Ahok.Org – Ada-ada saja hambatan Pemprov DKI untuk segera mempercapat pelaksanaan megaproyek transportasi massal berbasis rel atau mass rapid transit (MRT). Hambatan lainnya ternyata dengan munculnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 30 tahun 2012 tentang pinjaman daerah.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, dalam PP baru itu mewajibkan agar para stakeholder terkait membuat kesepakatan pengembalian utang kepada Japan International Cooperation Agency (JICA) yang telah berubah perbandingannya menjadi 49:51 untuk Pemprov DKI.
“Di PP itu mewajibkan untuk membuat loan agreement (persetujuan pinjaman) oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), namun sebelumnya harus mendapat revisi persetujuan dari DPRD dan Mendagri. Mendagri selanjutnya harus koordinasi dengan Menteri Keuangan,” kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Kamis (11/4/2013).
Sementara itu batas waktu yang telah ditentukan oleh Bappenas untuk mendapat rekomendasi dari Kemendagri adalah 5 April 2013 lalu. Basuki mengatakan, Pemprov DKI baru mengetahui terkait adanya PP tersebut yang mengharuskan pembuatan kesepakatan revisi perbandingan pengembalian pinjaman dari 42:58 menjadi 49:51.
“Proyek MRT ini kan sudah dari tahun 2007 disetujui. Tapi, DPRD setujunya juga angka lain, dulu kan masih 42:58, akhirnya dapatlah sekarang setelah negosiasi bersama Menko Perekonomian menjadi 49:51. Nah, harus diperbaharui lagi dari DPRD DKI. Cobalah untuk Kemendagri tak usah tunggu DPRD. Ya, dia simultan saja jalannya karena kami didesak waktu dan harus mengumumkan siapa pemenang tender,” kata Basuki.
Dana untuk mengembalikan pinjaman itu juga baru bisa cair setelah komitmen antara instansi-instansi itu sudah ada. Lebih lanjut untuk dapat mencairkan biaya MRT, harus mendapat persetujuan Bappenas. Terkait PP itu, Basuki mengatakan, direksi baru PT MRT Jakarta tidak mengetahui adanya peraturan yang mengikat tersebut. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, kata Basuki, juga mengira kalau kesepakatan perbandingan pengembalian pinjaman kepada JICA sudah final saat pertemuan Jokowi bersama Menko Perekonomian Hatta Radjasa beberapa waktu lalu.
“Jadi, memang terkendala di administrasinya,” ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, JICA telah menyetujui peminjaman dana sebesar Rp 15 triliun untuk proyek MRT di ruas Depok-Lebak Bulus sampai Sisingamangaraja dengan konsep jalan layang (luas 9,8 kilometer persegi) dan ruas Senayan sampai Bundaran Hotel Indonesia (HI) dibangun di bawah tanah dengan luas 5,9 kilometer persegi. Namun, belum ada persetujuan pinjaman untuk ruas berikutnya dari Bundaran HI ke Kampung Bandan (8,1 kilometer). Terakhir, Jokowi berencana mengajukan penambahan pinjaman pada JICA.[Kompas.com]
kalau bisa dipersulit untuk apa dipermudah
Pejabat yang sekarang pada ketar-ketir jika JB melaju terus,bakal membahayakan yang pada korupsi, jadi tidak heran jika bisa dipersulit untuk apa dipermudah.
maju terus jokowi ahok ..makin nampak siapa yang selama ini keranjingan….moga maju jadi presiden hingga akhirnya bisa balas dendam membersihkan orang orang yg menghalangi untuk kemaslahatan rakyat seperti sekarang ini
Ada ada aja ulah pejabat negara kita, mereka terlalu bertele tele, yang intinya pada mu minta jatah, PAYAH!!
Gimana indonesia mu cepat maju kalo kelakuan pejabatnya pada begitu, saling menjegal sana sini, yah beginilah nasibnya orang yang jujur di dalam pemerintahan, pasti banyak yang musuhin, tapi kalo orang yang bejat, alias tukang korupsi, malah banyak yang nemenin
Moment nya pas, mrk yg coba2 menghambat, dibuka saja, umumkan, jg dari partai mana. 2014 rakyat inginkan yg jujur, bersih, yg terbaik!
Terus kalo masih coba2 berulah, rakyat waras siap turun membela pak Gub dan pak Wagub, mengawal program yg pro rakyat!
Enyahlah koruptor!!! Nyingkir!!
uda pak… BATALKAN SAJA. cari investor saja. atau buat monorel aja. lbh murah pula.
sy sgt setuju.cari aja investor asalkan org kita sdri.kenapa kita tdk menggunakan dan bangga dgn produk kita sdri seperti monorail buatan tambun bekasi itu..?.atau PT.INKA.Trus kita buat sentuhan yg canggih dan nyaman.kan lbh murah.
Bapak Jokowi dan Bapak Basuki ibarat perawan di sarang PENYAMUN. Manut diperkosa ga manut disiksa sampai binasa. Susah memang membangun bangsa yg isinya hanya birokrat2 lebay. Semangat pak Jokowi dan pak Ahok…!!
🙂 perumpamaan nya, spt adegan film indonesia… hahaha….
ternyata biangkeroknya tetep Kemendagri +Bapenas+DPRD….semuanya klop ternyata birokrat pemerintah pusat dan wakil partai yg menyusahkan rakyatnya sendiri…sungguh bedebah!!!!Sammpai kiamat juga ga bakal hilang nech korupsi…birokrasi berbelit-belit sengaja dibikin kusut peraturan, perijinan, sampai bayar hutangpun yg menentukan pemerintah pusat dan DPRD…
sudahlah pak.buat apa minjam ke negara lain toh hanya kita di bebani hutang.minjam aja ke daerah2,propinsi kita banyak dan kaya2.Lakukan arisan berantai untuk pembangunan.setelah membangun proyek jakarta,selanjutnya provinsi mana lg yg proyeknya akan kt bangun ?sehingga bukan hanya jakarta yg maju daerah lain jg maju.sy rs itu adil.dari pada bapak di usik oleh tikus2 rakyat.