Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta perusahaan swasta yang bergerak di bidang properti terlibat dalam mengatasi masalah pemukiman kumuh di Jakarta. Salah satu caranya adalah dengan mengarahkan program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) pada pembangunan rumah sederhana.
“Keuntungan Anda (perusahaan swasta) bisa sampai triliunan. Wajar dong kita minta Anda bantu saudara-saudara yang kurang beruntung dengan membangun rumah sederhana,” kata BasukiĀ di Balaikota Jakarta, Rabu (6/3/2013) petang.
Menurut Basuki, perusahaan-perusahaan properti sudah banyak meraup keuntungan dari investasi di Ibu Kota. Pemerintah pun sudah berupaya mempercepat proses perizinan dan membuka peluang investasi. Karena itu sudah sewajarnya jika perusahaan ikut membagi keuntungan dengan memberikan perhatian pada masyarakat kurang mampu.
“Kami (pemerintah) bantu kalian lebih cepat, tapi kami mau Anda juga aktif membantu kami sediakan rumah sederhana,” ujar Basuki.
Kehadiran pemukiman kumuh, menurut Basuki, tak lepas dari upah rendah yang diberikan oleh perusahaan. Warga yang tak mampu membeli lahan dan rumah akhirnya menempati tanah milik pemerintah. Sejauh ini, ada perusahaan yang sudah berupaya menyediakan rumah sederhana bagi karyawannya. Namun, lokasi yang disediakan jauh dari tempat kerja.
“Kalau bangunnya di Pandeglang atau Serang (Banten), ya wajar kalau akhirnya karyawannya lebih memilih petakan sempit di tanah pemerintah yang lebih dekat ke tempat kerja,” kata mantan Bupati Belitung Timur itu.
Untuk melaksanakan rencana tersebut, Pemprov DKI akan menawarkan kerja sama dalam pembangunan rumah susun. Pemerintah akan menyediakan lahan dan perusahaan swasta dipersilahkan membangun rusun di tanah tersebut. Ia meyakini dengan kerja sama ini program relokasi warga dari pemukiman liar dan kumuh akan terlaksana.
Basuki menyebutkan salah satu pengembang di Jakarta Utara telah dalam tahap pembicaraan dengan Pemprov untuk membangun rusun dengan pola kerja sama tersebut. Rusun tersebut, menurut rencana, akan terdiri dari 24 lantai dengan empat blok. Diperkirakan rusun tersebut nantinya akan mampu menampung hingga 1.900 kepala keluarga.[Kompas.com]
bagi pengusaha yg selama ini dipermainkan oleh kongkalikong oknum pejabat & pengusaha kotor, pasti sangat bersedia membantu karena saat ini pengurusan admin lancar & jelas. Tapi bagi yg selama ini mendapat keuntungan dari permainan dg birokrat korup, pasti malas untuk ikut membantu warga miskin, mending hengkang dari DKI cari provinsi lain yg pejabatnya korup & bisa diajak rame2 merampok uang rakyat.
hal yang bagus pak..tapi bagaimana dengan tingkat urbanisasi ke jkt..seolah2 hal ni akan membuat jkt welcome dengan pendatang
hanya buat buruh yg ber KTP DKI Jakarta, kalau urban ya harus sudah punya pekerjaan tetap dan perusahaan menyediakan tempat asrama karyawan…..kalau mbambungan ga usah datang Jakarta dah…apalagi ga punya skill….cuma bakal nyusahin pemprov DKI Jakarta…
Instansi/lembaga pemerintah/perkantoran swasta juga Pak ahok minta/wajibkan tuk bangun perumahan/apartemen/rusun bagi pegawai/karyawan/buruhnya agar dapat memgembalikan tetap tinggal di jkt/sekitar tempat kerjanya,seperti harapan Jokowi yg menyebabkan kemacetan dan biaya hidup tinggi.