Ahok.Org – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan kuota penyerapan peserta Kartu Jakarta Sehat (KJS) sebesar 4,7 juta.
Kini bersama PT Askes, Pemprov DKI telah menjaring 2,3 juta orang peserta KJS.
Direktur Pelayanan PT Askes Fajriadinur, Selasa (28/5/2013), mengatakan, besarnya kuota itu ditetapkan Pemprov DKI berdasarkan jumlah warga miskin dan rentan miskin di Jakarta.
Dengan demikian, tak hanya warga miskin dan tak mampu yang dijaring, tetapi juga warga yang berpenghasilan baik tetapi tak mampu membiayai pengobatan dalam jumlah besar.
“Misal, orang dengan gaji Rp 3 juta sampai Rp 4 juta itu, kan, sebetulnya mampu. Tetapi, ketika dia dihadapi penyakit jantung dan harus operasi dengan biaya cukup besar, itu kan dia tak mampu membiayainya. Maka dia bisa gunakan KJS,” katanya.
Hingga saat ini, lanjut Fajriadinur, dari 2,3 juta orang yang terekam baru 1,7 juta orang yang diberikan kartu KJS.
Sisanya yang belum diberikan kartu KJS tetap dapat dilayani sebagai peserta KJS di setiap puskesmas dan rumah sakit.
Untuk itu, pemerintah mempersilakan warga Jakarta yang miskin dan rentan miskin untuk mendaftarkan diri sebagai KJS dengan melampirkan kartu keluarga dan KTP.
Dengan pengolahan data berada di PT Askes, kata Fajriadinur, pengelolaan KJS akan menggunakan program Indonesia Case Based Groups (Ina-CBGs) yang telah digunakan untuk Jamkesmas.
Data kepesertaan dan biaya pelayanan kesehatannya terekam di program itu dan dapat diakses secara langsung di puskesmas dan rumah sakit rujukan.
Total saat ini ada 89 rumah sakit di Jakarta yang ikut dalam program pelayanan pasien KJS. Hanya 23 rumah sakit yang merupakan rumah sakit pemerintah, selebihnya rumah sakit swasta.
“Dengan sistem baru ini, seluruh biaya pengobatan pasien akan langsung masuk ke program Ina-CBGs dan langsung bisa diakses oleh pemerintah, puskesmas, dan rumah sakit. Dengan demikian, pembayaran klaim pengobatan oleh Dinas Kesehatan DKI kepada rumah sakit bisa lebih cepat,” katanya.[Kompas.com]
Saya ucapkan selamat buat seluruh warga DKI Jakarta karena hari ini telah diluncurkan KJS, program jeminan kesehatan dari Pemprov DKI.
Semoga warga Jakarta semakin terjamin kesehatannya.
.
SALAM JAKARTA BARU.
Tuh, paling sedikit 1,7 juta warga DKI bakal belain Jokowi-Ahok kalau digoyang.
Kalau DPRD nya macam2 itu yang merasa terima KJS 1,7 jt orang silahkan rame-rame buat nimpukin telur busuk ke DPRD.
setuju,nimbukin anggota ..ewan dgn telor busuk atau * kebo he he he…
cukup 1,7 juta orang DKI nyalamin mereka (DPRD)langsung, pastilah tangan berasa jimpe, ngilu2, pegal2, rematik n encok kumat…………..trus teriak – KJS-ku mana…….
wk..wk..wk
rasanya kok sedih ya… cuma orang2 tertentu yang mendapatkan KJS. Bukankah semua orang di mata pemerintah harusnya dirawat? memang bbrp kalangan hrs menjadi fokus. cm kedepannya jangan lupa kalau penduduk dijakarta masih banyak bahkan penduduk seindonesia juga perlu perhatian pemerintah. yg skrg kaya kan dulunya juga pernah miskin dan berjuang. manusia juga nanti akan semakin tua dan tak berdaya lho.
siapa ya anggota DPRD yang memiliki KJS?