Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengeluhkan kebiasaan pihak kementerian yang selalu menitipkan sambutan menteri yang kerap kali menyita waktu panjang karena panjangnya lembar sambutan.
Hal itu dikemukakan Ahok – panggilan akrab Basuki Tjahaja Purnama – beberapa saat sebelum membacakan sambutan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi pada acara Serah Terima Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) dari Pemprov DKI Jakarta kepada KPUD DKI Jakarta di Balai Kota, hari ini (7/2).
“Sambutan menteri terlalu banyak dan saya tidak boleh memotong, jadi saya akan baca semuanya. Media sampaikan menteri yang lain kalau menitip sambutan cukup dua lembar,” ujarnya.
Ahok mengakui tidak suka membaca sambutan terlalu banyak. Bahkan jika membacakan sambutan Gubernur pun hanya diambil poin pentingnya saja. “Saya orang yang tidak suka baca (sambutan) terlalu banyak,” ujarnya.
Setelah bercurhat, Ahok pun membacakan sambutan Mendagri sampai tuntas.[bisnis.com]
baiknya sambutan singkat, jelas terarah. hemat energi hemat waktu.
Sambutan terlalu panjang juga nggak didengerin, yg dengerin ngantuk, mending yg pendek-pendek aja tapi to the point.
tul3.. sambutan apa dongeng –“
Mungkin saja mikirnya kalau masih bisa dipersulit atau dibuat puyeng, kenapa harus mudah dimengerti.
Kan ada honornya….biaya bikin naskah pidato sambutan…hehehe, makin panjang, makin gede….
canda yaaaa 😀
kalo boleh tau berapa lembar sech smbutan Kemendagri?????