Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama sudah tahu sejak menjadi anggota Komisi II DPR RI, e-KTP akan menimbulkan masalah.
Proyek e-KTP milik pemerintah pusat telah mengecewakan warga, menyusul surat edaran Mendagri yang meminta warga tidak terlalu sering memfotocopy e-KTP, karena akan merusak chip penyimpan data di e-KTP, sehingga tidak bisa dibaca komputer.
Ahok, demikian ia biasa disapa, menilai e-KTP sebagai pemborosan uang rakyat. “Menghabiskan anggaran triliunan tetapi minim manfaatnya,” ujarnya di Balai Kota, Jakarta, Selasa (7/5).
Ia mengaku telah mengajukan protes untuk tidak membuat e-KTP. Tetapi protesnya tidak pernah didengar. Padahal, Ahok telah mengajukan saran dengan membuat KTP seperti ATM yang dimiliki mahasiswa, dimana dapat memanfaatkan bank di setiap daerah. Selain menjadi kartu identitas diri, KTP tersebut dapat dijadikan ATIM untuk mengambil uang. “Setiap daerah pasti memiliki bank pembangunan daerah yang bisa dimanfaatkan,” ujarnya.
Masalah kekhawatiran syarat dan aturan, bank dimanapun memiliki aturan yang ketat untuk mengeluarkan ATM. Terkait pengeluaran KTP ganda, pemerintah dapat menggabungkan NPWP. “Mana ada orang yang mau memiliki NPWP ganda, malas orang bayar pajak double,” tuturnya.[Republika.co.id]
Darimana ceritanya chio e-KTP bisa rusak gara-gara fotocopy….????
Comment menteri gak ilmiah banget sih…..
Pemberitahuan selalu datang terlambat.
Saya khawatir tahun depan pak menteri kasih pemberitahuan lagi :
– e-KTP tidak boleh dimasukkan ke dompet
– e-KTP tidak boleh disimpan berdempetan dengan SIM
– e-KTP tidak boleh kena air
– e-KTP tidak boleh diletakkan dekat barang elektronik
.
# Sebel #
.
E ktp tak boleh kena kringat.
E ktp tak boleh dibawa ke mesjid
Macam mana mau nandingi malaysia.
Buat e ktp aja salah2 sdngkan malaysia jauh lebih hebat id cardnya, mulai utk bayar parkir, tol,bayar uang anak skolah dll…weleh…weleh..pusing
tp kabarnya e-ktp yg sekarang belum ada chip nya itu bener ga?
sorry oot, mw lapor ini ada blog penipuan mengatasnamakan pak jokowi sebagai penanggung jawab http://www.promo-3.blogspot.com/
Nunggunya lamaaaa, E-ktp hasilnya malah buram. Gatau deh mesin cetaknya kaya apa
yah…bginilah e ktp mmang dr awal fokusx ke proyek nasional, manfaatx jadi no.2 & yg pling bertanggung jwb, yah..mendagri, rakyat masi ingat diawal, bliau berjanji akan Mundur jk gagal dlm proyek ini, smoga sj ntar ga kluar jurus ngelesx dgn dalih yg macam2 lgi…
sangat setuju ide ahok e-ktp sama dengan ATM,sementara e-ktp mendagri belum jadi jokowi ahok sebaiknya wajibkan semua penduduk DKI yg sdh 17 keatas wajib punya rekening-ATM bank DKI,agar data penduduk DKI terdata dengan baik.Bravo JB
Mendagri nya harus ganti roy suryo baru E-KTP beres. Menurut saya sudah ga jaman pake KTP. ud jaman online begini, cukup bikin database kependudukan saja. nti polisi atau pemda yg mau cek tinggal bawa 1 android untuk cek ke absahan via kornea mata atau sidik jari. langsung data penduduknya keluar. kalau polisi bisa lgs lihat data kriminal, pernah masuk penjara, atau pernah di tilang dimana saja kapan saja. lgs terlihat di android. kalau di bank lgs bisa lihat punya utang dimana saja. petugas pajak bisa lihat assetnya apa aja, ada nungak pajak apa tidak. jadi ga perlu fisikal card yg rawan manipulasi. dari data itu baru bisa bikin tabungan atau kredit bank, bisa bikin passport keluar negeri.
ane punya udh dapat berupa kartu plastik ada hologram di belakang, nta itu ada chip atau kagak? yg herannya, istri belum dapat, padahal rekam datanya sama2…katanya msih proses…cape deh.
keluarga ane satu Kartu Keluarga, pas mo ngambil e-ktp nya malah 3 anggota keluarga berlainan tempat tinggalnya 🙂 dan sudah 4 bln bln ada hasilnya , katanya tinggal diganti, katanya setiap kecamatan/kelurahan ada alatnya dan ada kartunya :), dibawa lari tuyul atau jin x yah
Sama saja dengan Listrik pake pulsa, yg bikin repot mesti beli pulsa di kantor pos lalu masukkan kode ke kwh meternya, kenapa pake sistim yg jadul nggak serba otomatis dan online. Ini menghabiskan anggaran saja, karena pasti akan diganti lagi, bayangkan kalau seluruh Indonesia, pasti nilainya Triyunan uang terbuang percuma.
Ide Waguplah oke, tapi kalo saat itu diterima maka tempat itu tidak “basah” sehingga di tolak,coba kalo yang sekarang projek E-KTP ada auditnya… akan kelihatan apakah projek itu bersih atau sebaliknya….Toh menterinya akan purna tugas jadi tahun depan ……wkwkwk
percuma pak basuki… capek sama pemerintah… banyak aturan yg gak jelas… gak perna sadar…