Ahok.Org – Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DKI Jakarta Anas Effendi tak hadir saat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memberikan pengarahan soal penyerapan anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada Rabu (19/6/2013).
Jokowi sempat mencari-cari Anas karena tingkat penyerapan anggaran di BPAD DKI Jakarta adalah salah satu yang terendah. Setelah tak menemukan Anas maupun perwakilan BPAD, Jokowi meminta protokoler membuat surat panggilan untuk Anas.
Menanggapi absennya Anas, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan, “Enggak tahu. Mungkin dia mau diganti kali. Dia pengen diganti. Mungkin dia pengen minta ke posisi lain.”
Anas diangkat menjadi Kepala BPAD pada 14 Februari 2013. Sebelumnya, ia menduduki jabatan Wali Kota Jakarta Selatan selama satu tahun. Pada hari pelantikan menjadi Kepala BPAD DKI Jakarta, Anas juga tidak hadir.
Untuk penyerapan anggaran, BPAD DKI Jakarta baru menyerap anggaran sebesar 10,50 persen atau sekitar Rp 212 miliar, terhitung sejak RAPBD DKI Jakarta 2013 disahkan menjadi APBD 2013 pada 28 Januari 2013 hingga 17 Juni 2013.
Jokowi sendiri menargetkan penyerapan anggaran tahun ini mencapai 97 persen. Ia pun meminta pelaksana SKPD menjalankan program kerja.[Kompas.com]
Pa Basuki, kalau pejabat model dan gaya tidak nasionalis di copot dan diturunkan pangkat aja, jg segan ut bertindak,indonesia tidak perlukan pejabat seperti anas efendi . maju terus Pa Jokowi dan Pa Basuki.
Sudah nga datang, wakilnya pun nga dikirim. Benar2 bos Anas jagonya provokasi, dengan motto: Jokowi, lu nga ada apa2nya koq!!! Mungkin bos Anas nga pernah baca buku di perpustakaan, bagusan posisinya dirolling ke: dinas rehabilitasi para narkoba, supaya doi sukanya diceramahin sama para narkoba, bukan sama Jokowi.
Anas… elhu pinter, jaman jokowi kaga ada uang yang dikorup. Tunggu di pecat, lumayan dapat pesangon. Pak Jokowi-Ahok, dirotasi aja…suruh tarik sampah aja pakai gerobak di komplek, mungkin lebih manfaat… pasti dia mengundurkan diri, sebelum tarik SAMPAH. karena KORUPTOR adalah SAMPAH MASYARAKAT, lebih KOTOR dari PKS eh… salah lebih rendah dari PSK… jangan pilih orang-orang dari partai MUNAFIK
pecat ajalah pak si anas..percuma dipindah..tapi tingkahnya tetep aja gitu..
Kepala boleh absen, tentu ada wakil atau staffnya, yang ditakutkan satu jajaran BPAD sudah terinfeksi kemalasan dan mbalelonya birokrat peninggalan lama….sebaiknya bagi staff juga juga dapat sangsi penundaan kenaikan pangkat dan penundaan kenaikan gaji….kalau Kepala nya sich harus dipecat…!!!
aaa…….nas. artinya give up, lho…..nyerah, tuch dolanan anak2…
Anas lagi coba mau praktekkan ini nih :
Pelajaran Manajemen K0RUPSI..
Kejadian perampokan di bank. Perampok berteriak ke semua org di bank, “Jgn bergerak ! Uang ini semua milik Negara. Hidup anda adalah milik anda.!” Semua org di Bank tiarap. Hal ini disebut “Mind changing concept – Merubah cara berfikir”..
Adα nasabah yg sexy mencoba merayu perampok, tetapi malah membuat perampok marah., “Yang sopan Mbak..!! Kami ini perampok Bank bukan pemerkosa!” Hal ini disebut “Being professional – Bertindak professional”. Fokus hanya pd pekerjaan sesuai prosedur yg diberikan.
Setelah selesai merampok bank, “Bang, sekarang kita hitung hasil rampokan kita.” Perampok tua menjwb, “Dasar bodoh. Uang yg kita rampok banyak, repot menghitungnya. Kita tunggu saja berita TV, pasti ada berita mengenai jumlah uang yg kita rampok.” Hal ini disebut “Experience – Pengalaman”.
Sementara di bank yg dirampok, si Manajer bank berkata kpd Kepala Cabangnya utk segera lapor ke Polisi. Tapi Kepala Cabang berkata, “Tunggu dulu, kita ambil dulu utk kita bagi dua. Nanti totalnya kita laporkan sbg uang yg dirampok.” Hal ini disebut “Swim with the tide – mengikuti arus”. Mengubah situasi yg sulit menjadi keuntungan pribadi.
Kemudian Kepala Cabangnya berkata, “Alangkah indahnya jika terjadi perampokan tiap bulan.” Hal ini disebut “Killing boredom – menghilangkan kebosanan”. Kebahagian pribadi jauh lebih penting dari pekerjaan anda.
Keesokan harinya, berita di TV melaporkan uang Rp. 100 Miliar dirampok dari bank. Perampok menghitung uang hasil rampokan dan perampok sangat murka “Kita susah payah merampok cuma dpt Rp. 20 Miliar, org² Bank tanpa usaha malah dapat Rp.80 Miliar..!”
Manajemen K0RUPT0R memang lbh jahat dr Kriminalitas.. =D
Dia lagi mikir gimana caranya nilep uang APBD, makanya sampai absen
wah manteb bro ilustrasinya jempolll
Menarik sekali analoginya .. Thanks for sharing
jangan jangan century begini juga atau mirip2 begini…cerita dibuat dari 2 sisi yang berbeda dengan tujuan berbeda…dan kita penonton hanya bengong saja..apa yang terjadi…iyah kan ….. masuk akal juga bro…dan merasuk sudah ke semua sendi2 pemerintahan….ajeb2 lah….
typical pekerja angkatan tua yg menderita post power syndrom.. ga cuma di PNS, di swasta juga banyak orang2 seperti ini..
gengsi tinggi, minta dilayani, selalu main politik praktis..
harusnya cabut saja orang2 seperti ini..
karena dia akan menjadi duri beracun dalam daging.. dan akan mempengaruhi / memprovokasi orang2 di sekitarnya dan bawahannya untuk memberontak demi mengalahkan pimpinan barunya sehingga dia bisa memperoleh powernya kembali
gak usah ragu dan bimbang kepada pakde jokowiahok anas ini perampok persis seperti mantan ketua demokrat karena sama kembarannya, putuskan dia diganti dan diturunkan pangkatnya kalau masih membandel buang ke pulau terluar biar nyahok karena kalau dipecat agak susah pns makanya dari dulu pns itu kagak maju
Lebih baik di pindahkan ke KB Ragunan jadi pelatih macan, kalau macan lapar gara-gara anggaran di korupsi maka bisa-bisa di makan sama macan
jgn sampe dpt pesangon org begini, pecat dgn tdk hormat…..ah tp dia jg sdh kaya…
ya sdh, jd lanjutkan ke KPK saja…di usut.