BTP: Polemik KJS Terlalu Dipolitisasi

22
472

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) merasa polemik sistem pembayaran Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang sempat membuat beberapa rumah sakit swasta di Jakarta ingin mundur, terlalu dibesar-besarkan. Bahkan menurutnya ada indikasi masalah tersebut terkesan dipolitisasi oleh sejumlah anggota DPRD DKI.

“Kayaknya iya ya (dipolitisasi). Ini belum dua bulan sudah ribut,” ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (24/5/2013).

Ahok menilai beberapa anggota DPRD DKI terlalu dini mengkritisi program unggulan Jokowi-Ahok tersebut. Padahal, lanjut Ahok, sikap beberapa anggota legislator Kebon Sirih tersebut diakui oleh Wakil Ketua DPRD, Triwisaksana (Sani) sudah berlebihan.

“Ini kayaknya sudah nungguin kapan nih, kan udah ada dua rumah sakit yang menyatakan mundur, kayaknya langsung hajar, iya kan? Kecepatan hajarnya. Itu Pak Sani wakil ketua saja sudah bilang, sudah berlebihan kan sampai lakuin kayak gitu,” jelas Ahok.

Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa anggota DPRD menyatakan akan menggunakan hak interpelasinya kepada Jokowi-Ahok. Anggota DPRD tersebut menilai Jokowi belum bisa menuntaskan masalah kekisruhan 16 rumah sakit terkait sistem pembayaran Kartu Jakarta Sehat (KJS).

Anggota Komisi E, bidang Kesejahteraan Masyarakat (Kesra), Fraksi Partai Golkar DPRD DKI, Asyraf Ali mengaku sudah ada 30 (info terakhir 32) anggota DPRD yang menandatangani hak interpelasi terhadap Jokowi.

“Ini akan menjadi preseden buruk bagi gubernur jika hak interpelasi dipakai,” ujar Asyraf saat rapat dengar pendapat bersama 16 rumah sakit di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (23/5) kemarin.[Detikcom]

22 COMMENTS

  1. Pak Ahok. itu daftar nama2 anggota DPRD DKI Jakarta yg ikut menandatangani hak interpelasi tolong dipublikasi disini ya pak lengkap dg asal parpol-nya. jd nanti wktu pemilu, kita akan mikir 1 juta kali utk milih parpol tsb. palagi individu2nya utk tdk kepilih lagi. bagus deh mrka2 sgra ttd. jd kita rakyat mudah ciduk mrka hehehee….

  2. Inilah beberapa nama yg bertandatangan utk hak interplasi:

    Fraksi Partai Demokrat:

    1.Aliman Aat.
    2.Sandy.
    3.Taufiqurrahman.
    4.Achmad Husein Alayidrus.
    5.Siti Sofiah.
    6.Nawawi.
    7.Agung Haryono.
    8.Mujiyono.
    9.Lucky P Sastrawiria.
    10.Neneng Hasanah.
    11.Abdul Muthalib Shihab.

    Fraksi PAN-PKB:

    12.Hidayat AR Yasin.
    13.Mochamad Asyari.

    Fraksi Hanura-PDS:
    14.Rukun Santosa.

    • Banyak orang Indonesia keturunan Arab yang baik dan berjiwa nasionalis kok. Yang guoblok adalah kita2 sendiri yang tidak bisa membedakan antara Arab dan Islam, seolah olah kalau sudah berbau Arab pasti Islami. Arab tidan identik dengan Islam bro. Pemilu mendatang kita harus lebih kritis dalam memilih, sebagian besar anggauta DPRD DKI yg ada sekarang ini harus kita singkirkan. Salam Jakarta Baru. Selamat bekerja Bung Jokowi-Ahok.

  3. Santai Aja Bpk Ahok…rakyat jga udah cerdas menilai kpemimpinan Bpk JokoHok, yg putih bersih luar dlm, dgn mahluk di dprd yg beskostum, terbungkus o/pakaian2 yg wah, gaya hidup yg bak pengusaha & celebrity, pandai bertutur manis mendayu2 layakx penjual obat di pinggir jlan, kenyataan isi dalamx, pikiran & hatix sangatlah busuk!!!

  4. Bpk Ahok lawanlah anggota DPRD dgn kalimat yg sderhana, “program yg kami jalankan semata2 smua u/ksejahteraan warga/rakyat dlm bingkai keadilan sosial bagi sluruh warga DKI, tanpa ada sdikit pun kpentingan, kbencian trhadap diri kami,klompok (partai)tertentu.
    Biarlah rakyat smua yg mnilai apa yg sudah & akan kami lakukan kedpanx”

  5. Dalam merubah wajah jakarta menjadi baru memang tidak mudah pak! tantangannya semakin besar. Terutama di dunia politik ini, kotor semua! untuk pak Gubernur dan Pak Wagub saran saja, diadakannya pendidikan politik untuk rakyat-rakyat kecil saat ini. supaya rakyat bener-bener tau situasi yang terjadi di jakarta, bukan karena omongan orang2 politik yang mendatangi mereka seraya memberi “amplop” menjadikan rakyat yang tidak mengerti apa-apa sebagai alat politik kotor mereka. selama ini kaum intelek tidak sebanding jumlahnya dengan rakyat miskin yang kurang berintelek. perbandingan yang besar ini kerap di manfaatkan politisi politisi kotor untuk mempengaruhi rakyat kecil tadi. Saya rasa dengan seringnya pak Gub dan pak Wagub muncul di media rakyat kecil semakin mengerti mana yang benar dan mana yang salah. Gebrakan bapak membuat mata rakya di negeri ini terbuka. Terima kasih sudah menjadi inspirasi banyak orang termasuk saya. Salam Jakarta Baru! Dashyat!

    • Setuju dg Pak Ricky, dan semakin komplotan DPRD itu memojokan Pak Jokowi/Ahok, maka rakyat akan makin muak dengan para anggota DPRD itu, karena rakyat (termasuk saya) sdh bisa melihat bahwa program2 yg selama ini dilaksanakan sudah benar dan sangat bermanfaat unt rakyat.

  6. Wakil Rakyat tidak memihak ke rakyat yang seharusnya diwakili dia… harusnya kalau KJS memang bisa lebih membantu rakyat kecil untuk mendapatkan akses pengobatan, harusnya mereka yang notabene wakil rakyatlah yang lebih ngotot membantu pemda DKI agar KJS bisa efektif berlaku diseluruh RS di DKI Jakarta… yang terjadi sebaliknya, karena pemda DKI “terlalu bersih” dan tidak bisa diajak kongkalikong, makanya mereka mau makzulin bapak-bapak berdua… Itu cuma alasan aja Pak, mereka maunya Bapak2 berdua bisa diajak kongkalingkong, kalau ngak bisa di makzulin, trus ganti yang bisa diajak speerti itu… Kebaca dah maunya apa tuh wakil rakyat… Jangan takut Pak, nanti pemilu kita akan singkirin tuh orang-orang yang tidak memihak ke rakyat…Salam.. Go..JB

    • Keluarga dari anggota DPRD kalau sakit bisa gratis pakai jamkesda dengan power yang dimiliki untuk memaksa, sekarang harus lewat puskesmas, malu dong !

      huahahahahaha…………..wkwkwkwkwk

  7. DPRD yang benar harusnya mendukung program yang memang Pro Rakyat, mengevaluasi hasil kerja, mengawasi program, memberikan saran dan kritik secara sistematis, bantu memperbaiki yang kurang tepat.. BUKAN malahan menunjukkan sikap MENJATUHKAN..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here