Basuki: Jika BBM Naik, Harga Sembako Harus Dijaga

3
180

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta pemerintah mengontrol ketat harga sembako jelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Menurutnya, pemerintah pusat memiliki banyak lembaga memantau harga sembako, salah satunya Bulog.

Ia berharap semua lembaga ini diefektifkan perannya dengan terus mengontrol harga pasar dan menyiapkan operasi langsung bila ada masalah.

“Banyak pemainnya di sini. Lembaga seperti Bulog juga jangan ikut main. Kita tahu kok siapa pemain sembako,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu 19 Juni 2013.

Teguran Menteri Dalam Negeri terhadap sejumlah kepala daerah yang tidak mendukung Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), tak membuatnya berhenti bersikap kritis pada kebijakan pemerintah pusat itu.

Ahok, demikian Basuki disapa, mengaku tetap tak sepaham dengan program kompensasi pemerintah atas kebijakan kenaikan harga BBM itu.

“Saya dari dulu pegang pirnsip yang harus kita wujudkan itu keadilan sosial, bukan cuma bantuan sosial. Bantuan sosial harus kita lakukan untuk orang susah. Bukan berarti bantuan sosial seperti ini,” ujar dia.

Kompensasi yang disiapkan pemerintah pusat ini berupa pemberian uang kepada sekitar 1,5 juta penduduk miskin, dengan besaran sekitar Rp150.000 dalam jangka waktu sekitar empat bulan. Ahok sanksi terhadap kebijakan ini.

“Terus kalau sudah dicabut bagaimana? Kasihan dong masyarakat,” tuturnya.

Selain itu, Ahok mengatakan pemikirannya dalam masalah ini sederhana. Sesederhana masyarakat miskin. “Boleh uang pas-pasan, tapi bisa makan, bisa berobat, terus bisa sekolah. Selanjutnya punya rumah yang baik, kalau mau kerja transportasi yang murah. Ya kan? Itu saja,” katanya.[Vivanews]

3 COMMENTS

  1. ternyata ngomong keadilan sosial aja kementrian lsg njeplak….digiring seragam ngomong bantuan sosial……

    rasanya harus dari RI-1, baru bisa benahi otak birokrat, dan itu harus diperjuangkan 2014….tanpa memilih yg selama ini bikin rakyat kecil susah…

  2. Memang buuuuanyak mafianya Pak…petani belum panen saja, tengkulak sudah bermain, koperasi Tani atau desa ngak jelas perannya apa..Sampai kepedagang besar, kecil, dst, semua mau meraup untung besar. Akibatnya, Masa harga beras import bisa lebih murah dari beras lokal ??? Logikanya dimana ? Belum urusan yang lainnya contoh bawang putih…Harus import dari luar…emang kita kekurangan tanah pertanian apa ? Kan LUCU…Tapi itulah negara kita, kalau bisa import dari negara lain, kenapa harus beli dari petani sendiri… ya kan..SAlam…Go…JB

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here