Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meluncurkan database program pengentasan kemiskinan di Balai Kota, Kamis, 20 Juni 2013. Data ini disusun untuk penyejahteraan penduduk sesuai Millenium Development Goals (MDGs).
“Ini data yang sangat terperinci, saya ucapkan terima kasih,” ujar Basuki di Balai Kota Jakarta, Kamis, 20 Juni 2013. Ahok menyampaikannya kepada perwakilan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang menjadi supervisor pengelolaan data tersebut.
Menurut Ahok, database ini amat penting untuk mencapai tujuan, visi, dan misi bagi kepala daerah. “Seorang kepala daerah harus punya visi yang terukur. Ini bisa jadi salah satu ukurannya,” ujar dia.
Nantinya, jika telah matang, data ini akan dipaparkan dalam situs jakarta.go.id. “Masih perlu dimatangkan hingga nanti pengaplikasian (anggaran), mungkin tahun depan,” ujarnya. Kata Ahok, Jakarta kini telah punya panduan detail untuk mengentaskan kemiskinan.
Koordinator Sekretariat Nasional Pro Poor Planning Budgeting Monitoring (BP3M) Bappenas, La Ega, mengatakan database ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan kualitas data sektoral di tiap provinsi. Selama ini, perencanaan pembangunan masih bergantung pada data statistik yang tak presisi hulu datanya.
Data-data ini mencantumkan berbagai statistik kesejahteraan masyarakat. Antara lain penanggulangan kemiskinan, nutrisi anak, partisipasi pendidikan, kesetaraan gender, kelahiran oleh tenaga terlatih, tingkat pengidap HIV/AIDS, hingga sanitasi layak. “Capaian Jakarta baru 40 persen,” ujarnya.
Artinya, masih banyak yang perlu dibenahi untuk mensejahterakan rakyat sesuai program MDGs. Jakarta baru dianggap berhasil dalam program penanggulangan kemiskinan, nutrisi anak, tenaga terlatih di bidang medis, dan sanitasi layak. Sisanya mendapat rapor kuning dan merah.
Papan skor ini nantinya akan berfungsi untuk menganalisis akar masalah pembangunan di wilayah dan penentuan fokus program. “Setiap kelurahan nantinya harus ada datanya,” ujarnya.
La Ega menyatakan dengan keluarnya data ini, para pejabat di jajaran Pemprov DKI Jakarta bisa jadi merasa terancam. “Ini jadi ancaman. Siapa nih kepala dinas yang rapornya merah terus,” ujarnya sambil tertawa.
Menurutnya lagi, data ini mengajarkan para kepala dinas untuk tak puas dengan hasil yang telah diraih. “Dalam pembangunan yang dilihat bukan pencapaian, tetapi tren pencapaian,” ujarnya. [Tempo.co]
Video:
Mantap!
Provinsi lain? Sdh waktunya punya target pencapaian yg real!
Pak Ahok, kalo memungkinkan, diukur jg parameter keamanan, dan toleransi antara warga.
Selamat bekerja!
bener bro…, data kriminal, data penipuan, skala besar data korupsi juga disajikan kemasyarakat, jadi bisa tahu, sampai dimana kerja para birokrat dan aparat….rakyat perlu tahu, bukan disampaikan ke yang ngaku wakil rakyat, masuk laci dahhh!!!
bravo… trendnya bisa menjadi tolok ukur ttp yg tdk kalah penting adalah data yg disajikan adl akurat.
hebat. data pengentasan kemiskinan adalah kalimat yang bagus. tiap kelurahan harus ada prestasi pengentasan kemiskinan.
selama ini kita diberi data jumlah orang miskin, tapi tidak diberdayakan atau dientaskan.