Ahok.Org – Di sekitar waduk Pluit, ada 17.000 warga harus dipindahkan, sementara di sepanjang Sungai Ciliwung hampir 45.000 warga. Mengatasi banjir, selain fisik kita juga menghadapi masalah sosial.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, populer disapa Ahok, dalam konferensi jarak jauh dari Balaikota DKI Jakarta dan Ruang Nusantara KBRI Den Haag, Jumat (15/2/2013) petang.
Dibuka oleh Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda Retno L.P. Marsudi, konferensi ini diselenggarakan bersama oleh Indonesian Diaspora Network-Netherlands, Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional dan Radio Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia ini dengan tema Solusi Penanganan Banjir di Jakarta.
Terlihat kelelahan setelah seharian bekerja, Wagub Ahok menyampaikan terimakasih atas perhatian semua pihak di luar negeri untuk situasi di Jakarta dan memulai pemaparan dengan menunjukkan situasi terakhir seputar waduk Pluit.
“Salah satu problem kita adalah sepanjang bantaran sungai dan kanal yang untuk jalur pengendalian itu telah ditempati bangunan-bangunan, blok bisnis, segala hal seperti itu,” ujar Ahok.
Kawasan ini telah tumbuh menjadi kawasan bisnis. Semua sungai sekarang ini tidak bisa dikeruk, karena jalur pengendalian tersebut telah ditempati bangunan-bangunan, sehingga tidak ada ruang untuk menempatkan alat-alat berat.
“Sekarang kita berusaha untuk membersihkan kawasan ini,” terang Ahok sambil menunjukkan peta situasi.
Menurut Ahok, situasi di waduk Pluit, sekelilingnya ditempati bangunan-bangunan ilegal totalnya hampir 20 hektar dari total luas waduk 80 hektar. Ini juga menimbulkan masalah sosial lainnya. Pemerintah DKI sekarang harus memindahkan sebanyak 17.000 warga ke wilayah lain.
“Kita pindahkan mereka ke Marunda, tapi sebagian besar dari mereka tidak mau pindah. Jika kita tidak bisa memulihkan waduk Pluit ke kedalaman alamiahnya 10 meter, sekarang cuma 3 meter, saya kira Jakarta akan tetap jauh dari terbebas masalah,” imbuh Ahok.
Dikatakan, prioritas pihaknya dalam dua tahun ke depan ini adalah mereklamasi waduk Pluit tersebut ke kondisi semula. Ahok menunjukkan foto situasi waduk Pluit semula dan situasi sekarang yang telah semrawut dikepung perumahan ilegal dan tidak sesuai peruntukannya.
Sambil menunjukkan bukti foto, Ahok mengatakan bahwa ada 6000 bangunan ilegal di sekitar waduk dan kanal-kanal menuju waduk dijadikan tempat pembuangan sampah. Semua sungai dan kanal di Jakarta menghadapi masalah sama.
“Kita tidak hanya berpikir bagaimana mengatasi ini semua, tetapi juga masalah sosialnya. Seperti di bantaran Sungai Ciliwung, kita harus memindahkan hampir 45.000 warga. Oleh sebab itu kita sedang terus membangun secepat mungkin apartemen-apartemen murah untuk memindahkan mereka,” jelas Ahok.
Masalah lainnya, lanjut Ahok, adalah mereka tidak bersedia membayar biaya pelayanan apartemen. Sebab selama tinggal di bangunan-bangunan ilegal, mereka telah terbiasa mencuri air dan listrik, dengan kata lain terbiasa memakai layanan-layanan itu tanpa harus membayar satu sen pun.
Mereka cuma membayar Rp 250.000 per bulan dan mendapat segalanya: air, listrik, dan sewa rumah. Jika mereka pindah ke apartemen murah, mereka sekurangnya harus membayar Rp 500.000 per bulan untuk air, listrik, sewa apartemen, dan pelayanannya. Jadi, mereka memilih bertahan di kawasan ilegal pada bantaran sungai.
“Tetapi kita terus berusaha mendekati mereka sekaligus membangun 1000 apartemen murah untuk memindahkan mereka. Inilah sisi sosial yang kita hadapi saat ini,” demikian Ahok.
Ikut berpartisipasi dalam konferensi jarak jauh ini antara lain Wiwi Tjiook (Kotapraja Rotterdam), Gerard Pichel (Royal Haskoning, river dredging specialist), Prof. Christophe Girot (Eidgenossische Technische Hochschule Zurich, Swiss), Prof. Deden Rukmana (Savannah University, AS), dan Edwin Sutawijaya (Utrecht University, Belanda), Daliana Suryawinata (SHAU, Delft), Achmad Adhitya (NIOZ, Yerseke). Konferensi ini diikuti peserta dari 40 negara di dunia.[Detikcom]
kenyataan pahit selama ini cuma ada pembiaran, namanya ibukota negara, tapi penduduknya susah diatur, entah mereka legal atau illegal???
20 tahun kebelakang ini kita bisa melihat separah apa, pembiaran terjadi???
uda terlalu enak mereka, usir aja. Kok ga bisa di ajak ngomong baik2 cara manusia. Apa harus di usir kaya kucing? Tinggal di ibukota tapi ga intelek, kaya orang rimba aja. hutan aja ada hukum rimba
kalo saya yang gubernurnya saya kasih sp buat ke marunda, uda sp 3 saya usir dari jakarta. kalo mau di pindahin ke marunda cek dulu ktp nya pak, jakarta bukan. jakarta uda penuh, pada pulang kampung ajalah. lebih enak di kampung kali bersih masa tinggal di bataran kali ssampah, buang sampah di kali, ga bau apa
MOTIVATORIUM SOSIAL-POLITIK
Segala permasalahan sosial yang kompleks di Jakarta saat ini BUKAN KESALAHAN GUBERNUR/WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA PERIODE 2012-2017. Semua itu bersumber sistem yang bobrok dan brengsek, kebijakan sosial-politik yang pasif dan stagnan dan tidak mampu merespon dinamika (sosial-politik) yang terus berkembang, para pemimpin birokrasi pemerintahan Pemrov DKI Jakarta terdahulu yang cuma terkesan sok galak dan sok berwibawa tetapi sebenarnya (sudah menjadi rahasia umum) bermental maling — maka masyarakatnya di bawah pun sebenarnya hanya duplikat (meniru-niru) perilaku para pemimpinnya. Yang berbeda itu cuma area target yang bisa dicurinya beserta besaran hasilnya. Substansinya sama : SAMA-SAMA MALING. Tugas Gubernur/Wakil Gubernur periode tahun 2012-2017 ini MEMANG BERAT jika untuk membersihkan MENTAL PENCURI di kalangan birokrat. Dan, dalam tempo 100 (lebih beberapa) hari masa kerja, Pak Jokowi-Ahok pasti sudah semakin paham bagaimana modus operandi pencurian serta bentuk penyimpangan wewenang (substansinya juga adalah mencuri) yang dilakukan di kalangan birokrat. Jika kondisi aktual saat ini dibuat analoginya maka Pak Jokowi-Ahok seperti “pelayan” warga kota Jakarta yang sedang membersihkan semua perangkat kotor bekas pesta-pora pejabat Balai Kota terdahulu. Masalah-masalah sosial yang kompleks saat ini adalah SAMPAH SOSIAL yang muncul sebagai ekses dari perilaku sosial-politis kepemimpinan Balai Kota terdahulu. Itulah STRUKTUR SISTEM YANG BOBROK DAN BRENGSEK.
Berat nian tugas pimpinan yg bener, tapi kita yakin segala yg bapak berdua kerjakan pasti ada hasilnya. Semua berkisinambungan, rakyat susah diatur krn meniru gaya egois pimpinan yg sok berkuasa, rakyat serakah krn hidup mereka selalu terhimpit, rakyat cuek krn mereka sering dibodohi, rakyat jahat krn mereka putus asa. Tapi program Jokwi Ahok dg KJS, KJP, transportasi masal, pembinaan UKM, penyediaan rusunawa, transparansi anggaran, pajak online, birokrasi yg melayani dll, cepat atau lambat akan memenuhi kebutuhan otak, dompet dan perut rakyat dan menjadikan masyarakat yg berkwalitas. Maka dampaknya rakyat akan mendukung program2 positif pemerintah. Jka itu terjadi maka bagaikan efek bola salju tiada kekuatan jahat 1 pun yg bisa menghambat program2 positif duo JB.
cuihhh kampret, udah bangun di tempat ilegal, nyolong listrik, nyolong air, buang sampah di waduk, nggak punya ktp dki, Ini yang nggak beres bukan cuma rakyatnya doang, tapi pemkot-pemkot sebelumnya, kenapa yang kayak gini nggak diatur bener. Yah kalo dibiarkan yah kayak gini nggak usah heran. Bisa banyak kayak gini karena memang diboleh-in. Itu yang namanya pkl juga betul betul harus diurus bener, yang nggak ber-ktp dki suruh pada pulang aja deh, udah nggak punya kerja, jualan di trotoar, bikin macet, buang sampah ke got, apalagi yang jualan makanan, amit-amit, harusnya tegas itu dinkes, periksa mereka, apa pake pewarna, apa pake pengawet, manalagi jorok banget. Kasihan anak-anak yang jajan kayak gitu, tau sendiri anak-anak mana bisa dibilangin kalo belum sakit. diem-diem pada makan, harusnya peduli.
sekarang malah dah merambat ke esek-esek ..
kl moral saja sudah ancur, jangan tanya deh kl masalah harta dan tahta ..
Pernah liat kan bro? Dangdut organ tunggal di daerah? Penyanyi2 nya sampe buka2 bh, kasih pegang2 yg mau nyawer….
Dan itu didepan anak2…..ada jg ibu2 yg gendong anak….
Separah itu…entah dimana pemimpin negara ini dan pejabat2 terkait ya?
masalah tersulitnya adalah : yang tinggal di bantaran adalah penduduk pribumi, bukan masyarakat keturunan tionghoa.
.
.
“Perjuangan kita lebih berat, karena melawan bangsa sendiri”. inilah salah satu buktinya.
jika penduduk di bantaran masyarakat keturunan tionghoa, pasti dalam sekejap sudah di gusur sama pemerintah.
(maaf jika ada yang tidak setuju. ini menurut pendapat saya)
maaf saya gak setuju, penduduk pribumi juga banyak jadi mangsa ketidak adilan, setidaknya itu yg dirasakan P. Ahok karena itu beliau berpolitik untuk mewujudkan Sila ke 5 Pancasila bagi seluruh rayat Indonesia suku apapun dia
tdk setuju, hapuskan pandangan2 negatif ttg suku bangsa yg terpilah2 bro. Berpikiran maju ke depan, Kita Indonesia!
Stop berandai2, krn bisa menjd bias.
Lepas dari kata setuju atau tidak setuju, itulah realita yg di depan mata.
bangunan berizin saja bisa di bongkar sama ormas fpi, masa ini yg jelas-jelas ilegal gak di bongkar.
MOTIVATORIUM SOSIAL-POLITIK
Buat Bro @Otnat, @Soniamulya, @Mazxo, @Wirss, dan semua Sidang Pembaca Yang Budiman di Ahok.Org ………………
Jika dibuat analogi tentang SISTEM YANG BOBROK DAN BRENGSEK itu, maka wujud (menyeramkan) sebagai analoginya adalah seperti GURITA RAKSASA PURBA yang belalainya ada di mana-mana dan mempengaruhi semua aspek serta dimensi kehidupan manusia dalam bermasyarakat, berpemerintahan, berbangsa dan bernegara — mulai dari ruang Sidang Paripurna para pembuat kebijakan, Istana Negara, kantor-kantor birokrasi pemerintahan/negara, kantor kejaksaan, pengadilan, kepolisian, militer, kantor Badan Intelijen Negara (BIN), lapangan sepak bola, menjamurnya mall-mall, tersingkirnya usaha-usaha tradisional, para pemilik pabrik-pabrik besar (orang-orang kaya) yang mencuri listrik negara, kemiskinan dan pemiskinan, orang-orang miskin yang terpaksa mengemis-ngemis atau nekad nyolong jemuran tetangganya hanya demi sepiring nasi, para aparatur negara penyelenggara korupsi yang merampok uang rakyat/negara, program PBB tentang MDG’s di Indonesia, Badan Penanggulangan Kemiskinan Nasional, pat-gulipat di bawah meja kantor kelurahan (hingga RT/RW) sampai ke soal penyanyi dang-dut (atau dung-dat) sexy yang perlu obral birahi di depan anak-anak kecil : SEMUA INI ADALAH PRODUK DARI SISTEM YANG BOBROK DAN BRENGSEK INI. Bahkan… Gubernur/Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 (Jokowi-Ahok), yang suka atau tidak suka, harus terus menerus memompa semangat kemudian menguras seluruh energinya untuk mulai membenahi KOTA JAKARTA di semua aspek : adalah WUJUD LAIN DARI KORBAN SISTEM YANG BOBROK DAN BRENGSEK INI. Kita semua yang masih memiliki idealisme kebangsaan serta nasionalisme adalah KORBAN dari sistem yang bobrokdan brengsek ini. Pertanyaannya adalah : DIMANAKAH TEMPAT PERSEMBUNYIAN UNTUK MEMPRODUKSI SISTEMYANG BOBROK DAN BRENGSEK INI…?!!! Setiap orang yang nalarnya masih sehat, kadar intelektulitas tinggi dan terasah tajam, dialektika keilmuannya meninggi (terbang jauh ke langit) bukan nyungsep ke comberan, logikanya tegak berdiri bukan logika yang letoy dan sempoyongan, atau dia sudah melek wawasan sosial-politiknya — PASTI TAU, DIMANA TEMPAT PARA PENGUASA BERMENTAL BEJAD ITU MEMPRODUKSI SISTEM YANG BOBROK DAN BRENGSEK INI.
Dimulai dari mana bro Dinding? Cukup istana atau gedung MPR/DPR? Cukupkah hanya duo JB saja harapan kita? Fenomena yg dahsyat duo JB hampir tidak menyentuh para birokrat, bahkan bawahan mereka sendiri sampai2 jabatan camat lurah akan dileleang. Seperti pepatah guru kencing berdiri maka murid kencing berlari. Seperti juga pejabat kita jika meniru keburukan luar biasa cepatnya tapi maaf untuk kebaikan nanti dulu…. Dilingkungan DKI begitu rumit coba tengok di skala nasional , bukannya birokrasi yg melayani, transparansi anggaran yg mereka tiru malah korupsi lebih merajalela, sampai tersandung daging sapi, sampai menantang digantung di monas…. Siapa birokrat & tokoh yg meniru karya positif JB? Sejauh ini tidak ada… Satu satunya yg ditiru seluruh negri saat pilkada adalah……BAJU KOTAK-KOTAK………
Pakistan Ahok hanya saran, bagaimana kalau Pemprov DKI kerja sama dgn PLN & PDAM untuk tidak mensupply listrik dan air ke 6000 bangunan illegal. Kalau mereka masih mencuri listrik & air, dikenakan denda yg besar dan bawa kepenggadilan perdata, dgn demikian mereka akan patuh hukum dan pindah ke lokasi yg disediakan Pemprov DKI. Ini memang resiko mereka tinggal di bangunan illegal. Kalau di luar negeri seperti Australia Barat sudah NO MERCY.
Para pembaca sorry I typed error due to automatic typing from my IPad. Seharusnya Pak Ahok tapi accedently jadi Pakistan Ahok. So sorry.
Listrik dan air distop ?
jangan coba2, mereka pasti akan demo yg merupakn kesempatan ditukangi oleh oknum2 yg tidak senang melihat kesuksesan Jokohok
ini masalah mental, materialis-instan, pada mau enak semua. Gak yang kaya maupun miskin, gak yang suku A sampai Z, semua sudah bobrok.
Harus ada pemimpin tegas dan berani hadapi ini semua, tanpa pandang bulu maupun dompet.
Buat @Otnat : sampai saat ini belum ada sosok fenomenal, cerdas, dan relatif lebih berani selain JB — maksudnya cerdas dan berani adalah (sampai saat ini): berani “ngentutin” sistem yang bobrok dan brengsek dan mampu menghindar dari serangannya. Berani tampil beda dengan yang pernah ada dan BUKAN SEKEDAR ASAL BEDA, tapi MEMANG SUNGGUH-SUNGGUH BERBEDA. Soal yang ditiru cuma baju kotak-kotaknya saja… itulah salah satu contoh dialektika keilmuan yang tidak meninggi tapi nyungsep ke comberan : bisanya cuma meniru-niru instrumen (bukan substansi) yang sudah ada, gak berani tampil beda, takut kalah jika berbeda, kehilangan nalar politisnya, amblas ke dasar bumi kreatifitas berfikirnya.
Pak Wagub, kenapa musti berpikir sulit ???…. semua warga yg tinggal di tempat ilegal WAJIB mencari tempat pindahan atw dikenakan hukuman pidana kurungan baik istri juga anak2nya. bagi warga yg ber-KTP jakarta, pemprov mencoba memberikan unit rusunawa kpd mereka. bagi warga yg tdk ber-KTP jakarta, usir keluar n blacklist dari Jakarta selama 5 tahun.
–
Keluarkan Pergub bhw siapapun yg bekerja di wilayah DKI Jakarta Raya, WAJIB MEMILIKI KTP JAKARTA trmasuk pembantu, tukang parkir, supir dll. bila tdk ada, mereka WAJIB MENDAFTARKAN DIRI KE KADIS KEPENDUDUKAN utk memperoleh surat ijin bekerja. Siapapun warga jakarta yg MEMPEKERJAKAN orang2 luar daerah yg tdk ber-KTP Jakarta atw Surat Ijin Bekerja, WAJIB DIKENAKAN HUKUMAN PIDANA KURUNGAN.
–
Jangan bikin hal yg mudah n sederhana menjadi sulit & berbelit. tolonglah org yg benar dan mau ditolong. bukan krna ia miskin atau berkekurangan. buang ke laut saja org2 sperti itu pak. Parasit sekali.
ada cara lebih mudah grace. masukkan menjadi fatwah HARAM tinggal di bantaran. baru cepat beres tanpa dana.
Hahahaha…. bner juga ya. suruh MUI deh keluarin fatwa HARAM segera. itu kan kerjaan utama MUI. xixixii……
MOTIVATORIUM SOSIAL-POLITIK
Buat @Grace… : gak bisa seperti itu cara mengatasi masalah-masalah sosial yang kompleks di Jakarta ini, dan seperti sudah berkali-kali disampaikan : Gubernur/Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 ini (dan juga kita semua) sudah lama terperangkap dalam sistem yang bobrok dan brengsek. Keputusan seperti itu cuma pantas dilakukan oleh pemimpin yang frustrasi. Dalam konteks EVOLUSI SISTEM perlu proses yang panjang dan memakan waktu yang lama hingga warga masyarakat dan juga para pembuat kebijakan (produsen sistem) yang ada di DPR-RI serta Istana Negara bisa memahami dan merespon dinamika sosial-politik yang terus berkembang di Ibukota Negara ini (Jakarta). Tapi kalau mau cepat : itu namanya : REVOLUSI SISTEM (KEBIJAKAN) KOTA JAKARTA. Itu bisa dilakukan dengan syarat harus melibatkan JUTAAN WARGA KOTA JAKARTA YANG MENDUKUNG JOKOWI-AHOK untuk melakukan pressure politik kepada DPR-RI dan Istana Negara.
to@diding, ding sebaiknya elu nggak usah ngajarin kita-kita ini. Kita-kita udah bosen dikuliahin, jadi elu stop……….please…………don’t talk anymore. Kita mau ngomong gimana itu urusan kita nggak usah kau menasehati kita dengan segala macam hal, kita bukan anak kecil, kita manusia dewasa.
Ga suka ga usah dibaca, ga usah repot2.
Simpan energy, musuh bersama adalah koruptor!!!!
Sikat mereka semua, suatu saat nanti!
Buat @Soniamulya : urusan kehidupan (dalam semua aspek) di kota Jakarta adalah urusan kita semua sebagai sesama warga kota Jakarta — ini bukan urusan pribadi atau perseorangan dan bukan cuma jadi urusan Pak Gubernur dan Wakilnya. Satu hal lagi : tak ada satu pun orang di dunia ini yang berhak MELARANG ORANG LAINNYA UNTUK BERBICARA, bahkan jika ia seorang Presiden sekali pun. Jika loe bukan anak kecil, tunjukan sikap berfikir layaknya orang dewasa. DEWASA dalam menyikapi setiap permasalahan bermasyarakat, berpemerintahan, berbangsa dan bernegara. Persoalan ruwetnya kota Jakarta tidak bisa diselesaikan dengan pendekatan suka atau tidak suka (like or dislike), Bro… Tapi jika secara pribadi loe gak suka sama gw, silahkan… : loe mau ngajak gw baku hantam di mana…?
MOTIVATORIUM SOSIAL-POLITIK
Buat semua Sidang Pembaca Yang Budiman di situs Ahok.Org… : Jika kita berbeda perspektif (sudut pandang) dalam menyikapi setiap permasalahan kota Jakarta maka ingatlah… BUKAN PERBEDAAN yang akan menghancurkan bangsa dan negara ini melainkan sikap iri, dengki, licik, curang, rakus, tamak, serakah, sombong, tidak peduli terhadap nasib sesama (MISKIN ITIKAD BAIK dan MISKIN PERILAKU SOSIAL), letoy dan sempoyongan logika berfikirnya, tumpul sikap berfikir ilmiahnya, dan sungsang-sumbel dialektika keilmuannya — hal-hal seperti itulah yang akan membawa kita semua menuju “THE END OF INDONESIA”. Menuju kebinasaan yang paling hina dan mengerikan…
yang jelas inilah REALITA yang ada hasil dari REFORMASI,,
krisis IMAN,,,
krisis AKHLAK,,,
krisis MORAL,,
ini yang ada sekarang ini,,, MANUSIA hanya mau HAKnya saja tanpa menyeimbangkan dengan KEWAJIBAN,,,
good luck aja buat jokowi ahok,,,
Buat @Anton Budieono : kok dari hasil reformasi siiiih…? Pendekatan pengamatannya dari sisi yang mana dan dari alur sejarah yang mana kok tiba-tiba bisa menyebut ini hasil reformasi sih…?
MOTIVATORIUM SOSIAL-POLITIK
Yth. Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta. Coba pakai logika yang jernih dan lurus — jangan picik, licik, dan curang. Sistem pelayanan dan fasilitas rumah sakit yang tidak berkualitas dan tidak bermutu itu sudah ada sejak kapan? Jokowi-Ahok baru berapa lama menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta? Anda jangan berlagak tidak paham bahwa persoalan di Jakarta ini menjadi ruwet dan kompleks karena memang sistemnya bobrok dan brengsek — menjadi tidak mudah mengurai benang kusut kompleksitas permasalahan kota Jakarta. Tidak akan cukup waktu 100 hari, 200 hari, 500 hari bahkan satu periode kepemimpinan Gubernur — KECUALI DENGAN MELAKUKAN REVOLUSI KEBIJAKAN (SISTEM) DI KOTA JAKARTA. Dan hal ini bisa dilakukan dengan melibatkan DUKUNGAN POLITIK PRAKTIS JUTAAN RAKYAT KOTA JAKARTA. Kalau Anda mau cepat : semua sistem yang bobrok dan brengsek ini memang harus dirubah dengan cara-cara progresif dan revolusioner (PEOPLE POWER) : TERMASUK REVOLUSI SISTEM PERTANGGUNG JAWABAN (MORAL, SOSIAL, EKONOMI, POLITIK, HUKUM, KEADILAN, KESEJAHTERAAN, DLSB) SEMUA WAKIL RAKYAT MELALUI SIDANG PENGADILAN RAKYAT — bukan seperti sekarang ini.
—————————————-
http://id.berita.yahoo.com/dewan-gubernur-jangan-cuma-kelalang-keliling-073659609.html