Ahok.Org – Masyarakat di DKI Jakarta diminta melaksanakan pola hidup sehat dan bersih segera mungkin. Pasalnya kasus DBD atau Demam Berdarah Dangue di DKI Jakarta, diketahui meningkat cukup tajam.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebut, tahun 2012, kasus DBD di Jakarta mencapai 6.669 kasus. Sementara di 2013 ini, baru menyentuh satu semester saja, jumlahnya meningkat 0,27 persen mencapai 4.793 kasus.
Jakarta pun masih tercatat sebagai salah satu provinsi dengan prevelensi DBD tertinggi. Meski telah terjadi penurunan, dilihat dari incident rate, 201 per 100.000 penduduk di tahun 2010 menjadi 68,47 per 100.000 di tahun 2012.
Kepala Dinas Kesehatan DKI, Dien Emmawati mengungkapkan, kondisi tersebut terjadi karena perubahan cuaca yang ekstrem dari tahun lalu. Salah satu contoh, di tahun 2013 ini saja, musim hujan terlihat masih terjadi sehingga peluang bagi nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak pesat.
“Selain itu, Jakarta harus waspada karena DBD umumnya terjadi di kota dan penyebarannnya dipengaruhi oleh tingkat urbanisasi manusia,” ujarnya dalam acara Peringatan Asian Dengue 2013 Jakarta Bebas DBD 2020 di Balaikota DKI, Jakarta pada Sabtu (15/6/2013) pagi.
Pelatihan 250 kader Jumantik
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membuka pelatihan pemberantasan jentik nyamuk pada para jumantik. Mereka diharapkan menjadi ujung tombak penyadaran hidup bersih sehat warga.
“Kalau bicara soal penyakit DBD, semua pintar berbicara, tapi kalau disuruh kerja, kita bakal sulit ketemu orang yang mau bekerja. Makanya saya berikan apresiasi kepada ibu-ibu jumantik yang mau bekerja keras,” ujarnya kepada para peserta.
Mantan Bupati Belitung Timur itu pun berharap keberadaan jumantik bisa mewujudkan Jakarta bebas Demam Berdarah Dengue (DBD) pada tahun 2020, sesuai apa yang telah dicanangkan Pemerintah Provinsi DKI beberapa waktu lalu.[Kompas.com]