Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, menilai ada tiga permasalahan yang menyebabkan sistem Kartu Jakarta Sehat (KJS) tidak berjalan dengan maksimal. Belajar dari pengalaman itu, ke depan pihaknya akan melakukan pembenahan sehingga layanan ini bisa tetap dimanfaatkan masyarakat.
Ketiga permasalahan tersebut yakni, rumah sakit swasta dianggap terlalu mengambil keuntungan atau profit oriented. Kedua, premi sebesar Rp 23 ribu yang dibayarkan dirasa masih kurang. Sebab, sebelum sistem ini dijalankan biaya tidak bisa dikendalikan karena tidak adanya manajemen kontrol yang baik.
Kemudian permasalahan terakhir yakni, penggunaan sistem Indonesian Case Basic Groups (INA CBG`s), di mana obat yang digunakan juga diatur. “Ketiga dari sistem INA CBG`s memang yang kita pakai. Kalau dulu, orang mau pakai obat apapun bisa diputuskan sendiri. Sekarang semuanya diatur dengan sistem,” kata Jokowi, di Balaikota DKI Jakarta, Senin (20/5).
Dengan adanya kendala tersebut, Jokowi akan berpikir ulang mengenai kenaikan biaya premi yang akan dibayarkan. Mengingat untuk menambah premi berkaitan dengan APBD, sehingga harus berkoordinasi dengan DPRD DKI Jakarta. “Baru hitung-hitungan, kalau premi dinaikkan berarti kita harus menambah APBD,” ujarnya.
Kendati demikian, ia mengaku tidak ingin membebani APBD dengan permasalahan-permasalahan yang ada. Melainkan, dirinya ingin membenahi sistem yang ada. “Kita juga tidak mau setiap masalah naikin anggaran. Kita juga mau memperbaiki sistem-sistem yang sudah lama dan memang sudah dibenahi. Tapi ini bukan pada sistemnya melainkan pada ketiga permasalahan tadi itu,” jelasnya.
Seperti diketahui, sebanyak 16 rumah sakit mengundurkan diri dari program KJS. Ke-16 rumah sakit merasa keberatan untuk menjalankan program KJS, karena membludaknya pasien, sementara premi yang dibayarkan sangat minim.[Beritajakarta.com]
seberat apapun masalahnya KJS harus tetap eksis…banyak keluarga sakit tidak mampu bayar tertolong,solusinya tetep KJS…
herannya banyak yg seneng liat KJS gagal, dan lihat orang ga mampu pada sakit…kemiskinan dan kebodohan membuat warga banyak disetir dan diprovokasi politisi pecundang!!!
Kasihan pak jokowi. Saya kasih solusi Bpk Jokowi harus nyalonkan jd presiden aja supaya lebih mudah ngatur2 KJS dan segala macam rakyat Indonesia semua pasti akan mendukung anda Pak………..!!!!!!!!!
Saya Yakin semua ada solusinya pada akhirnya yang penting warga mau bersabar, RS mau bekerja sama,dan Politikus yang tidak bisa membantu tidak perlu banyak bacot (kalo tidak ngomong juga gak ada yang nganggap politikus busuk itu bisu)
Masalahnya para dokter dan pihak RS tidak bisa mendapatkan KOMISI dari “obat” jika mengikuti program KJS….!!
Karena obat sudah ditentukan, maka tidak akan ada KOMISI dari Pabrik Obat (yang jumlahnya cukup menggiurkan)
Kalo boleh saran untuk mengatasi masalah masyarakat yang terserang penyakit ;
1. Adakan aksi kebersihan setiap hari/ 1 minggu 3x di rumah dan lingkungan. Penyakit datang mayoritas dari kondisi kotor dan lembab.dengan demikian rakyat yang sakit akan berkurang
2. hapus seluruh subsidi BBM, dan alihkan subsidi BBM ke Kartu Sehat/Kartu Pintar dan rumah susun untuk warga serta pemberian fasilitas untuk bedagang bagi warga miskin.karena subsidi bbm sangat basar dan tidak tepat sasaran yang mayoritas dinikmati oleh orang yang mampu.Kalau tidak sanggup beli bensin untuk motor/mobil… ya naik kendaraan umum saja,jual mobilnya ganti motor… toh macet jadi berkurang…
3. kalo ribut soal BBM mahal, saya pikir harga bbm murah bukan solusi yang baik untuk kesejahteraan masyarakat. BBM mayoritas digunakan untuk operasional usaha yang nantinya dibebankan ke produk/jasa yang dijual. ini akan bergulir dengan sendirinya, dan beradaptasi…
@pak jokowi: harusnya diperinci sosialisasi ttg KJS.
warga jakarta hanya berpikir KJS adalah “kartu dewa” yg meng-gratiskan segalanya.
mohon dikaji ulang mengenai cost nya.
mohon subsidi BBM premium di wilayah DKI dicabut. premium dinaikkan s/d 6000/Lt.
subsidi premium tsb bisa dialihkan ke biaya kesehatan dan transportasi umum.
kemudian penerima KJS tidak hanya diberikan CUMA-CUMA. setiap penerima KJS hendaknya diberikan/didaftarkan juga NPWP-nya. minimal di kartu tsb tertera nomor NPWP nya.
supaya tidak ada lagi penerima subsidi KJS dari golongan menengah keatas.
selamat malam Pa Ahok, sebelumnya terima kasih banyak atas program KJS yg Bapak & Pa Jokowi canangkan. Program tersebut sangat berguna bagi masyarakat banyak. kalau boleh saya usul sebagai warga DKI untuk memecahkan masalah tarif KJS yg dianggap terlalu murah, kenapa Bapak tidak kerahkan tenaga Farmasis terutama Apoteker yg bernaung di bawah Dinas Kesehatan DKI untuk membuatkan Formula/Acuan pemberian obat-obatan & Alkes yg bisa diberikan kepada Pasien KJS guna menekan biaya pengobatan & juga mengurangi banyaknya titipan obat-obatan dari Pabrik Farmasi kepada Dokter-Dokter di RS tersebut.
Setuju banget @kum dewi w. Ssi, Apt. Mhn smkn banyak expert yg berkompeten mendukung program-2 JB, mis. spt ikatan tenaga farmasi, dan expertis-2 lainnya. Kita buat pemerataan kesejahteraan bagi masyarakat agar semakin kecil jurang kemiskinan setidaknya di wilayah DKI dan NKRI umumnya. Kita dukung petinggi-2 yg pro keadilan bagi seluruh rakyat yg dipimpinnya. Maju terus pak Jokowi dan Ko Ahok…berpikir kritis dan tetap populis dan agamis. Saya juga siap mendukung program pendidikan yg bapak-2 canangkan. Usaha dari Tim kami (SmartEdu) sbg penemu/pencipta suatu sistim akademik, bukan mengedepankan profit tetapi mutu pendidikan dan sistim akademik (online) yg memudahkan dunia pengajaran termasuk relasi antara pihak sekolah, siswa dengan orangtua secara online. Silahkan bapak-2 simak web kami di http://www.suryasistem.com atau email ke : support@suryasistem.com, Semoga bapak-2 semakin bisa melayani orang banyak dengan Rahmat dan Berkat dari Tuhan. Salam : Sang Pelayan (The Servant).