Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, Senin (4/3) menyambangi kantor Kementrian Perhubungan RI. Jokowi bertemu dengan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Dirjen Perhubungan Darat Suryo Ali Moeso dan Dirjen Perkeretaapian, Tunjung Inderawan. Jokowi didampingi Kepala Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta Udar Pristono.
Kehadiran Jokowi di kantor Kemenhub dalam rangka berdiskusi tentang mengintegrasikan rencana pembangunan transportasi di Ibu Kota dengan daerah-daerah penyangga.
Halo pak, saya memahami sesuatu yang agak aneh dari kebijakan ganjil genap yang akan diterapkan, coba simak ini http://jakarta.kompasiana.com/transportasi/2013/03/05/ada-yang-aneh-dari-sistem-ganjil-genap-539310.html
http://megapolitan.kompas.com/read/2013/03/05/16330010/Ganjil.Genap.Samsat.Buka.Loket.Ubah.Pelat.Kendaraan
Siiip mantap Pak Jokowi….atur sajalah…Usul sediakanlah transportasi yang “aman, nyaman” untuk warga didaerah penyangga agar mereka mau menggunakannya. Dan kalau bisa yang “cepat”…seperti kereta api cepat, sehingga tidak ada alasan lagi bagi warga disana untuk tidak menggunakannya…Salam… Go..JB
Numpang tanya untuk Bapak Kepala Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta, Bp. Udar Pristono…seingat saya pada jaman Pak Foke, dari Dishub meluncurkan program patroli dari anggota dishub untuk menertibkan angkot2 agar jangan ngetem atau menurunkan dan manaikkan penumpang seenak jidat sopirnya…seingat saya dulu perlengkapan anggota itu lengkap2 dah…ada yang pake pentungan, motor trel, bahkan ada yang bawa2 pistol segala…Sekarang kemana tuh Anggota ya Pak ? Kenapa tidak dijalankan lagi ? Kita kan tau titik2 persimpangan atau tempat2 angkot suka ngetem yang bikin jalanan pada macet ngak karuan…gara-gara mereka tidak menurunkan atau menaikkan penumpang di halte2 yang telah disediakan…
Usul saja Pak, mungkin agak gila idenya gini :
Kondisi yang biasa terjadi :
1.Warga suka seenaknya turun (tidak di halte)
2. Sopir dan kernekpun suka seenaknya manikkan penumpang
3. Sopir suka ngetem seenaknya untuk cari penumpang, kalau tidak sewa tidak nutup
Solusi :
1. Kerja sama dengan Polda, untuk memberlakukan tilang otomatis jika kendaraan umum melaju dengan pintu penumpang yang terbuka.
2. Setiap kendaraan publik diwajibkan untuk memasang pintu magnet yang akan membuka secara otomatis setiap sampai di halte dan akan tetap terbuka selama mereka ada dihalte. Begitu meninggalkan halte, pintu akan tertutup secara otomatis.Catatan, tentu kendaraan harus dilengkapi juga dengan pintu darurat jika ada emergency….tapi dengan sistem ini diharapkan setiap kendaraan umum akan mau disiplin berhenti di halte…Salam…Go..JB
mohon ditertibkan juga pengamen, pengemis atau tukang palak yang beroperasi di kendaraan umum (bis, metromini, kopaja, angkot), kadang dibiarkan masuk oleh kernet atau supir. jika perlu ditugaskan 1 satpol PP di setiap kendaraan umum. terima kasih.