BTP Bicara Soal Hilangnya Aset DKI

12
309

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) merespon keluhan DPRD DKI terkait hilangnya sejumlah aset pemprov. Ahok mengatakan hilangnya aset bukanlah di masa kepemimpinan Jokowi-Ahok.

“Yang pasti kan, kalau betul hilang kan bukan kami yang hilangin. Emang tiga bulan (menjabat) kami yang hilangin,” kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (13/02/2013).

Menurutnya, saat ini Pemprov DKI terus berusaha untuk mengumpulkan kembali aset-aset yang hilang. Pemprov bekerjasama dengan Badan Pemeriksa Keuangan Pembangunan (BPKP), Inspektorat dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mencari aset tersebut.

“Kita sudah perintahkan fasus-fasus. Sudah kita perintahkan untuk dilacak,’ ujar Ahok.

Diberitakan sebelumnya, DPRD DKI Jakarta mengeluhkan sejumlah aset Pemprov yang hilang karena kalah di pengadilan akibat lemahnya biro hukum. Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah berharap Pemprov bisa menambah SDM untuk biro hukum agar tidak kalah lagi jika berhadapan dengan pihak lawan di pengadilan.[Detikcom]

12 COMMENTS

  1. MOTIVATORIUM SOSIAL-POLITIK

    Soal hilangnya beberapa asset Pemrov DKI Jakarta pada periode sebelum Jokowi-Ahok — CUMA PEJABAT IDIOT DAN GOBLOK SAJA YANG PANTAS MENGELUHKAN HAL ITU KEPADA Gubernur/Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017. Ini STATEMEN POLITIK TERBUKA : hilangnya beberapa asset Pemrov DKI Jakarta di masa lalu itu adalah akibat dari pengaruh sistem yang bobrok dan brengsek yang membuat otak pejabat DPRD DKI Jakarta jadi sempoyongan, hilang kecerdasannya, lenyap keberaniannya, dan terkubur moralitas politiknya — hingga hampir sebagian besar warga Kota Jakarta SUDAH TIDAK PERCAYA LAGI DENGAN YANG MENGAKU-AKU “WAKIL RAKYAT”. Sontoloyo semua !!!

  2. Usul Pak…bentuk saja team pemburu aset yang hilang tersebut, berikan waktu kerja yang secukupnya untuk inventarisir. Setelah terkumpul dirapatkan ke DPRD untuk diambil keputusan….apakah mau dibeli kembali atau di pidanakan saja pihak2 yang bertanggung jawab atas hilangnya aset2 tersebut dan pihak yang membeli (kalau memungkinkan) karena ini adalah aset Negara..bereskan…dari pada repot2..Salam…Go JB

  3. hmmmm emang sontoloyo semua tue… yang mengaku ngaku wakil rakyat tapi tidak pro sama rakyat… umur udah pada tua tapi otak kaya masih tk… kerja mereka bukan untuk kemakmuran rakyat… tapi untuk kemakmuran perut perut mereka sendiri dan keluarganya… wakil rakyat duduk gk mau bersanding dengan rakyat dan sukanya nyulasin duit rakyat dengan berdalih yang neko2… gk jelas… hehehe….

  4. MOTIVATORIUM SOSIAL-POLITIK

    Buat @Raysan : itulah salah satu contoh dari sekian banyak contoh berupa dampak buruk (jelek dan brengsek) dari sistem yang bobrok. Bagi penghuni kota Jakarta yang sudah melek wawasan sosial-politiknya pasti bertanya-tanya : asset milik Pemrov DKI Jakarta yang notabene masuk dalam kategori kekayaan negara kok bisa hilang? Bagaimana alur peristiwanya karena gak mungkin bisa hilang dengan sendirinya laksana mahkluk gaib? Siapa saja yang patut diduga ikut terlibat dalam aktivitas sulap-menyulap asset Pemrov DKI Jakarta itu hingga bisa hilang begitu saja? Bagaimana dengan peran dan fungsi bermacam-macam satuan tugas intelijennya karena ini menyangkut asset kekayaan negara? Dan bagaimana itu para anggota DPRD DKI Jakarta, kenapa baru berkicau sekarang, bukan pada saat sebelum asset itu disulap jadi menghilang? Dan, segudang pertanyaan lainnya… Sebenarnya, selama dipimpin oleh orang-orang bermental bobrok dan brengsek, DKI Jakarta dan tentu saja Rakyat Kota Jakarta, sudah terlalu banyak mengalami peristiwa kehilangan. Daerah resapan air yang waktu itu ada di wilayah Pluit HILANG dan berubah wujud jadi Mega Mall. Kemudian ada sebuah DOKUMEN POLITIK yang beredar di tengah-tengah masyarakat pada saat Pilkada DKI Jakarta 2012 kemarin, yaitu berupa sebuah buku kampanye Pilkada dari salah satu Cagub DKI yang berjudul : “Rangkuman Prestasi FB sebagai Gubernur Provinsi DKI Jakarta 2007-2011” — di halaman 28 tertera capaian prestasinya sebagai penerima Piagam Penghargaan Pemecahan Rekor Dunia atas Penutupan 27 SPBU menjadi Ruang Terbuka Hijau dari MURI. Pertanyaannya adalah : sebelum ditutup, pejabat mana saja (siapa saja) yang memberi fasilitas dan kemudahan untuk para Pengusaha SPBU untuk mendirikan usahanya di atas lahan tersebut? Dan, siapa saja pengusaha SPBU yang mendapatkan fasilitas dan kemudahan untuk mendirikan usaha di 27 titik lahan terbuka hijau itu? Bagaimana prosedur serta tata cara untuk mendapatkan fasilitas serta kemudahan seperti itu? Semua peristiwa kehilangan atas asset Pemrov DKI Jakarta di waktu lalu sebenarnya bisa dilacak kembali, tapi : apakah 2 sosok fenomenal (Jokowi-Ahok) sudah benar-benar siap berhadapan dengan gerombolan yang selama ini berlindung di balik sistem yang bobrok dan brengsek ini? Jika diilustrasikan : DKI Jakarta sudah lama mengalami situasi seperti Chicago (AS) tahun 1930 — dimana para “Don”(bukan Walikota, Bukan Gubernur, dan bukan Presiden) yang pegang peranan untuk mengendalikan sistem yang berwujud “negara dalam negara”.

  5. yang heran dimasa lalu, yg namanya Badan Pemeriksa Keuangan Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), terutama Inspektorat, kemana aja??

    kelihatannya malah jadi bagian bobroknya sistem di pemprov DKI Jakarta, hingga semua amburadul dan aset jadi pada ilang, kinerja SDM menurun sekali dan kentara persekongkolan culas yang diawasi dan yang mengawasi…

  6. Bagaimana kalau digerakkan saja para eks Relawan Jakarta Baru untuk melacak assets Pemda yang tersebar di seluruh Jakarta? Banyak sekali assets Pemda yang dikerjasamakan dengan swasta sudah kehilangan identitas sebagai assets Pemda(harusnya ada papan nama sebagai milik Pemda)dan itu berpotensi untuk dialihkan menjadi milik swasta tsb bila berkolusi dengan oknum Pemda dan DPRD.

  7. semuanya akan jadi mudah terungkap apabila RAKYAT JAKARTA mau berkerja sama membantu Pemerintahan yang sekarang, Tapi karena DANGKALnya pemikiran ORANG-ORANG JAKARTA (sebahagian) yang cuma maunya NETEK.. terus, maunya UNTUNG terus, SIAPA LU SIAPA GUE….
    APAKAH BISA..?????

  8. Suatu cara yang mudah untuk menelusuri assets Pemda yang hilang adalah dengan melihat peta tata ruang dalam RDTR yang sedang disosialisasikan dan kemudian membandingkannya dengan kenyataan. Contoh, di Kelapa Gading Barat ada yang dalam RDTR tsb peruntukannya untuk Fasos/Fasum atau lahan Terbuka Hijau, tetapi sekarang semuanya sudah berubah fungsi dan dikelola Swasta dan pada lahan tersebut sudah tidak ada papan nama sebagai assets Pemda. dikhawatirkan dalam RDTR mendatang, peruntukannya sudah berubah.

    • Betul sekali. stuju. RDTR-nya nga jelas. mungkin ada dibikin 2 yg brbeda. 1 utk masyarakat. 1 lagi utk dijual kpd para pebisnis. krna sptnya, mrka2 itu tahu sekali utk beli lahan2 mana yg akan dijadikan target pembangunan pemerintah daerah. mereka beli murah sekali pd warga. lalu bangun n jual mahal luar biasa balik ke warga. ckckckck…

  9. Pak Wagub… bisakah RDTR lama & baru tsb bisa diakses warga dg mudah ? jadi, bagi kami2 yg masih punya lahan tanah, stidaknya bisa mikir mo buka usaha apa. bangun apa. dsb. thanks.

  10. MOTIVATORIUM SOSIAL-POLITIK

    Buat @Hattori : kondisi seperti itu bukan hanya terjadi di Jakarta saja tapi hampir di seluruh penjuru Indonesia — para PENJAHAT POLITIK-EKONOMI sudah bermain di semua sektor dan di setiap segmen kehidupan bermasyarakat dan berpemerintahan. Mereka bermain dengan berlindung di balik sistem yang bobrok dan brengsek ini, yang berbeda cuma baju yang mereka pakai saja : ada yang pakai baju birokrasi pemerintahan, baju partai politik, baju militer, baju polisi, baju kejaksaan, baju pengadilan, dlsj… Buat @Ice Paisal : kondisi orang-orang di Jakarta yang seperti itu juga adalah akibat dari pengaruh sistem yang bobrok dan brengsek yang selama ini terus dipelihara oleh PARA PENJAHAT POLITIK-EKONOMI dengan tujuan agar masyarakat juga terlibat untuk mendukung sistem yang bobrok dan brengsek seperti sekarang ini (inilah salah satu wujud PEMBODOHAN DAN PEMISKINAN SECARA SOSIAL-POLITIK dibalik motif EKONOMI). 2 figur fenomenal kota Jakarta sekarang ini memang hebat, cerdas, dan berani… tapi sistem yang bobrok dan brengsek sudah lama membuktikan MAMPU MELUMPUHKAN BANYAK ORANG, MENGHILANGKAN KECERDASAN BANYAK ORANG, SERTA MAMPU MENGUBURKAN KEBERANIAN DAN MORALITAS POLITIK SESEORANG — SIAPA PUN DIA DAN APA PUN JABATANNYA. Buat @Tonni Muliawan : sulap-menyulap termasuk dalam penggunaan dokumen Rencana Umum Tata Ruang bisa terjadi dimana-mana dan ada dalam kendali sistem yang bobrok dan brengsek ini. Kalau mau dilacak harus dari hulu hingga hilir dengan model INVESTIGASI KOMPREHENSIF. Sekarang ini tidak ada yang mudah untuk mulai membebaskan diri dari sistem yang bobrok dan brengsek ini — perilaku aparatur penyelenggara negara/pemerintahan beserta sebagian besar masyarakatnya sudah dirusak oleh sistem yang bobrok dan brengsek ini. Tapi… : JIKA 2 FIGUR FENOMENAL INI BENAR-BENAR BERANI TAMPIL DI DEPAN KEMUDIAN MEMBERI PERINTAH DALAM BAHASA YANG DIPAHAMI OLEH JUTAAN WARGA KOTA JAKARTA – MAKA DIMULAI DARI KOTA JAKARTA SISTEM YANG BOBROK DAN BRENGSEK ITU AKAN SEMPOYONGAN DAN ROBOH. Di mulai dari kota Jakarta di bawah Kepemimpinan Jokowi-Ahok…

  11. Warga Jakarta tidak salah pilih Gubernur dan wakilnya yang sekarang, “Jokowi dan Ahok”, semoga kita warga yang masih punya hati dan manusiawi untuk mengawal dan mendukung program pro DKI dan Rakyat ini, untuk mewujudkan Jakarta menjadi lebih baik, bersih dari Tangan Kotor, Rapi Ibu kota RI, dan Rajin Birokrat melayani Masyarakat.
    GBU.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here