Layanan Air Bersih Buruk, Basuki Peringatkan Suez Environment

11
397

Ahok.Org- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, ada tiga poin yang merugikan Pemerintah Provinsi DKI terkait kontrak kerja sama PT PAM Jaya dengan Suez Environment selaku pemilik 51 persen saham PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja). Ia mengancam akan memutus kontrak jika Suez Environment tak menunjukkan inisiatif untuk mengatasi hal ini.

Tiga poin yang merugikan Pemprov DKI itu adalah tingginya tingkat internal rate of return (IRR) atau pengembalian investasi Palyja sebesar 22 persen, kebocoran air hingga 42-45 persen, dan biaya sambungan pipa yang mencapai Rp 1 juta. Menanggapi hal itu, Basuki memberikan tiga opsi kepada Suez Environment untuk memperbaiki kontrak dan kinerjanya.

Pada opsi pertama, Basuki akan meminta Suez melakukan penyeimbangan atau rebalancing kontrak dengan PAM Jaya. “Kalau dia tidak mau, saya bisa tempuh opsi kedua dengan membawa masalah ini ke arbitrase Singapura. Atau opsi ketiga, saya usir kamu,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (19/4/2013).

Suez Environment perlu melakukan rebalancing untuk dapat menurunkan IRR dari 22 persen ke batas normal, yaitu sekitar 14-15 persen. Dengan IRR sebesar itu, Pemprov DKI harus membayar hingga Rp 10 triliun kepada Suez Environment.

Mengenai biaya sambungan pipa yang mencapai jutaan rupiah dan kebocoran air yang belum juga tertangani, hal itu semakin meyakinkan Basuki untuk memutuskan kontrak dengan Suez. Kontrak itu semestinya baru akan selesai pada tahun 2025.

“Gila aja, mana ada bisnis joint kayak begitu? Rugi, ya, rugi bareng dong! Coba cari di mana di dunia ada bisnis kayak gitu. Itu yang bikin saya kesal gitu loh. Kebocoran airnya saja sampai 45 persen,” kata Basuki.

Pria yang akrab disapa Ahok itu menegaskan bahwa tiga opsi itu menjadi suatu penegasan kepada Suez Environment bahwa Pemprov DKI menginginkan kedua pihak melakukan penyeimbangan kontrak. Hal itu harus dilakukan karena perusahaan asal Filipina, Manila Water, telah menawar 51 persen saham Palyja. “Dengan adanya opsi ini, minimal pihak Suez jadi tahu kalau saya ini serius,” ujarnya.[Kompas.com]

Terkait:

11 COMMENTS

  1. Bagus pak Ahok!
    Suez itu prusahaan neg mana ya? Spore kah? Kebocoran sebesar itu? Apa jgn2 bocor nya masuk ke tanker, untuk dibawa kesana? Mrk kan kesulitan air tawar.
    Kontrak krj hasil kebobrokan pejabat2 busuk masa lalu tuh…sampe 2025 pula, 10 triliun? What a fools….
    Negara ini, spt dihisap lintah2 ya, mengerikan….

    • suez dari perancis. UUD 45 pasal 33 ayat 3 berbunyi “Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”. Tapi kenapa skrg air kita harus bayarnya ke perusahaan asing ?

  2. tendang aje pade jokowi ahok dari pada ane geram membacanya ampe ni tembok gua terjang padahl ini tembok kagak salah tapi ane gram membacanya emosi gitu

  3. Putusin aja tuh kontrak dengan perusahaan Suez Environment….trus minta KPK audit tuh perusahaan biar ketahuan biang keroknya siapa yang merugikan rakyat…INvestasi apa yang sudah mereka lakukan ? Pipa yang digunakan sebagian besar masih pipa PAM JAYA yang lama kok Berani-beraninya minta harga air PAM dinaikin….kenapa harus bayar IRR segitu mahal….TOLOL aja kita mau bayar …kualitas air PAM juga kadang jelek kok…itupun tidak bisa kita tuntut balik ke mereka karena Lembaga Konsumen kita impoten…ndak tau kerjanya apaan tuh Lembaga…kalau diluar negri, habis bisa bangkrut mereka di tuntut warga…SAlam…Go…JB

  4. sekrg PAM Jaya, nantikan berikutnya.
    Sumber kekayaan alam, harus dikuasai negara, digunakan sebesar2 nya untuk rakyat.
    Sikat habis semua penyimpangan2!!!!!!
    Jangan menjual negara ini! Kelola dengan kerjasama yg menguntungkan rakyat sebesar2nya!
    Maju terus duo JB!

  5. kebocoran air yg mencapai 45% sangat tidak bisa ditoleransi. sedangkan PALYJA selalu mengeluh perusahaannya rugi dan utk mengurangi kerugian ini selalu masyarakat yg dibebankan dengan cara menaikkan tarif air minum. sehingga tidak heran banyak masyarakat yg menggunakan air bor/sumur untuk memenuhi kebutuhan air. cost pengelolahan air PDAM itu brp sih ya per m3nya kalo dihitung mungkin tarifnya masih harus dikaji ulang karena masih mahal. Trus kalo untuk penggantian pipa air minum juga susah banget padahal kan sekarang ini sudah seharusnya pipa besi diganti dengan pipa HDPE/karet yg seharusnya memang digratiskan karena kewajiban dari PDAM. dan kerjasama kok rugi gak mau nanggung wah gak adil donk ya. setuju pak ahok ditinjau ulang kerjasamanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here