Basuki: Kita Pancasilais, Bukan Komunis, Bukan Kapitalis

7
214

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui penataan permukiman menjadi salah satu fokus Pemprov DKI Jakarta saat ini. Dalam menjalankan kebijakan tersebut, Basuki menegaskan bahwa Pemprov akan berpedoman pada ideologi negara Pancasila.

“Kita ini Pancasilais, bukan komunis, bukan kapitalis,” ungkap Basuki dalam percakapan di Balaikota DKI, Rabu (6/3/2013) petang.

Dijelaskan Basuki, pemerintah tidak mungkin membiarkan warga seenaknya menduduki lahan milik negara ataupun ruang terbuka untuk publik. Karena itu, semua warga yang menempati lahan secara ilegal akan ditertibkan. Pemprov juga tidak akan membagi-bagi lahan tersebut kepada warga yang telah menempati, baik karena alasan kemiskinan maupun karena sudah lama menetap di situ.

“Kalau tanah negara itu kita biarkan diduduki atau kita bagi-bagi ke warga, itu namanya komunis. Mana ada orang duduki tanah pemerintah terus kita harus bagi-bagi tanah itu ke mereka, itu komunis namanya,” kata Basuki yang kerap disapa Ahok.

Oleh karena itu, mantan Bupati Belitung Timur ini menegaskan, pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menyediakan hunian yang layak bagi warga, terutama bagi kalangan yang kurang mampu.

Tanpa keberpihakan kepada warga kurang mampu dengan menyediakan prasarana yang dibutuhkan, pemerintah akan terlihat sebagai kapitalis. “Tapi, kalau Anda biarkan orang miskin tidak punya rumah, Anda itu kapitalis. Kita bukan komunis, bukan kapitalis, kita Pancasilais. Itu jelas definisinya,” tandas Ahok.

Dengan berpegang pada prinsip tersebut, Basuki meyakinkan akan berupaya menyediakan permukiman yang layak bagi warga kurang mampu di Ibu Kota. Warga yang bermukim pada lahan ilegal akan direlokasi. Pemerintah akan terus membangun rumah susun bagi masyarakat sederhana untuk menunjang program relokasi. Perusahaan swasta pun akan diajak bekerja sama melalui penyaluran program tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR).

Perusahaan diminta untuk membangun rusun atau hunian murah. “Tanah akan kami siapkan, mereka yang bangun rusunnya. Ini supaya penyaluran CSR-nya lebih terarah,” ujar Basuki.[Kompas.com]

7 COMMENTS

  1. BENAR! Kita bangsa INDONESIA, mempunyai dasar negara yang jelas, yakni PANCASILA!
    para Founding Father kita, sudah susah payah merumuskan suatu konsep kenegaraan, sebagai dasar berpijak bagi setiap warga negara Indonesia, yakni Pancasila.. dan jelas, yang sangat perlu dibutuhkan oleh negarai ini adalah orang-orang yang Pancasilais! Bukan Komunis, bukan nasionalis, bukan juga kaum beragama, tetapi mendasarkan diri pada paham PANCASILA sebagai bukti berkebangsaan INDONESIA

  2. PANCASILA sdh jelas merangkum norma2 dasar yg baik untuk kehidupan bermasyarakat.
    Tetapi sayang….sdh berapa generasi tercetak, tanpa pemahaman yg benar, tidak meresap nilai2 yg terkandung dalam Pancasila.
    Ini harus diperbaiki, paling tdk untuk generasi berikutnya.

  3. malah sekarang tersekat sekat oleh agama, bukan hanya 1 agama dg agama lain bahkan dlm 1 agama itupun terjadi perbedaan yg dipersoalkan. Mungkin ituo maksud P. Ahok : “Jangan sampai Garuda Pancasila itu melepas pegangan pd Bhineka Tunggal Ika, maka burung Garuda akan bingung & jatuh”. Sadarlah bangsaku…

  4. Bhineka tunggal ika, tan hana dharma mangwra (berbeda-beda tapi satu, tidak ada dharma yang mendua)adalah semboyan Majapahit di jaman Mahapatih Gajah Mada. Sebagai orang tua saya sangat terharu melihat adanya kemungkinan semboyan itu akan mewujud di Bumi Nusantara ini, setelah sekian lama mendamba. Terima kasih Mas Joko, terima kasih Mas Bas, saya melihat dharma Anda bedua membangun bangsa dan negara ini tidak mendua.

  5. Betuulll…
    Pancasila adalah dasar dari negara kita yaitu indonesia.
    Maju trus jakarta baru,semoga kedepannya ada indonesia baru.
    Semangat membangun indonesia yg lebih baik….

  6. Terharu dan kagum buat Ahok-Jokowi”Bhineka tunggal ika, tan hana dharma mangwra (berbeda-beda tapi satu, tidak ada dharma yang mendua)adalah semboyan Majapahit di jaman Mahapatih Gajah Mada. Sebagai orang tua saya sangat terharu melihat adanya kemungkinan semboyan itu akan mewujud di Bumi Nusantara ini, setelah sekian lama mendamba. Terima kasih Mas Joko, terima kasih Mas Bas, saya melihat dharma Anda bedua membangun bangsa dan negara ini tidak mendua”Bravo JB-jakarta baru

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here