Ahok.Org – Jumat (15/2) Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Joko Widodo menggelar rapat umum bersama perwakilan Warga Jakarta dengan tema : “Jalan Tol Bukan Solusi Kemacetan” di Balai Agung, Balaikota.
thema rapat umumnya “jalan tol bukan solusi kemacetan”, bukan yg muluk-muluk harapan kedepannya, pengertian macet secara sederhana bisa, karena kebanyakan kendaraan, kurangnya jalan, atau lalin terhalang (bottle neck)……
Jalan kereta api, dibuat sejak zaman Belanda, waktu itu belum terpikir kemacetan lalin karena pintu kereta api….apa tidak sebaiknya jalan kereta api Kota – Jatinegara dan Kampung Bandan – Tg. Priok, dilayangkan sedang dibawahnya dijadikan jalan alternatip.
Orang pintar banyak, lulusan sekolah top semua, setelah jadi birokrat kenapa malah korupsi, ini cuma masalah mental dan idealisme…akhirnya cuma yg kaya diperas, sedang yang miskin minta bantuan mulu…
Buat Bro @Hattori : pelajari dulu struktur dan anatomi kemiskinan dan pemiskinan (ini dua hal yang berbeda) yang terjadi (bukan hanya di Jakarta) di Indonesia, supaya penilaiannya tidak membabi-buta. Pahami juga sejarah berdirinya bangsa dan negara Indonesia dan komitmen para pendiri bangsa Indonesia. Peristiwa orang kaya yang diperas itu cuma ada dalam sebuah sistem yang bobrok dan brengsek. Sedangkan orang miskin yang dituding selalu meminta melulu itu karena ada PENGGIRINGAN PERSEPSI POLITIK yang dilakukan oleh pihak pemerintah seolah-olah pemerintah punya belas kasihan — padahal TIDAK SEPERTI ITU kondisi sebenarnya. Inilah salah satu contoh PEMBODOHAN POLITIK yang terjadi selama ini. Pemerintah, siapa pun penguasanya (mau Jenderal bintang 7 atau 17)harus memberi fasilitas/kemudahan serta perlakuan khusus kepada warga negaranya yang oleh karena suatu sebab (yang bukan keinginannya sendiri) terpaksa menjadi miskin, itu tuntutan Undang-Undang Dasar (Konstitusi) di Negeri ini. Jadi, orang miskin dan orang yang terpaksa menjadi miskin karena kebijakan negara itu harus dilindungi nasibnya oleh pemerintah/negara tanpa harus mengemis-ngemis (minta-minta) kepada pemerintah/negara. Penyelenggara negaranya yang harus punya otak untuk segera memenuhi ketentuan Undang-Undang Dasar itu, dan jangan tunggu orang-orang miskin hingga mengemis dan minta-minta. Kalau mau jujur, tidak sedikit orang-orang kaya di Jakarta ini yang hasil kekayaannya di dapat dari cara-cara ilegal, melanggar peraturan, dan melanggar prinsip-prinsip bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara. Orang-orang kaya yang tidak jujur ini juga mengambil manfaat yang banyak dari adanya sistem yang bobrok dan brengsek ini — mereka setali tiga uang dengan para penjahat politik, dan layak masuk dalam daftar penjahat ekonomi (white collar crime) dengan level yang bervariasi. Ada kelas kucing dapur, kucing jalanan, kucing ruko, kucing garong, dan kucing genteng.
betul kang diding… setuju sekali… dan satu lagi saya hanya mengingatkan bahwa di dalam undang2 dasar negara kita… ada pasal pasal yang mengatakan bahwa rakyat miskin dan orang2 terlantar itu harus di pelihara oleh negara… dan boleh di katakan bahwa masyarakat yang membutuhkan bantuan… maka dari pihak pemerintah harus turun tangan dengan segera untuk membantunya… bukan hanya membantu mereka yg banyak uang untuk mencari keuntungan semata…
Jalan Tol memang bukan satu-satunya Solusi untuk Kemacetan, tetapi jika perbandingan antara mobil yang dijual (beredar) tidak sebanding, mau tidak mau harus dibangun …Perlu kita ingat bersama bahwa jika kemacetan semakin parah, rakyat kecil yang tetap menjerit… yang berduit bisa gunakan cara lain untuk bertransaksi bisnis untuk mensiasati kemacetan (karena banyak kaum intelektual disitu)…Jadi kalau memang jalan TOL perlu dibangun…. ya dibangun, sepanjang bukan hanya untuk kendaraan pribadi..jika transportasi publik bisa akses juga disana… kenapa tidak dibangun.
Selain itu Kami tetap berpendapat perlunya pembatasan kendaraan yang boleh dimiliki oleh penduduk dan perusahaan di DKI dan pembatasan kendaraan yang masuk ke DKI di kenakan charge yang tinggi dengan pola ERP (mobil dan motor)…konsekuensinya, pihak pemda DKI harus menyiapkan transportasi yang nyaman, aman dan terintegrasi di semua wilayah DKI, termasuk transportasi penghubung ke luar wialayah DKI.. sehingga … masyarakat mau menggunakannya.. Proyek Kopaja yang sudah terintegrasi merupakan satu langkah awal yang maju, tapi belum menyeluruh…
Saran kami, perlu bentuk satu team khusus yang terdiri dari staff departemen yang terkait seperti : transportasi, informasi, dsb…yang tugasnya adalah mengkaji kendala2, mengavaluasi budaya masyarakat pengguna moda tsb, operatornya, dst2….hasilnya dilaporkan ke “atasan” secara periodik dan berkesinambungan, sehingga percepatan terintegrasinya kendaraan publik bisa segera dicapai…Salam… GO…JB
MOTIVATORIUM SOSIAL-POLITIK
Soal pentingnya Presiden RI yang berkualitas : http://politik.kompasiana.com/2013/02/16/motivatorium-sosial-politik-2-dicaridibutuhkan-presiden-ri-yang-berkualitas-534722.html
thema rapat umumnya “jalan tol bukan solusi kemacetan”, bukan yg muluk-muluk harapan kedepannya, pengertian macet secara sederhana bisa, karena kebanyakan kendaraan, kurangnya jalan, atau lalin terhalang (bottle neck)……
Jalan kereta api, dibuat sejak zaman Belanda, waktu itu belum terpikir kemacetan lalin karena pintu kereta api….apa tidak sebaiknya jalan kereta api Kota – Jatinegara dan Kampung Bandan – Tg. Priok, dilayangkan sedang dibawahnya dijadikan jalan alternatip.
Orang pintar banyak, lulusan sekolah top semua, setelah jadi birokrat kenapa malah korupsi, ini cuma masalah mental dan idealisme…akhirnya cuma yg kaya diperas, sedang yang miskin minta bantuan mulu…
Buat Bro @Hattori : pelajari dulu struktur dan anatomi kemiskinan dan pemiskinan (ini dua hal yang berbeda) yang terjadi (bukan hanya di Jakarta) di Indonesia, supaya penilaiannya tidak membabi-buta. Pahami juga sejarah berdirinya bangsa dan negara Indonesia dan komitmen para pendiri bangsa Indonesia. Peristiwa orang kaya yang diperas itu cuma ada dalam sebuah sistem yang bobrok dan brengsek. Sedangkan orang miskin yang dituding selalu meminta melulu itu karena ada PENGGIRINGAN PERSEPSI POLITIK yang dilakukan oleh pihak pemerintah seolah-olah pemerintah punya belas kasihan — padahal TIDAK SEPERTI ITU kondisi sebenarnya. Inilah salah satu contoh PEMBODOHAN POLITIK yang terjadi selama ini. Pemerintah, siapa pun penguasanya (mau Jenderal bintang 7 atau 17)harus memberi fasilitas/kemudahan serta perlakuan khusus kepada warga negaranya yang oleh karena suatu sebab (yang bukan keinginannya sendiri) terpaksa menjadi miskin, itu tuntutan Undang-Undang Dasar (Konstitusi) di Negeri ini. Jadi, orang miskin dan orang yang terpaksa menjadi miskin karena kebijakan negara itu harus dilindungi nasibnya oleh pemerintah/negara tanpa harus mengemis-ngemis (minta-minta) kepada pemerintah/negara. Penyelenggara negaranya yang harus punya otak untuk segera memenuhi ketentuan Undang-Undang Dasar itu, dan jangan tunggu orang-orang miskin hingga mengemis dan minta-minta. Kalau mau jujur, tidak sedikit orang-orang kaya di Jakarta ini yang hasil kekayaannya di dapat dari cara-cara ilegal, melanggar peraturan, dan melanggar prinsip-prinsip bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara. Orang-orang kaya yang tidak jujur ini juga mengambil manfaat yang banyak dari adanya sistem yang bobrok dan brengsek ini — mereka setali tiga uang dengan para penjahat politik, dan layak masuk dalam daftar penjahat ekonomi (white collar crime) dengan level yang bervariasi. Ada kelas kucing dapur, kucing jalanan, kucing ruko, kucing garong, dan kucing genteng.
betul kang diding… setuju sekali… dan satu lagi saya hanya mengingatkan bahwa di dalam undang2 dasar negara kita… ada pasal pasal yang mengatakan bahwa rakyat miskin dan orang2 terlantar itu harus di pelihara oleh negara… dan boleh di katakan bahwa masyarakat yang membutuhkan bantuan… maka dari pihak pemerintah harus turun tangan dengan segera untuk membantunya… bukan hanya membantu mereka yg banyak uang untuk mencari keuntungan semata…
Jalan Tol memang bukan satu-satunya Solusi untuk Kemacetan, tetapi jika perbandingan antara mobil yang dijual (beredar) tidak sebanding, mau tidak mau harus dibangun …Perlu kita ingat bersama bahwa jika kemacetan semakin parah, rakyat kecil yang tetap menjerit… yang berduit bisa gunakan cara lain untuk bertransaksi bisnis untuk mensiasati kemacetan (karena banyak kaum intelektual disitu)…Jadi kalau memang jalan TOL perlu dibangun…. ya dibangun, sepanjang bukan hanya untuk kendaraan pribadi..jika transportasi publik bisa akses juga disana… kenapa tidak dibangun.
Selain itu Kami tetap berpendapat perlunya pembatasan kendaraan yang boleh dimiliki oleh penduduk dan perusahaan di DKI dan pembatasan kendaraan yang masuk ke DKI di kenakan charge yang tinggi dengan pola ERP (mobil dan motor)…konsekuensinya, pihak pemda DKI harus menyiapkan transportasi yang nyaman, aman dan terintegrasi di semua wilayah DKI, termasuk transportasi penghubung ke luar wialayah DKI.. sehingga … masyarakat mau menggunakannya.. Proyek Kopaja yang sudah terintegrasi merupakan satu langkah awal yang maju, tapi belum menyeluruh…
Saran kami, perlu bentuk satu team khusus yang terdiri dari staff departemen yang terkait seperti : transportasi, informasi, dsb…yang tugasnya adalah mengkaji kendala2, mengavaluasi budaya masyarakat pengguna moda tsb, operatornya, dst2….hasilnya dilaporkan ke “atasan” secara periodik dan berkesinambungan, sehingga percepatan terintegrasinya kendaraan publik bisa segera dicapai…Salam… GO…JB