Ahok.Org – Sejak dilantik, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakilnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memberi perhatian khusus pada Dinas Pekerjaan Umum. Sebab, dinas ini dianggap vital untuk pembangunan Jakarta.
Hal itu pula yang membuatnya selalu memberikan anggaran terbesar di setiap perencanaan APBD. Tapi sayang, yang terjadi selama ini Ahok menilai dinas ini hanya gendut di penganggaran tapi implementasinya sangat buruk.
“PU selalu enggak jelas mengajukan untuk program urusan airnya itu. Nah kan harus jelas. Itu yang saya maksud,” kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (31/1).
Selain itu, Ahok juga mengkritisi sumber daya manusia (SDM) di Dinas PU. Menurutnya, PNS di Dinas PU banyak yang tak kapabel di bidangnya.
“Kalau kita bicara jujur, Dinas PU harus diisi orang-orang yang mengerti begitu, tapi juga tidak mesti kalau PU harus mengerti semua. Mau itu lulusan jurusan mana, yang penting dia ngerti gak sih. Jakarta itu (air) yang lebih penting, jangan mengurusi jalan saja,” jelasnya.
Ahok menambahkan, apalagi pihaknya telah mengalokasikan anggaran besar untuk sub pengelolaan air di Dinas PU.
“Tidak hanya 1 sampai 2 persen dari APBD. Tapi dialokasikan 5 persen dari APBD,” jelasnya.
Saat ditanya melihat buruknya mekanisme kerja Dinas PU selama ini, apakah Kepala Dinas PU Erry Basworo perlu diganti, Ahok menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi
“Ya enggak tahu, itu terserah gubernur,” tegas Ahok.[Merdeka]
Membangun Jakarta Baru, beberapa orang lama perlu diganti dengan Orang Baru…!!!
Gw yakin Jokowi walau halus, tetapi tegas, yang menghambat pasti diganti.
Pemda DKI memang perlu mengadakan perombakan total dari jajarannya, bisa saja yang bawah naik atas, yang atas diturunin kebawah, atau bahkan dipindah ketempat lain biar ada kompetisi karier.
Semoga Jakarta Baru bisa segera terwujud, sehingga bisa menular ke semua propinsi.
duit APBD mulai mengucur, harus makin dipelototin penggunaannya….
soal jalan aspal, sebaiknya di cor bertulang lebih awet…pemborongnya suruh kasih jaminan 10 tahun, kalau rusak …ganti
standard kualitas harus diperhatikan.
betul itu, seringkali jalan baru dibenerin, atau baru jadi, gak lama sdh hancur baru ujan sebentar.
hal ini bisa karena budget nya sdh habis disunat korupsi pejabat, jd kontraktornya ‘trpaksa’ akal2an. Tetap rakyat yg dirugikan. Bisa juga, krn tonase kendaraan besar yg trlalu berat, lalu lalang disana. Kadang di jalan kecil, lewatlah truk tanah, bus besar2, masuk2 kesana. Apa gak hancur tuh….
AYo pak gub dan wagub, benahi dan bersihkan!
setuju sangat setuju. itulah pu dki
kayaknya erry basworo harus diganti dulu …tinggal tunggu keputusan dari jokowi …soalnya sekarang PNS di DKI semua bawaan gaya lamaa …bisa menghambat program2 untuk Jakarta baru
Sangat setuju bro Hatorri… Paling tidak musti ada garansinya… masa selesai diperbaiki, gak lama rusak lagi, buat anggaran lagi, tar dana yg terpakai bisa-bisa untuk hal yang tidak berguna. kalo dulu sudah menjadi pembicaraa umu, makin rusak jalan kan makin bagus, dana perbaikan jalan keluar lagi, kontraktor dan pejabat dapat proyek lagi, jadi kalo gak rusak gak dapat duit….