Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan bahwa usahanya turun ke lapangan dengan cara blusukan ke kampung-kampung dilakukan untuk mengetahui detail permasalahan. Jokowi berani bertaruh bahwa pengetahuannya mengenai kondisi di lapangan lebih baik dibandingkan kepala dinas yang mengurusi masalah tersebut.
Berbicara dalam acara Kompasiana Monthly Discussion di Gedung Kompas Gramedia, Jalan Palmerah Barat, Jakarta Barat, Kamis (7/2/2013) siang, Jokowi menjawab pertanyaan-pertanyaan blogger Kompasiana tentang permasalahan yang melanda Jakarta. Salah satu blogger menanyakan soal gaya Jokowi “berbelanja” masalah dengan cara blusukan.
Jokowi mengatakan, cara itu sengaja dilakukan untuk mengetahui secara persis permasalahan yang dialami warga Jakarta. Beberapa kali Jokowi melakukan cara-cara yang tidak lazim, antara lain masuk ke dalam gorong-gorong di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Ini dilakukan, kata Jokowi, semata-mata untuk memahami masalah yang sebenarnya. Dengan cara seperti ini, Jokowi yakin dapat merumuskan solusi terbaik untuk masalah di tempat tersebut.
“Saya berani diadu dengan kepala dinas, mana yang lebih tahu soal masalah di lapangan. Kepala dinasnya saja enggak pernah masuk ke gorong-gorong,” kata Jokowi seraya disambut tepuk tangan seratusan blogger yang hadir di acara tersebut.
Jokowi menambahkan, cara blusukan seperti ini bukanlah sebuah pencitraan. Ia mengatakan, sebelum berkunjung ke suatu lokasi, ia selalu mempersiapkan data tentang problem-problem yang dialami warga di tempat itu. Pendataan teresbut dilakukan dengan survei oleh orang yang telah ditunjuk Jokowi untuk mengetahui apakah kehadirannya di tempat tersebut benar-benar dibutuhkan. Jika tidak, ia cukup memberikan instruksi kepada lurah, camat, atau pejabat di wilayah tersebut.
“Saya tidak pernah mengajak wartawan, mereka sendiri yang ikut ke mana saya pergi. Jadi ini bukan pencitraan,” ujarnya.
Kompasiana Monthly Discussion merupakan kegiatan rutin yang diadakan dua kali dalam sebulan oleh situs komunitas Kompasiana. Diskusi kali ini menyoroti soal gebrakan 100 hari kerja Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta.[Kompas]
Hidup Pak Jokowi dan Ahok. Biarkan anjing mengonggong, kafilah jalan terus.
Banyak orang tahu bahwa Bapak berdua adalah pemimpin yang memiliki hati yang mencintai rakyat yang dipimpinnya. Kebaikan hati Bapak berdua pada raktyat telah membuat orang-orang yang selama ini menikmati uang rakyat marah dan berupaya menggagalkannya.
Tetapi banyak orang yang Bapak berdua mendoakan Bapak berdua terus menerus agar semua upaya Bapak berdua berhasil dan kita semua bangga dengan Indonesia.
Yang nama nya pencitraan itu, salah satu contoh yg tepat adalah : Seseorang yang tiba2 kena kasus dan diperiksa KPK atau Polri, lalu tiba2 tampilannya atau bawaan nya jadi agamis, beda sekali dengan hari2 biasa nya…
Itu baru pencitraan.
O..e.alah tiba’e wartawan tho yang demen menginthilin Jokowi….tho
njajah desa milang kori mesti diganti nih, blusukan kampung mlebu kalen-kalen….ning, ngelmune dadi ra baen-baen