Ahok.Org – Pengerukan di Waduk Pluit masih berlangsung. Kali ini, waduk seluas 80 hektar itu dikeruk lagi untuk membangun instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
“Itu mau dikeruk lagi buat IPAL. Pengeluaran air limbah BKT dan BKB, yang tengah kan ke Waduk Pluit harusnya semuanya waktu dibuang ke laut udah mesti bagus kan. Kita juga masih kekurangan sumber air. Coba bayangin kalau dinormalisasi,” kata Ahok.
Hal ini disampaikan Ahok di Gedung Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (20/1/2013).
Ahok menegaskan pengerukan itu bukan untuk membangun kafe. Bangunan yang masih bertahan di Waduk Pluit itu juga segera dibongkar.
“Kalau mau buat restoran di tengah waduk sih boleh saja. Biar buat seperti taman bermain, rekreasi. Dulu saja bisa dipakai kok. Kayak dulu taman unggas, bagus kan. Lama-lama yang nungguin unggas bikin rumah, bikin toko, itu awalnya,” ujar Ahok.
Menurut Ahok, sebaiknya tidak perlu ada lagi taman unggas di sekitar Waduk Pluit.
“Ditempatin orang dan beranak pinak jadi rumah. Pemerintah itu salah, bangunan boleh saja toilet, rumah tenang. Awalnya dulu itu, terkadang organisasi juga minta ini itu jadinya menguasai,” kata Ahok yang mengenakan seragam Korpri ini.[Detikcom]
Sebaiknya Pak Ahok lebih tenang. Kita menghargai kerja Anda berdua, namun kalau untuk masalah Pluit saja sudah lebih dari seminggu ribut ribut dan sering mengeluarkan pernyataan pernyataan yang bombastis yang kurang perlu, saya takut. Masyarakat akan menilai Pak Ahok hanya mencari ketenaran. Dan ini akan menjadi bom waktu bagi duet Gubernur dan Wagub
seharusnya penanganan limbah untuk kehidupan harus sejalan dengan pengembangan kota, maju terus JOKOHOK wujudkan indonesia b
saya sendiri selalu melihat berita tentang ini pak. Pak saya tahu cara berpikir bapak sanagt Kritis tetapi jika kekritisan itu tidak dibarengi kesantunan biasanya menjadi cerat bagi kita, mungin pak harus sedikit santun pak. tetapi saya tidak berpikir cara bapak salah, karena orang diwaduk sudah kelewatan buat saya layak dan patut bapak berkata seperti itu, tetapi bagian kalimat saya di atas patut dipertimbangkan untuk hal yang lain.