Pilih Pulang Kampung, Warga Waduk Pluit Disediakan Bus

3
153
Warga di sisi timur Waduk Pluit membongkar sendiri rumah mereka sebagai bagian dari program normalisasi Waduk Pluit - Foto Kompas.com

Ahok.Org – Penertiban permukiman di sisi timur Waduk Pluit berjalan lancar. Hal itu antara lain disebabkan pemerintah Kota Jakarta Utara menyediakan sarana dan prasarana untuk memudahkan warga pindah ke lokasi baru.

“Kami juga menyediakan transportasi untuk mengantar warga ke kampung mereka, jika mereka memilih pulang kampung,” kata Koordinator Program Normalisasi Waduk Pluit Heryanto di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (27/3/2013).

Heryanto mengatakan, sebagaimana warga yang memilih pindah ke rumah susun, warga yang memilih untuk kembali ke kampung halaman juga menjadi tanggung jawab pemerintah. Pilihan untuk pulang kampung pun patut diapresiasi. Hal itu dikarenakan warga secara sadar memutuskan merintis masa depan yang lebih baik di kampung halamannya masing-masing.

“Keputusan itu kita apresiasi. Mungkin mereka sadar hidupnya akan lebih baik di kampung. Karena itu, kita perlu fasilitasi dengan sediakan mobil,” kata Heryanto.

Sakiroh merupakan salah satu warga yang tinggal di bantaran waduk yang memilih pulang kampung. Meskipun sempat ingin tinggal di rusun karena anaknya bersekolah di Penjaringan, ia akhirnya memutuskan melanjutkan hidup keluarganya di Tegal, Jawa Tengah.

“Ya enggak apa, sudah lama juga di Jakarta. Jadi pulang kampung saja sekalian karena dapat satu juta uang kerohiman,” kata Sakiroh.

Heryanto menjelaskan, Rabu (27/3/2013) kemarin, Pemkot Jakarta Utara telah menyediakan transportasi bagi warga yang memilih pulang ke Subang, Jawa Barat. Sementara itu, 100 kepala keluarga penghuni sisi timur waduk telah diangkut dengan bus ke Rusun Buddha Tzu Chi, Muara Angke. Sebanyak 15 KK lainnya memilih mengontrak rumah di wilayah Penjaringan dengan dibekali uang kerohiman sebesar Rp 1 juta.

Penertiban ini merupakan bagian dari program normalisasi fungsi Waduk Pluit. Banjir besar sempat melanda wilayah Penjaringan pada akhir Januari lalu karena waduk sebagai tempat penampungan air tidak dapat berfungsi normal akibat area waduk diokupasi hunian warga.

Normalisasi waduk di bagian belakang Hotel Sanno hingga ke belakang Mapolsek Metro Penjaringan akan dilakukan dalam empat tahap. Heryanto memperkirakan penertiban kawasan tersebut akan memakan waktu lebih dari sebulan.[Kompas.com]

3 COMMENTS

  1. waduk di pluit selama ini tidak di jaga tidak ter-urus, padahal waduk ini berada ditempat yang strategis di kota jakarta, waduk pluit sangat luas dan bisa ditata dengan baik akan menjadi taman rekeasi sebagai objek wisata, BISA KITA LIHAT CONTOH di Desa Walahar Kec. Ciampel, Karawang TERDAPAT WADUK YANG DINAMAKAN BENDUNGAN WALAHAR dibangun 1925 oleh Belanda,waduk bendungan Walahar menjadi Objek Pariwisata Kota Karawang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here