Ahok.Org – Meski kawasan perumahannya di Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara, kebanjiran, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama, justru sibuk mengurusi warganya yang tengah kebanjiran. Bersama Tim SAR wagub juga ikut serta mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir di kawasan Pantai Mutiara dan Penjaringan, Jakarta Utara, dengan menggunakan perahu karet.
Menurut Basuki, dirinya harus ikut bertanggung jawab terkait kondisi banjir yang menerjang kawasan Pantai Mutiara, Pluit dan Penjaringan Jakarta Utara. Untuk itu, Basuki akan bertahan di rumahnya untuk memastikan evakuasi berjalan lancar.
“Saya bertanggung jawab untuk membantu dan memastikan kelancaran proses evakuasi warga yang terkena dampak banjir di sekitar Pantai Mutiara. Ya bagaimana, kalau ngungsi nanti tambah susah. Di sini ada 1.500-an warga, harus kita evakuasi,” kata Basuki di kediamannya, Sabtu (19/1).
Dikatakannya, sejak Jumat (18/1) kemarin sore ribuan warga telah diungsikan ke Sport Club Pantai Mutiara, dan sebagian lagi menempati Rumah Susun (Rusun) Waduk Pluit milik Pemerintah Provinsi DKI. Walaupun di dalam rusun tersebut belum dilengkapi fasilitas pendukung, seperti listrik dan sumber air bersih. “Kondisinya terkepung banjir. Tapi makanan dan bantuan lain sedang dalam perjalanan. Sebagian warga kumpulkan baju juga,” ujarnya.
Banjir di pemukiman sekitar Pantai Mutiara, jelas Basuki, berasal dari luapan air di Waduk Pluit. Waduk tersebut tak mampu lagi menampung volume air yang tinggi akibat kiriman air dari Kanal Banjir Barat menyusul jebolnya tanggul di Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat. “Di depan sudah dua meter. Akses di sini putus, saya bertahan dulu. Ini dari luapan Waduk Pluit,” ucapnya.
Ditambahkan Basuki, saat ini pihaknya sedang mengusahakan bantuan untuk warga yang mengungsi menggunakan kapal cepat dari Dishub DKI ke Pantai Mutiara lantaran aksesnya lebih cepat daripada menggunakan mobil lewat darat.
“Bantuan direncanakan akan datang menggunakan kapal cepat dari Dishub karena akses itu lebih cepat daripada lewat darat yang antreannya dan kemacetannya cukup panjang,” terangnya.
Sedangkan seluruh keluarga dan anak-anaknya, tambahnya, telah diungsikan ke tempat lain mengingat hari Senin (21/1) nanti akan kembali bersekolah. “Anak-anak saya telah saya ungsikan ke rumah teman saya, karena hari Senin nanti mereka akan sekolah. Kalau saya akan tetap bertahan, karena kalau saya ikut mengungsi khawatir warga akan panik,” tandasnya.[BeritaJakarta]