Ahok.Org – Megaproyek mass rapid transit (MRT) yang diperkirakan menghabiskan dana triliunan rupiah diluncurkan dengan sangat sederhana, Kamis (2/5/2013) sore. Tidak ada pesta, tidak ada dekorasi serbamewah.
Acara peluncuran pembangunan MRT itu dilakukan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Seluruh jajaran komisaris dan direksi PT MRT Jakarta serta Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta hadir dalam peluncuran tersebut. Selebihnya tidak ada undangan lain di acara itu.
Bertempat di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, acara peluncuran hanya digelar di atas sebuah panggung dadakan berukuran 5 meter x 3 meter dan tinggi 50 sentimeter. Sehelai spanduk berukuran sedang bertuliskan “MRT Jakarta Dimulai” menjadi latar belakang panggung itu. Air mancur Bundaran HI menjadi penghias di belakang panggung.
Acara peluncuran dimulai pukul 17.00, dengan ditandai pembacaan doa dan ditabuhnya sebuah gong oleh Jokowi. Jokowi hanya memberikan penjelasan atas konsep MRT yang dicetak pada selembar kertas.
Acara berlangsung sekitar 30 menit tanpa ada sambutan dan perayaan khusus. Warga yang menyaksikan acara peluncuran itu juga tidak banyak. Arus lalu lintas sempat ditutup sementara waktu, tetapi tidak terjadi kemacetan parah.
“Yang penting itu pembangunannya, peluncurannya biasa saja enggak apa-apa,” kata Jokowi seusai meluncurkan pembangunan MRT di lokasi tersebut, Kamis (2/5/2013).
Hadir dalam acara itu Komisaris Utama PT MRT Jakarta Erry Riyana Hardjapamekas, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Sarwo Handayani, Penasihat Wakil Gubernur DKI Jakarta Krisbiantara. Hadir pula Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Bustami, Direktur Konstruksi M Nasir, Direktur Operasi dan Pemeliharaan Albert Farah, serta Direktur Keuangan Tuhiyat. Demikian pula Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono.
Pembangunan MRT akan dilakukan dalam tiga paket. Adapun pembangunannya akan dilakukan oleh kontraktor pemenang tender, yakni Wijaya Karya dan Shimizu, lalu Jaya Konstruksi dan Obayashi. Selanjutnya adalah Hutama Karya dan Sumitomo Mitsui Construction Company. Dari Lebak Bulus sampai Bundaran HI, jalur MRT akan terpasang sepanjang 15,7 kilometer. Untuk anggarannya, diprediksi akan menghabiskan dana sebesar 125 miliar yen.[Kompas.com]
Terkait: Ini Gaya Sederhana Jokowi Saat Peluncuran Proyek MRT di Bundaran HI
Video Terkait:
Proyek besar, dibuka ala Stand Up Comedy
.
# Selera humor Jokowi gila juga yah…. #
.
sakmadya upacara pambuka
krenteg, karep, upadi iku kang utama
ambeg parama arta mring nagara
mugi slamet sedaya nganti paripurna
marga 24 tahun ditunggu ora teka-teka
….
he3x guyon parikeno
Wah..ini bener-bener J A “diteken abis” sama big-boss..Sudah jelas MRT Project tidak akan dapat mengatasi kemacetan di Jakarta..apalagi biayanya “gila abis”..
Mengapa ngga bangun jalan layan untuk Busway aja..jauh lebih murah..dan jelas/mudah maintenance nya..
Bangun terowongan dibawah tanah..hanya untuk “kereta” mengatasi kemacetan..bener-bener mimpi
Jangan salah: Jika Inggris-Singapore_ dan banyak negara-negara lain membangun jaringan transportasi dibawah tanah, karena ada tujuan kedua yang sebagian orang tidak sadar-diantaranya adalah Nuclear War !..perhatikan MRT /Underground dinegara tsb..banyak tersedia ruang “tunggu” yang luas dengan fasilitasnya..semua persiapan untuk perang..bukan hanya transportasi karena itu kedalamannya bisa mencapai 100 meter dibawah tanah ..
JAKARTA ? he..he..percaya deh..ngabisin duit aja buat MRT..belum lagi perawatnnya..kalau banjir ? kalau “banyak yg ngumpet”..MRT hanya project titipan ngga jelas..apalagi jika tiketnya mahal (diatas 10rb rupiah..) Oopss siapa yang mau naik..
Mass Transportation selain kenyamanan harus mur-mer..bandingkan dengan SIngapore dimana gaji minimal S$1500 tariff MRT hanya S$0,8 point to point bahkan dari Changi Airport ke City Hall..hanya S$2,15..atau sekitar 20rb rupiah..
JADI KALAU BOLEH..(masih bisa ngga ya) DIBATALIN AJA..mendingan terusin Busway tetapi lewat jalan layang jadi TIDAK TERGANGGU oleh kemacetan-traffic light, dst dan jam tibanya bisa diprediksi..karena jalurnya seperti kereta api !!
Ayo p Jokowi- p Ahok di pikir ulang !
Mas moti jgn protes aja deh tmbh byk alternatif angkutan umum lbh ctp mengurai kemacetan busway aja ga akan sanggup mengurai smuanya lah… Bisa busway mengangkut 2-3jt org seharii kalo ga dibantu mrt dan monorel
sepertinya angkot dan sepeda motor itu biang macet, kapan ya kira2 ditertibkan?
Pak Jokowi & Koh Ahok YTH.
sambil menunggu moda transportasi lain jadi, bisakah TransJakarta Busway dioptimisasi? Kebutuhan utama pengguna TJ adalah waktu tempuh dan waktu tunggu yang konsisten. Hal ini tidak akan bisa terjadi jika jalur busway belum steril. Maka hal yang perlu dilakukan adalah mensterilkan jalur busway dengan:
1. Tutup putaran/u turn pada jalur busway. Kendaran lain hanya boleh memutar di lampu merah. (Putaran ini bisa dibuat menjadi tempat berhenti TJ dalam kondisi darurat)
2. Seluruh jalur busway dipagari tinggi (seperti di mampang/cempaka putih). Beri selang beberapa ratus meter dengan pagar berupa rantai besi yang bisa dibuka petugas TJ dalam kondisi darurat. Dengan demikian kebutuhan petugas/polisi hanya perlu di setiap lampu merah (pastikan tidak ada kendaraan lain yg masuk jalur busway. Lakukan di awal lorong, bukan diakhir lorong).
Dengan sterilnya jalur busway, maka waktu tempuh akan menjadi konsisten. Misal: koridor 10 yang sehari-hari saya naiki, dari PGC Cililitan -> Tanjung Priuk akan memiliki waktu tempuh 60 menit.
Untuk menjaga waktu tunggu menjadi, misal, 3 menit sekali, maka dibutuhkan armada bus sebanyak (60/3)=20 bus TJ. Siapkan 3 bus cadangan untuk rotasi pengisian bahan bakar, dan 2 bus cadangan untuk kondisi darurat. Demikian pula sebaliknya arah Tanjung Priuk -> PGC = 25 bus. Jadi total bus untuk Koridor 10 dengan waktu tempuh 60 menit & waktu tunggu 3 menit sekali adalah 50 bus.
Semoga TransJakarta Busway bisa menjadi pilihan moda transportasi masyarakat, sambil menanti moda lainnya siap.
Salam hormat.