Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Senin 17 Juni 2013 akan setuju harga BBM dinaikan asal dengan satu syarat yang harus dipenuhi pemerintah pusat.
“Kenaikan BBM itu urusan pusat. Secara pribadi saya setuju harga BBM naik, asal harga sembako dijamin tidak naik, tetap stabil. Sembako murah sesuai dengan jatah. Itu yang diutamakan,” kata Basuki yang akrab disapa Ahok di Balaikota DKI, Jakarta.
Ahok menuntut pemerintah menyediakan transportasi massal yang murah untuk masyarakat. Pengeluaran transportasi tidak boleh melebihi 10 persen dari Upah Minimum Provinsi DKI sebesar Rp2,2 juta. “Kalau kita yang paling cepat ya nambah bus,” ujar Ahok.
Sementara itu, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia menggelar aksi di belakang Balai Kota. KAMMI menolak rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM bersubsidi.
“Kami turunkan semua kader KAMMI di seluruh Indonesia, bergabung bersama rakyat untuk melawan pemerintah yang tidak pro rakyat. Tolak kenaikan harga BBM,” kata Andriyana, Ketua Umum PP KAMMI.
Menurut Andriyana, kebijakan menaikkan harga BBM subsidi adalah bukti kemalasan pemerintah mencari solusi kebocoran anggaran negara. Karena itulah pemerintah memilih jalan pintas dengan menaikkan harga BBM subsidi yang pasti akan menyengsarakan rakyat.
“Kalau pemerintah serius, kalau pemerintah pro rakyat, harusnya pemerintah melakukan nasionalisasi aset-aset negara dari asing, mencari energi alternatif, menaikkan pajak mobil pribadi dan menangkap para mafia minyak dan mafia pajak yang mengorupsi pendapatan negara,” tegasnya.[Vivanews]
SETUJU SEKALI :
kebijakan menaikkan harga BBM subsidi adalah bukti kemalasan pemerintah mencari solusi kebocoran anggaran negara. Karena itulah pemerintah memilih jalan pintas dengan menaikkan harga BBM subsidi yang pasti akan menyengsarakan rakyat.
“Kalau pemerintah serius, kalau pemerintah pro rakyat, harusnya pemerintah melakukan nasionalisasi aset-aset negara dari asing, mencari energi alternatif, menaikkan pajak mobil pribadi dan menangkap para MAFIA MINYAK dan MAFIA PAJAK yang mengorupsi pendapatan negara,”
Pemerintah boleh menaikkan harga BBM, asal “jangan tinggi-tinggi” mengapa harus langsung 2000, mengapa tidak mencoba bertahap…misal Rp.100/bulan, mungkin dikiranya tidak ada effeknya (effek demonya kecil)….