BTP: Kadis Perumahan DKI Mengundurkan Diri

13
305

Ahok.Org – Pemprov DKI berupaya keras membenahi birokrasi perumahan dari praktik percaloan. Langkah tegas ini justru mendorong Kepala Dinas Perumahan DKI Novizal mundur dari jabatannya.

“Ada satu orang dari (Dinas) perumahan. Kepala Dinas Pak Novizal,” ujar Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (11/2/2013).

Ahok mengatakan alasan yang disampaikan Novizal karena masalah kesehatan. Namun demikian, Ahok juga tidak memungkiri jika pengunduran diri Novizal terkait praktik percaloan di sektor perumahan yang selama ini kerap terjadi.

“Ya kita susah tebaklah, kalau alasan lain kita mempersepsikan ya karena ada yang dipecat kali, ada yang dicopot kan. (Dia) Sudah (menyampaikan) alasannya kesehatan. Ia tidak sanggup untuk tangani perumahan yang begitu berat. Karena di sana mungkin sudah jual beli semua. Sudah jadi rahasia umum. Kan kita mau lakukan pembersihan. Beliau baiklah. Cuma mungkin susah juga membersihkan teman-teman yang sudah saling kenal. Saya nggak tahulah. Alasannya kesehatan,” tutur Ahok.

Ahok mengungkapkan pengunduran diri diajukan Novizal sejak seminggu lalu. Langkah Novizal mengundurkan diri dari jabatannya dinilai Ahok sebagai sikap berani dan gentleman.

“Kalau tidak sangggup menerima harapan dan tugas dari kami, kami juga nggak bisa mengelak. Rumah susun hilang melulu, dijual melulu, gimana. Harus ada pembersihan kan. Saya juga harap kalau dinas lain yang nggak bisa ikutin larinya kami yang kencang, lebih mengajukan diri mundur. Kayak Pak Novizal kan bagus,” cetusnya.

Terkait pengganti Novizal, Ahok mengatakan sudah melakukan proses seleksi. Pengganti Novizal tidak saja dari lingkungan Dinas Perumahan, tapi juga memungkinkan dari luar. Bahkan orang yang direkomendasikan untuk mengganti Novizal juga telah bertemu dengan Gubernur DKI Joko Widodo.

“Kita terima-terima saja. Kita sudah proses, kita sudah cari. Bebas saja (penggantinya),” ujarnya.

Apakah akan dilelang?

“Eselon 2 belum kita lelang. Kita tawarin lelang terbatas. Kita panggil orang-orang yang agak mudah. Yang pagkat 4A, 4B kita panggil. Kamu mengerti nggak jobnya ini. Mau atau tidak. Kalau semua tidak mau, kita cari dari luar. Nanti ada isu kalau yang bebas, yang nggak suka bisa mengundurkan diri yang lain. Kita pikir nggak semua orang kayak gitu kok. Mau boikot undur diri, kita sih senang-senang saja kan. Kita harus tiru Pak Novizal,” pungkasnya.[Detikcom]

13 COMMENTS

  1. Mundurnya Kadis Perumahan gak terlalu mengejutkan sih, karna tindakan keras pencopotan eselon dibawahnya Kepala UPT Rusunawa, ini menggelisahkan KaDis Perumahan, karena kekuatirannya terhadap orang yang dicopot akan nyanyi dosa-dosa masa lalu sang Ka-Dis…..

  2. Salut tuk kadis Pak Novizal. Anda seorang gentleman.
    Sayang tidak banyak orang yang gentleman seperti anda di pemprov DKI.
    Lebih baik mundur terhormat dari pada di pecat dengan tidak terhormat.
    Sayang tidak banyak orang yang seperti kadis Pak Novizal.

  3. MOTIVATORIUM SOSIAL-POLITIK

    Pantas saja urusan pelayanan pendaftaran Rumah Susun Marunda selalu kacau balau — MOHON BENAR-BENAR DAPAT SEGERA DIBENAHI dan MENJADI PERHATIAN PAK GUBERNUR/WAKIL GUBERNUR. Hari Senin (11/02/2013) ada sekitar 300 hingga 500 orang warga berasal dari Kelurahan Penjaringan yang sudah sejak pagi-pagi datang ke Rusun Marunda (bahkan ada beberapa orang yang sengaja menginap di lokasi Rusun Marunda), dan sesuai janji pihak pelayanan/pengelola Rusun tersebut adalah untuk mempercepat proses penyelesaian pendaftaran bagi warga Kelurahan Penjaringan (terutama Korban Banjir) yang berminat tinggal di Rusun Marunda. Tapi, APA YANG KEMUDIAN TERJADI? Semua warga peminat Rusun Marunda yang sudah datang sejak PAGI-PAGI HINGGA MENJELANG MALAM ITU (ada yg sampai jam 18.30 Wib), dengan persiapan dokumen pendukung (berupa list pengelompokan para pendaftar dan surat pernyataan di atas kertas bermaterai Rp6.0000,-), ternyata (lagi-lagi) HARUS KECEWA DAN DIBUAT JENGKEL OLEH POLA PELAYANAN PENDAFTARAN PEMINAT RUSUN. Apa pasalnya…? TANPA PENGUMUMAM/PEMBERITAHUAN YANG BERSIFAT RESMI YANG MENGIKAT TANGGUNG JAWAB DI SEKTOR PELAYANAN PUBLIK, ternyata tidak ada satu pun PETUGAS PELAYANAN PENDAFTARAN yang hadir di lokasi tersebut untuk segera melayani warga yang sudah datang dari tempat yang jauh dan sudah mengorbankan biaya serta waktu hanya untuk mendaftar saja. Ratusan orang warga dibiarkan dengan kegelisahan dan setumpuk kekecewaan TANPA PEMBERITAHUAN TENTANG KEPASTIAN POLA PELAYANAN PENDAFTARAN RUSUN — yang serba simpang-siur, kacau-balau, dan sangat tidak bertanggung jawab. Yang ada di lokasi cuma beberapa petugas Satpam yang jika ditanya selalu menghindar dan menyatakan tidak tahu menahu soal pelayanan pendaftaran rusun itu. Dengan adanya peristiwa-peristiwa yang seperti itu maka semakin terbukti bahwa : JAKARTA MEMANG BELUM MANUSIA DAN BELUM BERMARTABAT. Bahkan POLA PELAYANAN PENDAFTARAN PEMINAT RUSUN YANG KACAU BALAU SEPERTI ITU seakan cuma ingin menegaskan kepada publik bahwa BIROKRASI PELAYANAN PENDAFTARAN RUMAH SUSUN MASIH SEPERTI BIROKRASI YANG SEMESTINYA HIDUP DI GOA-GOA ZAMAN PURBA : PRIMITIF, MEMALUKAN, TIDAK EFISIEN, TIDAK EFEKTIF, DAN SEMAKIN MENAMBAH JUMLAH MASALAH BAGI KALANGAN WARGA.

    • Bung Diding, baru tau ya kalau kualitas dan mental birokrat kita seperti itu ? Bahwa PNS adalah Abdi Negara/Abdi Masyarakat sangat2 absurd dibenak mereka. Mereka selalu memosisikan diri lebih tinggi dari masyarakat umum sehingga justru masyarakatlah yang mestinya melayani mereka dan bahkan memberi upeti. Untuk menyukseskan Jakarta Baru sepertinya kita memerlukan revolusi/perubahan cepat dan mendasar. Pejabat2 warisan rezim dan sistem lama mulai dari Ka.Dinas, Ka.Bidang, dan Ka.Seksi diganti total, jabatan2 tsb kemudian dilelang untun diduduki oleh mereka2 yang sevisi/misi dengan Jokowi/Ahok. Semoga Jakarta Baru bukan sekedar fatamorgana.

  4. salut pak Kadis Perumahan mundur terhormat, buat eselon bawahan, sekalian dimutasikan seluruhnya, biar jalan roda management Jakarta Baru….atau lelang secepatnya…

  5. Apa yang dikatakan oleh Sdr. Diding, memang ada kejadian demikian dengan teman saya yang dimuara baru…saya pikir, memang perlu dibuat lebih profesional sistem pendaftaran warga dan informasi kesiapan rusun serta aparat yang bertugas….seperti cara pemasaran property oleh developer swasta…kalau tidak ya…ribet gitu…Salam…Go JB

  6. Tiru sistem Singapore, semua rumah susun punya PEMDA, ada aturan baku….
    Warga membeli dengan sistem bertingkat, tergantung pendapatan masing2, tidak boleh punya 2…

  7. ITU ARTINYA HOKI BAGUS BUAT PAK AHOK… GA USAH CAPEK CAPEK PECATI KADIS KADIS ITU, MEREKA TAU DIRI MUNDUR SENDIRI…
    KENAPA GAK DARI DULU MUNDUR YA…
    3 BULAN GAK ADA KADIS KADIS ITU, AKTIFITAS TETAP JALAN LANCAR KOK.

  8. MOTIVATORIUM SOSIAL-POLITIK

    Buat Bro @Jonatan, @Haemes, @Hattori, @Raysan dan semua Sidang Pembaca Yang Budiman di Ahok.Org……………….

    Hal seperti itu adalah salah satu contoh terjadinya distorsi dan resistensi yang hingga saat ini selalu ada di kalangan birokrasi (dalam satuan SKPD) di bawah kendali Pemrov DKI Jakarta periode 2012-2017 — dan hal-hal mengenai adanya distorsi serta resistensi terhadap komitmen perubahan Pemegang Otoritas Jakarta Baru itu sudah saya sampaikan (ingatkan) kepada Staf Khusus Wakil Gubernur DKI Jakarta (Bapak Kamillus Elu, SH.) pada saat dilakukan audisi tanggal 7/02/2013. Indikasi sosial-politik atas peristiwa-peristiwa terjadinya distorsi dan resistensi itu akan terus berinteraksi dalam mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat luas (public) atas statemen-statemen yang sudah dilontarkan oleh Jokowi-Ahok. Saya juga sudah sampaikan via Staf Khusus Wakil Gubernur DKI Jakarta itu bahwa 2 figur fenomenal Pemegang Otoritas Kota Jakarta itu sudah menjadi TUMPUAN HARAPAN BANYAK KALANGAN MASYARAKAT namun 2 sosok itu belum/tidak serta merta terbebas dari pengaruh sistem yang bobrok dan brengsek yang selama ini terus diberlakukan di negeri ini. Distorsi dan resistensi sosial-politik yang dilakukan oleh kalangan birokrasi di SKPD Pemrov DKI Jakarta (sadar atau tidak disadari) adalah bagian dari skenario pembangkangan atas terganggunya sistem yang bobrok dan brengsek ini.

  9. MOTIVATORIUM SOSIAL-POLITIK

    Kami atas nama INISIATIF WARGA NEGARA INDONESIA UNTUK PENANGGULANGAN BAHAYA SALAH URUS NEGARA dan RASA BAHAGIA WARGA KORBAN BANJIR, kami menyampaikan Penghormatan dan Apresiasi yang setinggi-tingginya atas RESPON CEPAT Gubernur DKI Jakarta Periode 2012-2017 (Bapak Jokowi Widodo) dalam memberikan KEPASTIAN KEPADA WARGA KORBAN BANJIR TENTANG MENDAPATKAN RUSUN MARUNDA dengan cara datang langsung ke lokasi Rusun Marunda (Selasa, 12/02/2013) dan berdialog langsung dengan warga pendaftar Rusun. Sekali lagi : terima kasih. Dan, kepada sekitar 300 hingga 500 orang warga Korban Banjir yang kemarin (Senin, 11/02/2013) sempat kecewa dan marah atas ketidakpastian pelayanan petugas Loket Pendaftaran Rusun Marunda : SELAMAT MENIKMATI DAN MENDAPATKAN SETUMPUK HARAPAN DARI KUALITAS KEPEMIMPINAN DKI JAKARTA PERIODE 2012-2017 ini. Sekali lagi : SELAMAT dan SUKSES BUAT SELURUH WARGA KOTA JAKARTA.

  10. @ pak Diding
    bagus skali paparan dan pandangan anda,
    aku sangat setuju dgn apa yang anda katakan.
    Smoga duet jokowi-ahok dapat menyelesaikan permasalahan dari sgala bidang di jakarta..
    Tq

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here