnya baik dan kuat ya pa JoW? jangan keliatan asal bediri lagi kayak gubernur dulu2.
    Pijakan/pondasinya harus kuat kokoh mencengkram tanah, tidak mudah goyah/bergeser/roboh krn tekanan debit air yg tinggi.
    Klo ga, nanti jebol lagi kayak tragedi latuharhari lagi.
    Klo ane bole usul utk tanggul darurat/murah ini, tanggulnya nanti bentuk segitiga ajah (slice view) di tiap sisi, spt ini:
    A…..A
    (A = tanggul; yg titik2 itu dasar sungai, klo mo dicor nanti juga boleh klo ada dana lebih, biyar lebih kuat/stabil)
    menurut ane scr gepmetri mekanik, bentuk dinding tanggul spt ini akan lebih tahan desakan/tekanan air yg besar, krn:
    Pertama, sisi miring diluar (sisi yg tidak kena air kali) dirancang agar tanggul tidak mudah roboh krn ditahan dari luar scr miring, jadi ujung kakinya dibikin spt pasak2 bumi/tiang2 pancang miring tembus tanah cukup dalam (sekitar 2-3 meter) agar tidak mudah bergeser keluar dari posisi semula akibat tekanan air besar. Sudut kemiringan sisi luar ini (termasuk pasak buminya yg tembus ke dalam tanah) sekitar 45-30 derajat dari dasar sungai (demi efisiensi tempat, kemiringan 45 derajat bisa dipakai, tapi optimal utk tanggul sulit roboh pakai yg 30 derajat).
    Kedua, sisi miring didalam (sisi yg kena air sungai) dirancang agar tekanan air arah horizontal ke dinding dialihkan sebagian menuju ke dasar sungai atau arah miring diantara dinding tanggul dan dasar sungai, dekat sudut dasar tanggul shg tekanan air ke arah dinding tanggul bisa dikurangi yg jika terlalu besar bisa menggeser posisi/merobohkan tanggul. Di ujung kaki bisa juga dipanjangkan ‘pasak bumi’ dgn kedalaman sama (2-3 meter) ato lebih (lebih kuat lagi daya tahannya dari gaya angkat keatas sbg resultan dari gaya mendatar ke arah luar) dan miring ke arah dalam badan sungai. Sudut kemiringan sisi dalam ini sekitar 45-60 derajat dari dasar kali (sesuaikan dgn kebutuhan besar pengaliran debit air, tapi yg terbaik/balance = 45 derajat).
    Ketiga, bentuk tanggul segitiga ini bisa juga hollow/kosong ditengah2nya demi alasan ekonomis, tapi sisi2 segitiga harus tetep ada dan paling kuat utk menahan tekanan air (potongan/segment slab concrete ‘direkatkan’ (dilas antara besi2 betonnya?) dan dibentuk spt sisi segitiga yg nyambung terus bisa dipakai, tiap sambungan dan sisi harus kedap air, klao perlu bisa dicor ditengah2nya dgn beton kedap air juga agar lebih solid dan kuat).
    4. Selanjutnya, diatas tanggul bisa dipasang pagar penghalang manusia shg sulit diterobos/diloncati dgn alasan apapun (bikin bangli2 lagi, teroris penyampah kali, dst), dan beberapa CCTV di lokasi penting diatas tanggul utk mengawasi keadaan tanggul dan sampah di kali (ato yg coba2 buwang sampah di kali, spt cara tilang polisi via CCTV).
    5. Investor swata mungkin bisa diijinkan utk memasang baliho iklan mereka di dinding tanggul2 tsb (sisi luar), shg bisa saling menguntungkan, dan aman dari terjangan angin ribut (drpd baliho model menara yg rentan roboh krn angin ribut).

    Tolong disampaikan saran sederhana ini ke pa JoW ya masbrow Sak :), sbg bahan pertimbangan, mumpung katanya ada swasta yg mo bantu bikinin segera.

    • Agar lebih jelas (jika masih ga kebayang spt apa), sbg contoh nyata yg mirip, lihat papan2 iklan di ajang2 sepakbola dunia saat ini yg berjejer di atas tanah. bentuknya kan segitiga scr penampang (slice view) tapi tdk didisain anti badai shg kalo tidak ada cagak/tiang pancang yg menancap dalam (dan miring) ke dlm tanah akan mudah bergeser ketika tekanan angin bertambah besar.
      Atau bisa juga spt model penyangga papan “Menu Hari Ini” di resto2 italia/perancis pinggir jalan atau papan Segitiga Kuning portabel (dari plastik keras) yg bertuliskan “Awas Lantai Licin” di perkantoran2/mall2 yg mirip2 modelnya.

      Utk saran “bagian tengah segitiga boleh hollow”, saya rasa sebaiknya diisi penuh saja (solid fill), aliyas dicor penuh/solid agar maksimal kekuatannya dan lebih berat tanggulnya agar bisa mencengkram tanah lebih baik/kuat dgn efek gaya berat+gravitasi.

      Sbg tambahan, agar lebih kuat daya cengkram tanggul ke dalam tanah, bisa dibuat extension ke dasar sungai model foil (dibentuk segitiga juga agar permanen bentuknya) spt sayap pesawat agar tekanan dinding tanggul ke bawah/tanah bertambah dgn semakin besarnya kecepatan/debit air yg lewat (tanya ke ahli aero/hidro-dinamik utk lebih jelasnya ttg gaya2 ini) dan
      spt ini penampangnya (slice view, arah pandangan ke sisi tanggul):
      ——
      A….A
      “—–” = bibir atas dinding tanggul
      “…..” = dasar sungai (bisa dicor solid juga jika perlu, agar lebih kuwat dan stabil dinding2 tanggul yg terkoneksi)
      “A” = foil segitiga (penampang/slice view), terhubung kuat dgn dinding tanggul dan kuat tidak mudah patah (dgn coran tulang baja dan dilas/sambung terus tanpa las ke tulang baja di dinding tanggul) oleh gaya tekan ke bawah dan kesamping di titik pertemuan antara foil dgn dinding tanggul. Panjang foil bisa cukup 1-2 meter dari dinding tanggul.
      Selain utk efek tekanan ke bawah, foil ini juga punya efek samping sbg pemberi efek turbulensi air, jadi sudut kemiringan juga harus diperhatikan agar tidak terlalu menghalangi kecepatan aliran air (sebaiknya <30 derajat).
      OK, itu saja dulu dan..
      Selamat bekerja, pa JoW!
      —–
      btw, masih belom telat utk diajukan/dipertimbangkan pa JoW kan saran ane ini bro admin? 🙂

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here